Unduh PPt fromSlide Share PLS Bersinergi

Kamis, 10 Januari 2013

KETERTIBAN SOSIAL DAN PENGENDALIAN SOSIAL



KETERTIBAN SOSIAL DAN PENGENDALIAN SOSIAL

A.    KETERTIBAN SOSIAL
Ketertiban social adalah Sistem kemasyarakatan, hubungan,dan kebiasaan yang berlangsung secara lancar demi mencapai sasaran masyarakat . Jika orang tidak menyadari apa yang bisa mereka harapkan dari orang lain, maka apa yang diperoleh berupa sedikit. Ketertiban masyarakat tergantung dari jaringan peran dimana setiap orang melakukan setiap kewajiban dan menerima haknya. Bagaimana jaringan pelaksanaan kewajiban dan penerimaan hak timbal balik itu berlangsung ?         Para ahli sosiolog menggunakan istilah “Pengendalian Sosial (pengawasan sosial)”  yaitu segenap cara dan proses yang ditempuh oleh sekelompok orang  atau masyarakat sehingga para anggotanya dapat bertindak sesuai dengan yang harapan kelompok  atau masyarakat tersebut.
B.     PENGENDALIAN SOSIAL
ADA BEBERAPA MACAM PENGENDALIAN SOSIAL
  1. Pengendalian sosial melalui sosialisasi.
Orang dikendalikan dengan mensosialisasikan peran mereka sehingga peran yang dijalankan sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Sosialisasi membentuk kebiasaan, perilaku, keinginan,dan adat istiadat kita. Melalui sosialisasi seseorang dapat menghayati norma-norma, nilai-nilai, dan hal-hal yang tabu yang terdapat dalam masyarakat.
  1. Pengendalian Sosial Melalui Tekanan Sosial
Kita mengalami tekanan sosial sebagai suatu proses yang berkesinambungan dan sebagian besar berlangsung tanpa kita sadari.
Ada beberapa pengendalian kelompok yang kuat pengaruhnya,yaitu:
Ø   Pengendalian kelompok yang informal primer
Kelompok yang kecil, akrab, dan bersifat informal. Pengendaliannya terjadi secara informal, spontan, dan tanpa direncanakan. Kelompok bertanggung jawab atas perbuatan anggotanya. Cara pemberian sanksi secara kolektif . contoh ; prajurit yang keteledorannya menyebabkan seluruh anggota kelompok tidak dapat menikmati libur akhir pekan tidak mungkin akan melakukan hal yang sama dan diperkenankan untuk melupakan perbuatannya.
Ø  Pengendalian kelompok yang informal sekunder .
Kelompok besar lebih impersonal dan memilki tujuan yang jelas. Pengendalian social secara formal seperti peraturan resmi, tata cara yang distandarisasi, propaganda, hubungan masyarakat, rekayasa manusia, kenaikan golongan, pemberian gelar,imbalan, hukuman formal dll. Misalnya siswa yang berprestasi akan diberi hadiah oleh pihak sekolah, atau siswa yang melanggar peraturan akan dikenai hukuman.
Ø  Bahasa sebagai alat pengendali
Bahasa merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan kenyataan, mengubah cara pandang. Misalnya penggunaan istilah “hak tunjangan kesejahteraan” dapat memberikan kesan yang berbeda pada si penerima, dengan memilih bahasa yang tepat penerima merasa bahwa apa yang ia terima bukanlah sekedar belas kasih semata namun itu memang haknya.
Ø  Pengendalian sosial komunis
RRC salah satu Negara penganut paham komunis melakukan pengendalian social terhadap masyarakatnya dengan indoktrinisasi, pengendalian penuh media komunikasi, sanksi keras namun yang utama adalah tekanan kelompok. Orang cina yang telah melakukan pelanggaran akan sulit melepaskan diri dari tekanan kelompok, memperoleh pekerjaan baru, tempat tinggal, dan teman-teman.
  1. Pengendalian Sosial melalui kekuatan
Masyarakat konvensional menggunakan kekuatan hukum dan hukuman formal demi memaksakan terciptanya kadar konformitas minimun yang diperlukan, memang tidak selamanya berhasil tapi oleh masyarakat kompleks hal itu tetap dipergunakan.
  1. Pengaruh Faktor Situasi Terhadap Perilaku
Jika seseorang mengubah sikap dan prilakunya, maka alasan dibalik semua itu karena semata-mata bersifat individual. Namun, bilamana sebagian orang mengalami perubahan sikap dan perilaku secara bersamaan, maka kemungkinan penyebabnya adalah pengaruh sosial dan budaya terhadap perilaku.
Perilaku seseorang pada suatu situasi tertentu biasanya merupakan akibat dari adanya kebutuhan, tekanan, dan rangsangan dari luar. Misalnya ; seseorang akan berbohong  jika mereka memperoleh kesempatan ketika mereka sedang berbelanja di pasar swalayan. Atau bisa juga diarahakan ke hal yang positive misalnya bila kita menghendaki lingkungan yang bebas dari sampah maka ciptakan situasi yang mendukung dengan menempatkan tempat sampah pada tempat-tempat  yang strategis.
C.     PENYIMPANGAN(DEVIASI) SOSIAL
Penyimpangan social merupakan setiap perilaku yang dinyatakan sebagai suatu pelanggaran terhadap norma-norma masyarakat atau kelompok.
Ada beberapa model penyimpangan:
Ø  Penyimpangan yang diterima dan yang ditolak
Seorang penyimpang bisa jadi ketika ia sudah meninggal ia justru akan dipuja oleh kelompok masyarakat tertentu (penyimpangan yang diterima), atau seorang penyimpang baik ketika hidup maupun meninggal dunia akan tetap memperoleh hukuman, cacian dan penolakan.
Ø  Penyimpangan yang relatif dan yang mutlak
Hampir semua orang dalam masyarakat kita merupakan penyimpangan pada batas-batas tertentu hanya saja kadar penyimpangannya yang berbeda-beda.
Ø  Penyimpangan terhadap budaya nyata atau budaya ideal
Untuk mengatasi kesenjangan nilai-nilai utama antara budaya ideal diperlukan landasan dasar normative ysng berupa budaya ideal atau budaya nyata yang dipegang secara tagas atau tersirat.
Ø  Norma-norma penghindaran.
Norma-Norma penghindaran merupakan pola perbuatan yang dilakukan orang untuk memenuhi keinginan mereka tanpa harus menentang nilai-nilai tata kelakuan secara terbuka. Contoh ; berlangganan minuman keras dari seorang pembuat minuman keras. Jika perbuatan itu merupakan cara yang diakui oleh kelompok untuk memperoleh minuman keras yang dilarang. Dalam proses pemberian sangsi kelompokitulah terjadi penipisan celaan moral terhadap perbuatan penghindaran tersebut.
Ø  Penyimpangan bersifat adaptif(menyesuaikan)
Perilaku menyimpang merupakan salah satu cara untuk menyesuaikan kebudayaan dengan perubahan social. Perilaku menyimpang yang terjadi pada bebrapa individu bisa jadi merupakan awal dari norma baru. Misalnya punahnya keluarga patriarchal, dimana otoritas lelaki sebagai suami kian melemah.

