Unduh PPt fromSlide Share PLS Bersinergi

Kamis, 10 Januari 2013

Rangkuman Pengantar Psikologi Umum Karya Prof. Dr Bimo Walgito, 2004



PSIKOLOGI UMUM
SEMESTER GASAL


 



Rangkuman dari buku
Pengantar Psikologi Umum
Karya Prof. Dr Bimo Walgito, 2004

Penyusun ;
Noor Salamah
1201412046
Pendidikan Luar Sekolah
UNNES
2012


Bab I
Pengertian, Kedudukan Dan Metode-Metode Dalam Psikologi

A.    Pengertian Psikologi : psyche (jiwa) + logos (ilmu) = ilimu jiwa
Ilmu jiwa berbeda dengan psikologi. Ilmu jiwa menunjukkan kepada ilmu jiwa pada umumnya, sedangkan psikologi menunjukkan ilmu jiwa yang ilmiah menurut norma-norma ilmiah modern. Psikologi umum sendiri berarti ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala jiwa manusia dewasa, normal dan beradab. Gejala jiwa bisa diidentifikasi melalui perilaku manusia.  Ada Overt behavior (perilaku yang menampak) dan adapula Innert behavior (perilaku yang tidak menampak)
B.      Perilaku Manusia
a.       Jenis Perilaku
·   Perilaku Refleksif : perilaku yang terjadi atas reaksi secara spontan terhadap stimulus yang mengenai organism. Contoh : menjerit bila sakit, menggigil bila kedinginan.
·   Perilaku Non Refleksif : perilaku yang dikendalikan dan diatur oleh pusat kesadaran atau otak. Contoh : menulis, membaca.
b.      Pembentukan Perilaku
·   Pembentukan perilaku dengan kondisioning atau kebiasaan
·   Pembentukan perilaku dengan pengertian (insight)
·   Pembentukan perilaku dengan menggunkan model
c.       Teori Perilaku
1.      Teori Insting : merupakan perilaku bawaan dan insting bisa berubah karena pengalaman.
2.      Teori Dorongan : berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan organism yang mendorong organism berprilaku
3.      Teori Insentif (incentive theory) : perilaku yang disebabkan karena adanya insentif /reinforcement (hadiah/hukuman)
4.      Teori Atribusi : menyangkut lapangan psikologi social, perilaku disebabkan oleh disposisis internal (motif, sikap) atau disposisi external.
5.      Teori Kognitif : perilaku yang disebabkan atas adanya pemikiran dalam menentukan suatu pilihan.
d.      Letak Psikologidalam sistematika ilmu
Bapak Psikologi Experimental Willhem Wundt (1832-1920) mendirikan laboratorium Psikologi pertama pada tahun 1879 di Leipzig untuk meneliti peristiwa-peristiwa kejiwaan secara experimental.
e.       Hubungan Psikologi dengan ilmu lain
·      Psikologi – Biologi : sama-sama membicarakan manusia. Biologi membicaran manusia secara unsure bioligis sedang psikolgi perilaku manusia sebagai gejala kejiwaan. Contoh : mengenai keturunan, biologi mempelajari kehidupan turun temurun (gen) psikologi persifatan, intelegensi, dan bakat.
·      Psikologi-Sosiologi : sama-sama membicarakan manusia, manusia sebagai objek kajian ilmu. Sosiologi mempelajari manusia dalam hidup bermasyarakat. Psikologi mempelajari perilaku manusia di dalam aktifitasnya hidup bermasyarakat.
·      Psikologi-Filsafat : sama-sama manusia sebagai objek. Filsafat mengkaji tentang hakekat kodrat manusia, tujuan hidup, dsbg. Psikologi adalah ilmu percabangan dari filsafat.
·      Psikologi-Pengetahuan Alam : Pesikologi dalam kajiannya untuk mengembangkan dan memjaukan Psikologi mengikuti metode dan cara kerja Ilmu Pengetahuan Alam. Ilmu pengetahuan berobjekkan benda mati dan Psikologi berobjekkan benda hidup yaitu manusia.
f.       Psikologi Filosofis dan Psikologi Empiris
Mulanya karena Psikologi merupakan ilmu percabangan dari Filsafat yang dalam kajiannya menggunkan metode perenungan dan bersifat spekulatif. Selanjutnya setelah Psikologi menjadi ilmu yang mandiri metode yang diterapkan berdasarkan pada pengalaman atau empiri sehingga lebih bersifat objektif dan positif.
g.      Ruang Lingkup Psikologi
1.      Psikologi Umum : ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala jiwa manusia dewasa, normal dan beradab.
2.      Psikologi khusus : a. Ps. Perkembangan, b. Ps Sosial, c. Ps. Pendidikan, d. Ps.Kepribadian, e. Psikopatologi, f. Ps. Kriminal, f. Ps. Perusahaan.
h.      Metode penelitian dalam psikologi
a.       Metode longitudinal

·         Butuh waktu lama
·         Dikaji secara mendalam
·         Subjek pengkajian sedikit
·         Contoh : penelitian tentang
kurma tanpa biji

b.      Metode cross-sectional

·         Butuh waktu singkat
·         Pengkajian kurang mendalam
·         Subjek pengkajian banyak
·         Contoh : pemilihan tentang Joko Wi


c.       Metode experimental : sengaja menimbulkan keadaan yang ingin teteliti.
Contoh : penelitian tentang sikap anak ketika berhadapan dengan ular didalam kelas. Digunakan untuk mengetahui efek, variable yang digunakan adalah variable bebas (independent variabel) dan variable tergantung (dependent variable).
d.      Metode non-experimental : meninggu dan mencari sampai dijumpai keadaan yang diinginkan yang dicari adalah situasi yang wajar.
Contoh : menunggu anak berhadapan denganular dalam situasi yang wajar.
e.       Metode instropeksi : digunakan dengan cara melihat peristiwa-peristiwa kejiwaan ke dalam dirinya sendiri. Kelemahannya , metode ini bersifat subjektif.
f.       Metode instropeksi experimental :  digunakan dengan cara melihat peristiwa-peristiwa kejiwaan ke dalam dirinya sendiri. Subjek yang dikenai lebih banyak untuk itu metode ini bersifat objektif.
g.      Metode ekstropeksi : subjek penelitian bukan dirinya sendiri tapi orang lain, mengatakan atau meyimpulkan yang terjadi pada orang lain dengan perbandingan keadaan diri sendiri. Contoh : menyimpulkan putus cinta tidak sakit karena tidak pernah putus cinta.
h.      Metode kuesioner : menggunakan daftar pertanyaan atau pernyataan.
Macam kuesioner berdasarkan cara menjawab. a. pertanyaan tertutup →tinggal memilih jawaban, contoh : Satus pendidikan terakhir. b. pertanyaan terbuka→memberikan jawaban secara luas, contoh : jumlah penghasilan, pendapat tentang TKI. c. pertanyaan terbuka dan tertutup, contoh : setujukah anda BBM naik ? mengapa ? dilihat dari cara memberikan informasi. a. Angket langsung, b. angket tidak langsung. Kelebihan: praktis, bisa jarak jauh, waktunya singkat, dan leluasa menjawab. kekuranan : tidak face to face, pertnyaan sulit diubah agar sesuai dengan situasi,  tidak semua angket bisa kembali, pelaksaan sering salah.
i.        Metode biografi : riwayat hidup. Kelemahan : bersifat subjektif.
j.        Metode analisis karya : menganalisis karya
k.      Metode klinis : mempelajari keadaan orang yang jiwanya terganggu. Contoh : merubah sifat pemalu siswa di dalam kelas.
l.        Metode testing : menggunakan soal dan tugas yang sudah distandarisasikan. Contoh : tes semester gasal.
m.    Metode statistic : penganalisisan data yang dikumpulkan dalam penelitian.











BAB II
MANUSIA DAN LINGKUNGANNYA

A.    Manusia dan Perkembangnnya
a.       Teori Nativisme : mengkaji factor keturunan, dan menganggap lingkungan tidak berpengaruh terhadap perkembangan individu. (Schopenhouer Bigot, dkk. 1950)
b.      Teori empirisme : pengalaman individu sangat mempengaruhi perkembangannya dan aspek keturunan tidak berperan dalam hal ini.(Jhon Locke)
c.       Teori Konveregensi : aspek keturunan dan pengalaman berperan penting dalam perkembangan seseorang. (William Stern)
B.     Faktor Endogen dan Faktor Eksogen
Faktor Endogen : bawaan sejak lahir
Factor eksogen : lingkungan
C.     Hubungan Individu dengan lingkungan
1.      Lingkungan fisik : berupa alam
2.      Lingkunagn social : masyarakat



BAB III
SEKILAS PERKEMBANGAN PSIKOLOGI

A.    Psikologi Fungsional
Tokohnya dari Psikologi Fungsional adalah William James (1842-1910) bukunya yang terkenal yaitu “The Principles of Psychology” terbit tahun 1890. Psikologi Jamesdipandang sebagai Psikologi Fungsioanal karena memandang psikis (mind) sebagai fungsi atau digunakan oleh organisme untuk menyesuaikan atau beradaptasi dengan lingkungannya. Memperlajari tentang fungsi atau proses mental yang mengarah pada akibat-akibat yang praktis. Metode yang digunakan adalah introspeksi.
B.     Psikologi Behaviorisme
1.      Ivan Petrovich Pavlov (1849-1936)
Di Rusia aliran Psikologi Behaviorisme dipelopori oleh Ivan Petrovich Pavlov aliran ini timbul sebagai perkembangan psikologi pada umumnya. Menurut Pavlov aktifitas organisme dapat dibedakan atas ;
a.       Aktifitas yang bersifat refleksif : merupakan respon yang tidak disadari sebagai terhadap stimulus.
b.      Aktifitas yang disadari : merupakan respon sadar terhadap stimulus.
Pavlov memusatkan perhatian pada masalah refleks karena itu psikologi Pavlov disebut juga psikologi refleks atau psychoreflexology.

CS1+UCS1                               R1 (UCR)
CS2+UCS2                           R2 (UCR)
CS3+UCS3                           R3 (UCR)
CS4+UCS4                           R4 (UCR)
……………………………………………
CSn-1+UCSn-1         Rn-1 (UCR+CR)
CSn (CS)                              Rn (CR)
                  CS        = stimulus terkondisi
UCS     = stimulus tidak terkondisi
UCR    = respon tidak terkondisi
CR       = respon terkondisi
2.      Edward Lee Thorndike (1874-1949)
Edward Lee Thorndike lahir di Williamsburg pada tahun 1874. Diantara karyanya yang terkenal adalah Animal Intelligence terbit tahun 1911. Menurut Thorndike asosiasi antara sense of immpression (kejadian sensoris) dan impuls toaction disebut sebagai koneksi atau connection yaitu usaha untuk menggabungkan antara kejadian sensoris dengan perilaku menitikberatkan pada aspek fungsional dari perilaku.
Hukum primer belajar menurut Thorndike adalah :
1.      Hukum Kesiapan (the law of readiness)
2.      Hukum latihan (the law exercise)
3.      Hukum efek (the lawof effect)
Aspek hukum latihan menurut Thorndike
1.      The law of use : koneksi antara stimulus dan respons menjadi kuat apabila sering digunkan
2.      The law of disuse  : koneksi antara stimulus dan respon akan lemah bila tidak ada latihan