TEORI PENYIMPANGAN
  1. Teori Biologi
Penyimpanagn terjadi disebabkan oleh adanya cacat fisik dan cacat mental yang parah sehingga tidak dapat menerapkan segenap perilaku yang diharapkan.
  1. Teori Psikologi
Perilaku menyimpang sering kali dianggap sebagai salah satu gejala penyakit mental.
  1. Teori Sosiologi
Perilaku social dikendalikan oleh nilai dan norma-norma yang dihayati. Penyimpangan disebabkan oleh gangguan dalam proses penghayatan dan pengalaman nilai dan norma.
  1. Teori Anomi
Menyatakan bahwa masyarakat kompleks cenderung menjadi masyarakat tanpa norma.
Ada beberapa Teori Konflik yang terdapat dalam suatu penyimpangan, yaitu:
  • Teori Konflik Budaya
            Menilai bahwa penyimpangan diawali oleh adanya pertentangan norma antar berbagai
kebudayaan.
  • Teori Konflik Antar Kelas Sosial
            Penyimpangan bermula dari adanya perbenturan kepentingan antara kelas-kelas sosial yang berbeda.
  • Teori Pengendalian
            Menghubungkan penyimpangan dengan lemahnya ikatan terhadap lembaga-lembaga dasar masyarakat. Teori ini memandang norma yang dihayati dan pemberian hukuman yang sistematis sebagai alat kendali yang bermanfaat.

            Menghubungkan penyimpangan dengan lemahnya ikatan terhadap lembaga-lembaga dasar masyarakat. Teori ini memandang norma yang dihayati dan pemberian hukuman yang sistematis sebagai alat kendali yang bermanfaat.

Sumber : Buku Pengantar Sosiologi Oleh Paule Horton



0 komentar:

Posting Komentar