3.      Burrhus Frederick Skinner (1904-1990)
“The Behavior of Orgnism” dan “Science and Human Behavior” adalah buku-buku karya skinner. Skinner membedakan perilaku atas :
a.       Perilkau yang alami (innate behaviour) : ditimbulkan oleh stimulus yang jelas perilaku yang bersifat refleksif
b.      Perilaku operan (operant behavior) : ditimbulkan oleh organisme sendiri dengan didahului stimulus dari luar.
Ada perilaku alami dan operan tentu ada pula kondisioning alami dan kondisioning operan. Berkaitan dengan kondisioning operan. Terdapat dua prinsip : 1). Setiap respon yang diikuti oleh reward-bekerja sebagai reinforcement stimuli-akan cenderung diulangi. 2). Reward atau reinforcement stimuli akan meningkatkan kecepatan (rate) terjadinya respon.
4.      John B. Watson (1878-1958)
Menurut Watson reaksi emosional dapat dibentuk dengan kondisoning. Seperti dalam artikelnya yang berjudul “Psyhology as the Behaviorist Views It” dalam “Psychological Reviews” tahun 1913.
C.     Psikologi Gestalt
Pendirinya adalah Max Wetheimer (1880-1943) bersama Kurt Koffka (1886-1941) dan Wolfgang Kohler (1887-1967). Pandangan pokok psikologi Gestalt adalah berpusat pada apa yang dipersepsi itu merupakan suatu kebulatan. Aliran Gestalt berpendapat bahwa fenomena perseptual dipelajari secara langsung dan secara bulat tidak dibagi-bagi atau dianalisis lebih lanjut.
D.    Psikoanalisis
Pendirinya adalah Sigmund Freud (1856-1939). Freud berpendapat bahwa impian dapat memberikan sumber mengenai emotional material yang bermakna. Freud juga berpendapat bahwa dalam kehidupan sehari-hari baik oang normal maupun yang neorotik keadaan tidak sadar (unconcious ideas) bergelut untuk mengexpresikan dan dapat memodifikasi pemikiran atau perilaku.


E.     Psikologi Humanistik
Bapak psikologi Humanistik adalah Abraham Maslow (1908-1970). Ciri psikoogi yang berorientasi humanistik adalah ;
1.      Memusatkan perhatian pada person
2.      Menekankan pada kualitas-kualitas yang khas manusia
3.      Menyandarkan diri pada kebermaknaan dalam memilih masalah
4.      Memberikan perhatian penuh dan meletekkan nilai tinggi pada kemuliaan dan martabat manusia
F.      Psikologi Kognitif
Psikologi kognitif memandang bahwa psikologi sebagai suatu ilmu tentang perilaku dan proses mental. Tokoh-tokoh psikologi kognitif antara lain Hearnshaw, Guthrie, Tolman, Jean Piaget, George Miller, Brunner.

BAB IV
PERISTIWA-PERISTIWA KEJIWAAN

A.    Persepsi
Merupakan proses pengorganisasian dan penginterprestasikan terhadap stimulus yang diindranya sehingga menjadi sesuatu yang berarti dan merupakan respon yang integrated dalam diri individu.
·         Faktor –faktor  yang berperan dalam persepsi ;
1.      Objek → menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera, berperan sebagai reseptor.
2.      Alat → alat untuk menerima stimulus
3.      Perhatian → pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada sesuatu ataupun sekumpulan objek.
·         Macam teori dalam persepsi
1.      Teori Elemen → dalam individu mempersepsi sesuatu maka yang dipersepsi mula-mula adalah bagian-bagiannya kemudian baru secara keseluruhan. Contoh : membaca buku dengan terlebih dahulu membaca bab dan sub bab yang tertera pada daftar isi.
2.      Teori Gestalt→ sesorang mempersesi sesuatu mendahulukan secara keseluruhan baru setelah itu kebagian-bagiannya. Dari primer ke sekunder. Contoh : menggambar desain bangunan, terlebih dahulu digambar sketsanya baru kemudian gambar dipertegas oleh dengan goresan yang lebih tebal pada tiap detailnya.
·         Macam hukum dalam persepsi
1.      Hukum Pragnans → apa yang dipersepsikan penuh arti.
2.      Hukum Figure-Ground
Figure : dominan dan focus perhatian                             
Ground :  yang melatar belakangi atau melengkapi
3.      Hukum Kedekatan → apabila stimulus itu saling berdekatan satu sama lain akan adanya kecenderungan untuk dipersepsi sebagai suatu keseluruhan atau gestalt
4.      Hukum Kesamaan → stimulus atau objek yang sama mempunyai kecenderungan untuk dipersepsi sebagai suatu keseluruhan atau gestalt
5.      Hukum Kontinuitas → stimulus yang memiliki kontinuitas satu yang lain akan terlihat dari ground (latar belakang) dan akan dipersepsi sebagai satu kesatuan atau keseluruhan
6.      Hukum Kelengkapan atau Ketertutupan → kecendernungan seseorang mempersepsi sesuatu yang kurang lengkap menjadi lengkap sehingga menjadi sesuatu yang penuh arti.
·         Objek Persepsi→ manusia (person perception/social perception) dan non manusia (thing perception/non social perception )
·         Konsisten dalam persepsi  : Konsisten bentuk, Konsisten warna, konsisten ukuran
·         Perhatian → pemusatan konsentrasi dari seluruh aktifitas individu yang ditujukan kepada suatu objek atau sekumpulan objek. Contoh : orang yang sedang mendengarkan guru bicara, maka seluruh aktifitas terpusat pada apa yang dikatakan oleh guru.
Macam perhatian ;
Dari segi timbulnya perhatian
1.      Perhatian spontan : timbul secara spontan. Contoh : apabila seseorang berminat soal tarian, apabila diperdengarkan lagu atau diperligatkan sebuah tarian dia akan ikut menari.
2.      Perhatian tidak spontan : sengaja ditimbulkan. Contoh : meski sesorang tidak suka mata kuliah statistika tapi karena ia butuh untuk bisa maka ia harus menimbulkan perhatian pada statistika.
Jumlah objek yang diperhatikan
1.      Perhatian sempit : objek sedikit
2.      Perhatian Luas : objek banyak.
Perhatian terpusat dan perhatian terbagi-bagi
Perhatian terpusat → perhatian terpusat pada satu objek. Contoh : pekerja laboratorium
Perhatian terbagi → perhatian pada banyak objek. Contoh : monitoring lalu lintas
Berdasarkan fluktuasi perhatian
Perhatian Statis : dalam waktu tertentu dapat dengan statis (tetap)  memperhatikan suatu objek.
Perhatian dinamis → dapat dengan mudah memondahkan perhatian secara lincah dari satu objek ke objek lain.
Stimulus yang dapat menarik perhatian adalah stimulus yang  intensitasya atau kekuatannya besar, besar ukuran stimulusnya, perubahan stimulus, terus diulang-ulang, dan pertentangan atau konstras dalam stimulus.
Factor-faktor internal dalam ipersepsi (individu)
§  Sifat struktur dari individu → keadaan individu lebih permanen,
§  Sifat temporer → keadaan individu pada suatu waktu / suasana hati.
§  Aktifitas yang sedang dilakukan.
Persepsi melalui indra penglihatan
Fenomena buta warna adalah suatu kelainan yang disebabkan karena dalam retina tidak dapat/kurang sempurna cones-conesnya yang berfungsi membedakan warna. Macam buta warna ada 2;
1.      Buta warna total (tidak dapat disembuhkan)
Karena dalam retina tidak terdapat cones-cones yang ada hanya basils yang berfungsi membedakan gelap dan terang.
2.      Buta warna sebagian → orang yang tidak dapat membedakan warna-warna tertentu.
·         Persepsi melalui indra pendengaran
Alat yang digunakan adalah telinga. Begian telinga adalah telinga luar, tengah dan dalam.
·         Persepsi melalui indra penciuman
Kesensitivitas penciuman merupakan keadaan dimana individu beradaptasi atau terbiasa akan suatu bau tertentu.
Adapun 6 pokok bau adalah :

1.      Fruity (contoh Lemon)
2.      Resinous (contoh Violets)
3.      Flowery (rose)
4.      Spicy (nutmeg)
5.      Burning (tar)
6.      Putrid (decaying matter)

·         Persepsi melalui indra pengecap
Empat macam rasa dasar yang diterima oleh lidah ; manis, pahit, asin, asam.
·         Persepsi melalui indra kulit
·         Ilusi → kesalahan individu dlam mengintresprestasikan atau mengartikan terhadap stimulus yang diterimanya. Contoh : ketika dalamkegelapan seseorang yang memegang pensil salah mengartikan bahwa dia memegang bolpoint.
Factor penyebab ilusi
1.      Factor ke-alaman→ ilusi ekho (gema), ilusi kaca
2.      Factor stimulus
a.       Stimulus yang mempunyai arti lebih dari satu
b.      Stimulus yang tidak dianalisis lebih lanjut
3.      Factor individu → disebabkan karena adanya kebiasaan atau kesiapana psikolohis dari individu.
·         Halusinasi : merupakan kelainan dalam kejiwaan seseorang. Pada halusinasi seseorang mengalami suatu persepsi, sekalipun secara objektif individu yang bersangkutan tidak dikenai suatu stimulus.
B.     Bayangan
·         Bayangan atau tanggapan adalah gambaran hasil proses persepsi tidak langsung hilang setelah pengamatan objek selesai.
·         Perbedaan Persepsi dengan bayangan

Persepsi
Membutuhkan objek
Terikat pada waktu dan tempat
Persepsi berlangsung selama stimulus itu bekerja dan selama perhatian tertuju padanya.

Bayangan
Tidak membutuhkan objek
Gambaran kurang jelas
Tidak terikat pada waktu dan tempat
Tanggapan berlangsung selama perhatian tertuju ke bayangan tersebut





·         Macam Bayangan
1.      Bayangan Eidetik : bayangan yang terang atau jelas seperti persepsi. Biasa muncul pada anak-anak karena anak masih memiliki jumlah ingatan yang sedikit.
Bayangan pengiring : bayangan yang hanya berjalan sebentar saja yaitu bayangan yang segera timbul mengiringi proses perspsi setelah persepsi itu berakhir.
Menurut Erich dan Walter Jaensch bayangan eidetic dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu ;
a.       Bayangan tipe T (Tetanoide) → bayangan lebih menyerupai bayangan pengiring. Contoh : ketika kita berjalan, kita melihat di dalam rumah masakan padang, ayam goreng yang lezat. Tapi kita tidak berhenti untuk makan melainkan melanjutkan perjalan. Anehnya baying ayam goring tersebut masih ada dibenak kita. Padahal wujud ayam asli sudah tidak dihadapan kita lagi.
b.      Bayangan tipe B (Basedoide) → bayangan yang timbul dengan sendirinya dan dapat pula timbul dengan disengaja. Contoh : seorang pria yang memandang foto pacarnya, akan terbanyang dalam benaknya senyum pacarnya.
2.      Halusinasi dan bayangan eidetic → halusinasi tidak terjadi pada bayangan eidetic. Ini karena bayangan eidetic membutuhkan stimulus, meskipun bayangan ini jelas seperti persepsi namun individu tahu bahwa ini hanyalah bayangan. Berbeda dengan halusinasi yang individu tersebut merasa menerima stimulus padahal kenyataannya tidak ada.
3.      Asosiasi dan Reproduksi
Asosiasi bayangan → hubungan bayangan satu dengan yang lain
Reproduksi → kemampuan menimbulkan kembali akibat dari hubungan antar bayangan.
Peristiwa reproduksi ;
a.       Menurut kemauan individu→ sengaja ditimbulkan
b.      Tidak menurut kemauan individu → keluar sendiri
4 macam hukum Asosiasi- reproduksi
a.       Hukum sama waktu → satu bayangan timbul bayangan lain ikut timbul. Contoh : mendengar kata “mooo” akan timbul bayangan seekor sapi
b.      Hukum berturut-turut → dua bayangan atau lebih masuk dalam alam kesadaran maka terjadilah asosiasi. Contoh : ingat angka enam ingat angka tujuh
c.       Hukum persamaan → bayangan yang mempunyai persamaan tertentu. Contoh : meliahat biawak akan berasosiasi dengan buaya.
d.      Hukum berlawanan → bayangan yang berlawanan akan berasosiasi dan saling merproduksi satu sama lain. Contoh : kurus akan berasosiasi dengan gemuk.
C.     Fantasi
Fantasi adalah kemampuan jiwa untuk membentuk tanggapan-tanggapan atau bayangan baru. Fantasi dibagi menjadi dua yaitu fantasi yang disadari dan fantasi yang tidak disadari. Adapun macam-macam fantasi adalah
1.      Fantasi yang menciptakan → bentuk atau jenis fantasi yang menciptakan sesuatu. Contoh : seorang penyair, pelukis yang menuangkan fantasinya menjadi sebuah karya.
2.      Fantasi yang dituntun atau dipimpin → fantasi yang dituntun oleh pihak lain. Contoh : pembaca yang dituntun oleh penulis novel untuk membayangkan settingcerita.
3.      Fantasi yang mengabstraki → mengabstraksikan beberapa bagian, sehingga ada bagian yang dihilangkan. Contoh : mengabstraksikan computer seperti layar tv, tapi yang memilki keyboard, lebih canggih, dan memiliki sebuah pegangankecil sebagai penggerak pointer ke menu-menunya.
4.      Fantasi yang mendeterminasi → berfantasi dengan mendeterminsi dulu. Contoh : sesorang yang belum pernah melihat piramida mesir, akan untuk menjelaskan dipakailah sebuah kaca pyramid tapi bentukknya lebih besar.
5.      Fantasi mengkombasikan → berfantasi dengan mengkombinasikan pengertian-pengertian yang pada individu yang bersangkutan. Contoh : pegasuss, mengkombinasikan seekor kuda dan sepasang sayap.
·         Kekuatan dan kelemahan fantasi

kekuatan
menjangkau ke depan
menambah bayangan-bayangan
kelemahan
meninggalkan kenyataan
timbul kedustaan dan takhayul


D.    Ingatan
·         Ingatan adalah proses learning→retention→remembering
·         Learning → kemampuan khusus untuk memasukkan stimulus ke dalam memori
·         Retention → menyimpan memori yang diterima dari learning
·         Remembering → menimbulkan kembali kejadian lampau
·         Sosnsori input → stimulus yang dipersepsi oleh panca indra
·         Memori output → hasil persepsi yang timbul kembali dalam waktu singkat
·         Shortem memory → terjadi jika jarak waktu antara pemasukan stimulus dan penimbulan kembali sebagai memori output berkisar antara 20-30 dtik
·         Learning berfungsi untuk memperoleh pengalaman dengan cara tidak sengaja, yaitu apa yang dilakukan seseorang dengan tidak sengaja  itu dimasukkan sebagai ingatannya. Bisa juga pengalaman tersebut diperoleh secara sengaja yaitu apabila seseorang dengan sengaja masukkan pengalan-pengalaman dan pengetahuan kedalam psikisnya. Contoh : dari kecil sudah belajar qiroatil Qur’an.
·         Memory span → banyaknya materi yang dapat diingat atau dapat dimasukkan hingga cukup baik untuk diingat kembali. 
·         Fungsi Meyimpan
Memory traces (jejak-jejak memory) → jejak-jejak diri dalam diri seseorang untuk sementara disimpan dalam ingatan yang pada suatu waktu dapat ditimbulkan  kembali. Contoh : tadi pagi kita menaruh kuncil mobil dalam saku jaket, lalu ketika hendak berangkat kita ingat bahwa kunci itu ada di saku jaket.
Interval → jarak waktu antara memasukkan dan menimbulkan kembalin apa yang dipelajari.
Interval dibedakan menjadi dua, yaitu :
1.      Lama Interval → lamanya waktu antara waktu pemasukkan bahan (act of learning) sampai ditimbulkan kembali bahan itu (act of remembering). Contoh: ketika kita ditanya materi IPA kelas 4sd pastilah kita sudah banyak yang terlupa. Ini kerana panjangnya lama intervalnya.
2.      Isi Interval → berkaitan dengan aktifitas-aktifitas yang mengisi interval. Contoh : hari ini makul pertama adalah sosiologi materi berikutnya adalah psikologi umum. Setelah kuliah kita ditanya soal materi sosiologi tadi pagi, ada kemungkinan terdapat pertanyaan yang tidak mampu kita jawab. Karena dalam selang waktu pembelajaran sosiologi dan kita ditanya, kita melakukan aktifitas lain seperti belajar psikologi umum, ke kantin, ngobrol denganteman, facebookan, tidur dll.
·         Fungsi menimbulkan kembali
Recall (mengingat kembali) → pada mengingat kembali orang dapat menimbulkan kembali apa yang diingat tanpa dibantu dengan adanya objek sebagai stimulus untuk dapat mengingat kembali. Contoh : ketika jalan-jalan di mall kita bertemu seseorang dan langsung dapat mengenali bahwa dia teman kita SMA.
Recognize (mengenal kembali)→ menimbulkan kembali apa yang diingat dengan dibantu adanya objek sebagai stimulus untuk dapat mengingat kembali.
Eksplisit Memori  → ingatan yang ditimbulkan setelah terjadi suatu kejadian dengan cara disengaja.
Implisit memori → ingatan yang ditimbulkan setelah terjadi suatu kejadian dengan cara tidak disengaja. Contoh : ketika seseorang berbicara tanpa disadari orang akan ikut berbicara.
·         Kelupaan → kemampuan ingatan manusia itu terbatas, tidak semua apa yang disimpan dalama ingatan akan dapat ditimbulkan kembali.
·         Amnesia → individu sama sekali tidak dapt mengingat apa-apa seakan akaningatannya kosong biasa terjadi akibat suatu kecelakaan.
Macam amnesia
1.      Amnesia anterograde → orang tidak dapat mengingat apa yang sekarang dialami
2.      Amnesia retrograde → orang tidak dapat mengingat apa yang dialami dahulu.
Kaitan interval dengan kelupaan
1.      Teori Antropi → teori kelupaan yang menitik beratkan penyebab kelupaan terletak pada lamanya interval.
2.      Teori interverensi → teori kelupaan yang menitik beratkan penyebab kelupaan pada isi interval yang saling bercampur dan saling menganggu.
Macam interverensi
a.       Interverensi Proaktif → interverensi yang terjadi bahwa materi yang mendahului akan mengganggu materi yang kemudian dan ini dapat menimbulkan kelupaan.
b.      Interverensi retroaktif →  interverensi ini terjadi karena bahwa materi yang dipelajari kemudian dapat menginterverensi materi terdahulu.
E.     Belajar
·         Living is learning : hidup adalah belajar, diman belajar merupakan hal yang sangat penting yang terjadi dimanapun kapanpun.
·         Learning is process of progressive behavior adaption : suatun proses yang belajar adanya sifat progresivitas adanya tendensi kearah yang lebih sempurna / lebih sempurna daripada sebelumnya.
·         Learning is a change in performance as a result of practice : belajar membawa perubahan dalam performance dan perubahan itu sebagai akibat dari latihan
·         Learning can be defined as any relativity permanent change behavior which occurs as a result of practice or experience : perubaha prilaku itu relative permanent  karena latihan atau pengalaman.
·         Praktis (latihan) : belajar karena latihan / perubahan perilaku diakibatkan oleh proses latihan
·         Experience (pengalaman) : perubahn perilaku akibat belajar dari pengalaman.
·         Change in behavior or performance → belajar merupakan suatu proses yang mengakibatkan adanya perubahan perilaku.
·         Overt behavior → (perilaku yang nampak) perilaku yang ditimbulkan oleh stimulus yang diketahui tapi semata-semata ditimbulkan oleh organism itu sendiri. Contoh : menangis
·         Inert behavior →(perilaku yang tidak menampak). Prilaku yang ditimbulkan oleh stimulus yang jelas/prilaku reflektif. Seperti psikomotorik
·         Actual behavior : perubahan perilaku yang tampak/nyata.
·         Potensial behaviors : perubahan perilaku yang  tak tampak tapiakan tampak padalain kesempatan.
·         Perubahan relative permanen → perubahan akan bertaha dalam waktu relative lama.
·         Dependent variable : sesuatu yang dipengaruhi atau perubahan yang dipengaruhi . (variable tergantung, atau terikat)
·         Independent variable : variable yang tidak dipengaruhi. Missal: kecerdasan, pengajar.
·         Interviewing variable : penghubung/ pengkait dependent variable dan independent variable . contoh : proses belajar
·         Belajar sebagai suatu system : masing-msaing factor (masukan mentah, instrument, lingkungan) belajar yang mempengaruhi hasil belajar saling kait mengkait, apabila salah satu factor tertanggu maka proses akan terganggu begitu pula hasilnya.
·         Beberapa Teori Belajar
a.       Aliran Behaviorisme
§  Teori belajar assosiatif : yaitu perilaku yang dapat dibentuk dengan melalui kebiasaan.
§  Teori belajar fungsionalistik : perilaku yang dapat dibentuk melalui latihan / kesiapan.
Menurut Thorndike mengenal beberapa hukum.
a)      Law of readiness (hukum kesiapan) :  belajar memerlukan kesiapan, tanpa adanya kesiapan hasil belajar akan kurang memuaskan.
b)      Law of exercise (hukum latihan) : sering tidaknya latihan akan berpengaruh pada hasil belajar, makin sering latihan hasil belajar makin baik.
c)      Law of effect (hukum effek) : tanpa adanya kesiapan belajar dan latihan hasilnya tidak akan memuaskan.
·         Trial and error → dalam belajar diperlukan adanya percobaan. Dan terkadang percobaan yang dialakukan mengalami kesalahan. Dari kesalahan maka akan belajar dan perilaku pun akan berubah. Contoh : karena ketika memasak kita sambil zmzan maka masakan jadi hangus, lain kali ketika masak tidak sambil zmzan lagi.
b.      Teori Belajar Kognitif
§  Kohler.
Gestalt merupakan pendahulu aliran kognitiv
Insight : pemecahan masalah diperoleh dengan penuh pengertian/penuh makna.
§  Jean Piaget
v  Asimilasi : menyelaraskan antara struktur kognitif dengan lingkungan
v  Akomodasi : perubahan struktur kognitif karena tidak atau belum adanya skema tertentu.
Intelektual growth : pertumbuha kecerdasan / perkembangan kecerdasan / perkembang  pemahaman
§  Albert Bandura (a socialbehavioristic approach/a social cognitive theory)
Reinforcement eksternal : perilaku yang berubah karena dukungan, dorongan atau bantuan dari luar.
Reinforcement internal : perilaku yang berubah karena dukungan, dorongan dari dalam diri individu.
Social learning teori → perubahan atau pembentukan perilaku dengan observasi model/contoh.
F.      Berfikir
Berfifkir merupakan proses kognitif yang berlangsung antara stimulus dan respons. Apabila suatu stimulus menimbulkan respon yang membawa reword (penghargaan) maka hubungan antara stimulus dan respon akan jadi kuat. Goal directed yaitu berfikir tentang sesuatu untuk memperoleh suatu pemecahan masalah untuk mendapatkan sesuatu yang baru. Bahasa dan berfikir memiliki kaitan yang erat, dengan bahasa manusia dapat menciptakan ratusan bahkan ribuan symbol-simbol yang memungkinkan manusia untuk berfikir begitu sempurna disbanding makhluk lain. Dalam berfikir sering kita gunkan cognitive map yaitu berfikir menggunkan gambaran atau bayangan yang merupakan visual map. Penegrtian atau konsep merupakan kontruksi simbolik yang menggambarkan ciri atau beberapa ciri umum suatu objek / kejadian. Dengan kemampuan ini manusia mengadakan klasiifkasi terhadap suatu objek. Contoh membedakan kursi dan shofa.
a.       Macam pengertian/konsep ;
§  Pengertian sederhana→ pengertian yang dibatsi oleh cirri atau atribut tunggal. Contoh merah.
§  Pengertian kompleks → pengertian atau konsep yang tidak dibatasi oleh atribut atau cirri tunggal. Contoh :
§  Konsep konjungtif → konsep yang dibatasi adanya kaitan dua atau lebih sifat atau cirri yang membentuk konsep tersebut. Contoh :  gorilla merupakan makhluk seperti kera, tapi lebih besar.
§  Konsep disjungsi → konsep yang dibatasi dengan tiap ciri atau sifat yang membawa objek dalam kelas dari konsep. Misalnya konsep alat telekomunikasi, bisa handphond, android, facebook, dll
b.      Berdasarkan cara memperoleh
§  Konsep disengaja → usaha sengaja untuk memperoleh suatu pengertian, kadang disebut pengertian ilmiah.
§  Konsep tidak disengaja → pengertian yang didapatkan dengan tidak sengaja, diperoleh sambil lalu melalui pengalaman.
c.       Problem solving
Directed yang mencari pemecahan dan dipacu untuk memperoleh pemecahan tersebut. Problem terjadi jika terdapat kesenjangan antara Das Sein (kenyataan yang ada) dengan Das Sollen (harapan, apa yang seharusnya).
d.      Hipotesis
Hipo → lemah, tesis → kebenaran, jadi hipotesis adalah jawaban sementara yang lemah sehingga harus dibuktikan secara empiris kebenarannya. Contoh : buah durian keliahatannya sudah mask, pasti hari ini akan jatuh buahnya.
e.       Kesimpulan
Macam cara menarik kesimpulan :
1.      Kesimpulan analogi : berdasarkan kesamaan dari suatu keadaan / peristiwa dengan keadaan lain. Contoh : pinggul bergoyang, daun bergoyang. Berbeda makna.
2.      Kesimpulan induktif  : ditarik dari hal yang khusus ke umum. Contoh :
P1.           emas tidak berkarat, mutiara tidak berkarat, intan tidak berkarat, perak tidak berkarat.
P2.           emas mutiara intan perak adalah logam mulia.
K.           Jadi semua logam mulia tidak berkarat.
3.      Kesimpulan deduktif  : ditarik dari hal yang umum ke hal yang khusus. Contoh  :
P1.           Asus, axio, thosiba, Hp, Lenovo, acer adalah merk Laptop
P2.           Semua merk laptop  bisa rusak
K.             Asus, axio, thosiba, Hp, Lenovo, acer bisa rusak
Silogisme → penarikan kesimpulan tidak langsung artinya menggunakan perantara.
Macam silogisme ;
1.      Silogisme Kategoris    : kebenaran mutlak dari premis
2.      Silogisme Hipotesis     : kebenaran yang mestidibuktikan secara empiris
3.      Silogisme Alternatif    : memlihi salah Satu
Kesalahan pada silogisme
1.      Kesalahan formal        : kesalahan pada bentuk, urutan, kontruksi
2.      Kesalahan material: kesalahan pada isi atau materi.
f.       Berfikir Kreatif
Berfikir kreatif adalah berfikir untuk menciptakan sesuatu yang baru, sering kali datang secara tiba-tiba.



G.    Intelegensi
a.       Pengertian Intelegensi
Stern → daya menyesuaikan diri dengan keadaan baru menggunkan alat-alat berfikir menurut tujuannya. Orang yang intelegensinya tinggi adalah yang cepat dalam menyelesaikan suatu masalah.
Thorndike → respons yang diberikan sesuai terhadap suatu stimulus. Orang yang berintelegensi tinggi adalah orang yang responnya baik dan sesuai dengan stimulus.
Terman → hal-hal yang konkrit, ability, yang berkaitan dengan hal yang abstak. Orang yang berintelgensi tinggi adalah orang berfikir secara abstrak.
b.      Factor Intelegensi
1.      General factor : selalu didapati pada setiap performance
2.      Special factor : mengenai bidang-bidang tertentu
Rumus : P = G + S
Common factor → factor sesuatu kelompok tertentu.
 Factor primer menurut  Thurstone
1.      Spatial Relation (S) → mempersepsi gambar menyangkut jarak.
2.      Perceptual Speed (P) → kecepatan dan ketepatan dalam memberikan judging.
3.      Verbal Comprehension (V) → menyangkut pemahaman kosa kata
4.      Word Fluency (W) → kecepatan berkaitan dengan kata-kata, anagram
5.      Number Falicity (N) → kecepatan dan ketepatan dalam berhitung
6.      Accociative Memory (M) →berkaitan dengan ingatan tertuam yangberpasang-pasangan
7.      Induction (I)  → memperoleh prinsip atau hukum
Three dimensional theory
1.      Dimensi operasi → aspek kognisi, ingatan, berfikir devergen production, berfikir konvergen, dan evaluasi
2.      Dimensi produk →aspek  unit, kelas, hubungan, system, transformasi, dan implikasi
3.      Diemnsi isi → aspek figure, simbolik, sematik, dan behavior
Berfikir devergen : berkaitan denga berfikir kreatif, memiliki banyak alternative pemecahan masalah.
Berfikir konvergen → berkaitan dengan pemacahn masalah denga jawaban satu tunggal.
Fluid intelegensi → kemampuan mencerminkan potensi intelegensi yang independent dengan sosialisasi dan pendidikan.
Crystallized intelegensi → lebih mencerminkan aspek budaya termasuk pendidika formal yang dipadu dengan pengetahuan dan keterampilan.
c.       Teori orientasi process
Teori yang berorientasi atas bagaiman proses intelktual dalam memecahkan suatu masalah. Information processing theory mengemukakan bahwa intelegensi akan diukur dari fungsi-fungsi seperti sensori, koding, iangatan, dan kemampuan mental.
d.      Pengungkapan intelegensi
Perbedaan Intelegensi Kualitatif : pada dasarnya intelgensi setiap individu itu berbeda. Sedang perbedaanintelgensi secara kuantitatif adalah karena materi yang dikirim atau perbedaan proses belajar.
H.    Perasaan dan emosi
a.       Perasaan adalah keadaan/ state individu sebagai akibat dari persepsi terhadap stimulus baik eksternal maupun internal.
b.      Tiga dimensi perasaan menurut Wundt
1.      Excited feeling → perasaan yang dialami individu dosertaiadanya perilaku ataupun perbuatan yang tampak.
2.      Expected feeling → suatu perasaan yang dapat dialami oleh individu sebagai sesuatu yang belum nyata atau masih dalam pengahrapan.
3.      Release feeling →  perasaan yang dialami seseorang karena sesuatu yang telah nyata.
c.       Jenis perasaan
1.      Perasaan presens : perasaan yang timbul denagn keadaan yang sekarang nyata dihadapi yaitu berhubungan dengan situasi yang actual.
2.      Emosi menjangkau maju : perasaan dalam kejadian-kejadian yang akan datang jadi masih dalam pengharapan.
3.      Emosi waktu lalu : timbul karena melihat kita melihat kejadian-kejadian yang telah lalu.
Empat macam tingkatan dalam perasaaan
1.      Perasaan tingkat sensoris → didasarkan atas kesadaran yang berhubungan dengan stimulus pada kejasmanian. Contoh : sakit, panas, dingin
2.      Perasaan kehidupan vital → bergantung pada keadaan perasaan jasmani keseluruh. Contoh : segar, bugar, lelah.
3.      Perasaan psikis atau kejiwaan → perasaan senang, susah, takut, bahagia dsgb
4.      Perasaan kepribadian → yang berhubungan dengan keseluruhan pribadi. Contoh : harga diri, putus asa, puas dsbg.
Bigot dkk (1950) mengkalsifikasikan perasaan sebagai berikut
1.      Perasaan keindraan : menyangkut alat indra.contoh : pahit, manis, lapar, haus
2.      Perasaan psikis atau kejiwaan

a.       Perasaan intelektual
b.      Perasaan kesusilaan
c.       Perasaan keindahan atau estetika
d.      Perasaan kemasyarakatan atau sosial
e.       Perasaan harga diri
f.       Perasaan ke-Tuhanan


d.      Emosi merupakan reaski yang kompleks yang mengandung aktivitas dengan derajat yang tinggi dan adanya perubahan dalam kejasmaniaanya serta dengan perasaan yang kuat. Emosi lebih intens daripada perasaan kerena dalam emosi terdapat perubahan kejasmaniaan atau perubahan perilaku sampai hubungan dengan lingkungan jadi terganggu.
Masking → keadaan seseorang yang dapat menyembunyikan atau dapat menutupi emosi yang dialaminya.
Modulasi → tidak dapat meredam secara tuntas mengenai gejala kejasmaniannya, tetapi hanya dapat menguarangi saja.
Simulasi → orang tidak mengalami emosi , tetapi ia seolah-olah mengalamai emosi dengan menampakkan gejala-gejala kejasmaniaan
Teori-teori emosi
1.      Hubungan emosi dengan gejala kejasmaniaan
Lie detector/polygraph diciptakan atas dasar pendapat adanya hubunganan antara emosi yang dialami oleh individu dengan perubaha-perubahan kejasmaniannya.
Teori sentral dalam emosi
a)      Teori James-lange
b)      Teori cannon-bard
c)      Teori schachter-singer
2.      Teori hubungan antar emosi.
Emosi itu berbeda dalam tiga dimensi yaitu intensitas, kesamaan (similarity), dan polritas atau pertentangan (polarity) yang saling berhubungan. (plutchik).
3.      Teori emosi berkaitan dengan motivasi
Emosi menimbulkan energy untuk motivasi. (Tomkins)
4.      Teori emosi berkaitan dengan kognitif.
Emosi yang dialami merupakan hasil penafsiran atau evaluasi mengenai informasi yang datang dari situasi lingkungan dan dari dalam.
e.       Mood atau suasana hati → berlangsung relative lama dari emosi tetapi intensnya kurang disbanding dengan emosi.
f.       Tempramen → keadaan psikis seseorang yang lebih permanen daripada mood, karena itu tempramen lebih merupakan predisporsi yang ada pada diri individu merupakan aspek kepribadian seseorang apabila  dibanding dengan mood.
I.       Motif
Motif adalah dorongan yang datang dari dalam untuk berbuat. Hal – hal yang memperngaruhi motif yang mengarah pada tujuan tertentu disebut motivasi. Motivasi memilikitigas aspek yaitu ;
1.      Keadaan terdorong dalam diri organism (a driving state) yaitu kesiapan bergerak karena kebutuhan.
2.      Perilaku yang timbul dan terarah karena keadaan ini
3.      Goal atau tujuan yang dijutu oleh perilaku tersebut.
a.       Motif  sebagai explanasi, prediksi dan inferensi.
Inferensi → motif dapat diketahui atai terinferensi dari prilaku
Explanasi → orang mempunyai alat yang baik untuk mengadakan explanasi mengenai prilaku
Prediksi → membantu seseorang memprediksi mengenai prilaku.
b.      Lingkaran motivasi
Motivasi timbul, memicu perilaku tertuju pada tujuan, tujuan tercapai, motivasi berhenti. Siklus ini akan terus berputar apabila ada suatu kebutuhan lagi.
c.       Teori motif

1.      Teori insting
2.      Teori dorongan
3.      Teori insentif
4.      Teori atribusi
5.      Teori kognitif
d.      Jenis motif
1.      Motif fisiologis → berakar pada keadaan jasmani, berkaitan dengan kebutuhan untuk melangsungkan eksistensinya sebagai makhluk hdup.
2.      Motif social → motif yang kompleks, bersumber dari banyak perilaku dan perbuatan manusia, dipelajari dalam kelompok social.
Motif sosialdapat dibedakan atas 3 yaitu ;
a.       Motif berprestasi
b.      Motif berafiliasi
c.       Motif kekuasaan

3.      Teori kebutuhan murray → 20 daftar kebutuhan yang pada umumnya mendorong manusia berprilaku.

·         Merendahkan diri
·         Berprestasi
·         Afiliasi→ berteman
·         Agresi
·         Otonomi
·         Counteraction → usaha mengatasi kegagalan

·         Pertahanan
·         Hormat

·         Dominasi
·         Ekshibisi
·         Penolakan
·         Infavodance → menghindari usaha yang memalukan
·         Member bantuan
·         Teratur
·         Bermain
·         Menolak

·         Sentience → mencari kesenangan terhadap impresi melalui alat indra.
·         Seks
·         Bantuan
·         Mengerti



e.       Emergency motif
Motif yang bergantung pada keadaan disekitar atau diluar lingkungan. Contoh : hujan
f.       Frustasi dan Konflik
Frustasi → keadaan dimana individu tidak dapat mencapai tujuannya dan individu tidak mengetahui secara baik mengapa tujuannya tidak dapat tercapai.
Konflik → halangan atau kendala yang menghadang pencapaian suatu tujuan. Yang merupakan salah satu menyebab timbulnya frustasi.
g.      Bimbang atau ragu
Seakan akan individu berayun dari pol satu ke pol yang lain, terjadi karena masing-masing objek atau motif mempunyai nilai yang sama atau hampir sama. Akan tetapi individu diharuskan untuk memilih salah satu objek.
h.      Need hirarki (teori Abraham)




11 komentar: