This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Unduh PPt fromSlide Share PLS Bersinergi

Minggu, 15 Desember 2013

Gaya Kepemimpinan Pengasuh Pondok Pesantren Durrotu Ahli Sunnah Waljamaah sebagai Pegiat Pendidikan Nonformal

Proses belajar merupakan proses panjang yang terjadi sepanjang hayat. Pendidikan atau usaha mencerdasakan kehidupan bangsa merupakan investasi bagi kemajuan suatu bangsa. Indonesia telah melakukan berbagai upaya guna mewujudkannya, usaha tersebut dilakukan melalui jalur pendidikan formal, nonformal maupun informal baik oleh pemerintah, keluarga maupun masyarakat.
Kualitas dari mutu pendidikan sendiri ditentukan oleh banyak variabel, diantaranya adalah  kualitas guru, alat bantu, fasilitas, biaya dan sebagainya. Beberapa variabel itu biasanya tergabung dalam sumber-sumber pendidikan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Sebagai salah satu lembaga pendidikan nonformal, pondok pesanten dengan segala atributnya memiliki kekhasan tersendiri. Baik kurikulumnya, peraturannya, sarana-prasarana, serta tenaga pendidik dan kependidikannya. Pengasuh pondok pesantren sebagai pegiat pendidikan nonformal tentu memiliki gaya tersendiri yang berbeda dengan pendidik pendidikan formal. Pengasuh pondok pesantren merupakan sosok yang begitu kompleks dengan segala peran dan tugasnya. Gaya kepemimpinan seorang pengasuh akan berpengaruh terhadap pembelajaran santri selama mondok, perilaku santri selama mondok dan pandangan masyarakat terhadap pondok dan santrinya.
Pondok Pesantren Durrotu Ahli Sunnah Waljamaah, merupakan salah satu pondok pesantren yang terletak di wilayah Banaran, Sekaran, Gunungpati, Semarang. Letaknya yang berdekatan dengan area kampus Universitas Negeri Semarang. Menjadikan mahasiswa Unnes mendominasi sebagi santri di PPDAW, sebutan untuk pondok pesantren Durrotu Ahli Sunnah Waljamah. Kebanyakan pula dari para santri yang belajar merupakan santri anyar, yaitu yang sebelumnya belum pernah mondok. Gaya kepemimpinan seorang pengasuh akan mempengaruhi sosoknya yang menjadi tauladan, kebijakan, serta model kebijakan yang di keluarkan dilingkungan pendidikan.


Untuk itu penulis tertarik untuk meneliti mengenai gaya kepemimpinan pengasuh pondok pesantren dengan mengambil judul : “GAYA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN DURROTU AHLI SUNNAH WALJAMAAH SEBAGAI PEGIAT PENDIDIKAN NONFORMAL.

Kamis, 05 Desember 2013

Asesmen Diri Sendiri

Assalamualaikum w.w.


Perkenankanlah saya untuk bercerita mengenai diri saya.

 Noor Salamah
 PLS
 1201412046

 1. Karakter saya


insyaAllah saya memilki karakter sebagaimana sifat-sifat yang akan saya jabarkan.


Jujur, bertanggung jawab, amanah, dapat dipercaya, intuitive, sensitive, rendah hati,

pemalu, peragu, masalah kepercayaan diri dan kedewasaan saya rasa saya masih labil. Cerdas ? saya rasa belum. Sebenarnya alangkah lebih bijak jika orang lain saja yang menilai karakter saya bagaimana. Semoga allah mengurangi karakter buruk saya dan memperkuat karakter baik saya. Amind..


2. Cita-cita


Saya bercita-cita menjadi seorang guru yang baik dunia dan akhirat yang mampu

memberikan sumbang sih kebaikan bagi orang lain. Saya juga bercita-cita ingin

menjadi seorang penulis. Penulis yang mampu menjadi inspirasi dan motivasi bagi

para pembacanya. Amind..


3. Motivasi kuliah di unnes


Pertama kali saya mengenal unnes dari kakak saya yang alumnus unnes tahun 2009.

Saat itu saya diarahkan untuk masuk Unnes dan kakak saya juga bercerita bahwa

didekat Unnes itu ada Pondok Pesantren. Saya jadi semakin bersemangat untuk

bias kuliah di UNNES.  Kakak saya juga bercerita bahwa kuliah di UNNES itu tidak

terlalu mahal, orang-orang disana sederhana tapi cerdas dan kritis. Jadi kamu tidak

usah minder jika kuliah disana sedang kamu dari keluarga tidak mampu.

 Orang-orang cukup religious jadi kamu jangan takut. Awalnya ibu tidak setuju

dengan alasan terlalu jauh, takut saya terjerumus pergaulan yang tidak benar dan

meminta saya kuliah di Universitas Muria Kudus yang notabene adalah swasta

dengan biaya kuliah yang tentunya lebih mahal. Ibu beranggapan bahwa jika saya

di kudus, jarak lebih dekat dan orang-orang disana terkenal kealimannya.

Tapi alkhamdulillah sekarang ibu sudah ridho dan sudah merasa cukup tenang

karena saya berada di UNNES dan di Pondok Pesantren Durrotu Ahli Sunnah

Waljamaah untuk menuntut ilmu dunia dan akhirat. Semoga bisa menjadi berkah.

Amind ..


1. Hubungan saya dengan teman dan orang tua


Teman : Akhamduillah baik, meski tak dapat dipungkiri tentu ada sebagian yang

membenci saya. Karena dicintai dan dibenci merupakan hal yang wajar.


Orang tua : jujur saja hubungan saya dengan orang masih belum stabil, terkadang

bisa sangat akur dan harmonis tapi tiba suwatu waktu kami menjadi tidak akur,

tidak harmonis, dan saling diam. Terka itu disebabkan oleh masalah sepele dan

kesalah pahaman. Tapi biasanya hal itu tidak bisa berlangsung lama. Jika emosi

kita satu sama lain sudah cukup tenang dan stabil, kami akan akur dan baikan kembali.


4. Hal negative pada diri saya


Saya orangnya peragu, selalu tidak yakin dengan apa yang saya putuskan,

terlebih jika itu menyangkut permasalahan orang banyak. Dibenak saya selalu terpikir,

apakah ini benar ? apakah ini baik ? saya merasa sifat ini sangat menggangu,

menjadikan saya kurang respektif, lamban dalam berfikir dan bertindak, dan membuang-buang waktu.

Saya suka menawarkan tanggung jawab kepada orang lain, jika sekiranya tidak

kepepet. Saya akan membiarkan orang lain mendapatkan itu.

Misalnya saja sebagai ketua. Tapi meskipun secara de facto tidak menjadi ketua,

saya tetap menjalankan kewajiban saya dan peduli pada permasalahan kelompok

 saya. Saya siap membantu jika saya rasa saya memang mampu. Pada dasarnya saya tidak ingin secara de facto memikul tanggung jawab besar yang akan dimintai pertanggung jawabanya di akhirat nanti. Saya masih harus belajar untuk bisa jadi pemimpin yang baik.

Pemalu. Pada dasarnya saya orangnya pemalu. Jika ada orang yang beranggapan

bahwa saya orangnya tidak pemalu, tapi percaya diri dan pemberani. saya rasa itu

kurang tepat. Memang disuatu waktu saya bisa mengabaikan sifat pemalu saya dengan

 lebih menonjolkan sifat cuek dan kenekatan saya. Artinya saya masih belum stabil untuk

 menjaga keberanian dan kepercayaan diri saya.

Cenderung memakai intuisi. Jika saya menghadapi suatu permasalahan dalam hidup

saya, atau saya akan memutuskan suatu hal. Saya cenderung memakai intuisi.

Saya akan merenung, menenangkan diri, melihat perubahan-perubahan yang terjadi

disetiaphari yang saya lalui untuk menunggu petunjukNya.

Imajinative. Saya suka berimajinasi dan berhayal tentang suatu hal. Ini melemahkan

saya. Membuat saya sulit membedakan yang nyata dan yang tidak. Ada dua

kemungkinan jika saya sedang berimajinasi. Pertama saya berimajinasi karena

didorong oleh suatu harapan dan kedua saya berimajinasi karena didorong oleh

ketakutan saya. Jika imaji saya sudah melayang jauh, akan sulit bagi saya untuk

menghentikannya. Mengembalikan pikiran saya kembali ke alam rasionalitas.

Butuh ketenangan dari doa-doa dan fikiran positive untuk hati dan pikiran saya tak

bergejolak lagi.

Sebenarnya masih banyak hal negative lagi yang ada pada diri saya yang tentunya

tak dapat saya jabarkan satu persatu. Maka biarlah waktu yang akan mengungkapkan siapa diri saya dengan kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri saya.


5. Mind Map tentang  diri saya


a. Umur 22

Dapat memperoleh ilmu yang bermanfaat dunia dan akhirat

Lulus S1 pendidikan luar sekolah  dengan memperoleh  IP dengan cumlaude

Memperoleh pengalaman dari berorganisasi yang dapat bermanfaat dunia
dan akhirat bagi diri saya sendiri, orang lain, agama, bangsa dan Negara.

Menjadi ustadzah yang cakap dan bisa jadi tauladan

Menjadi public speaker yang baik
b. Umur 25

Sudah menjadi guru yang baik, Trainer, Penulis, Public speaker, motivator.

Saya berharap pekerjaa-pekerjaan tersebut dapat menjembatani saya menuju

kesuksesan dunia dan akhirat dengan memperoleh ridho dariNya.

c. Umur 27


Sudah menikah dengan orang pilihanNya, yang saya cintai, yang mencintai saya,

yang mencintai keluarga saya, yang dicintai keluarga saya, yang baik bagi saya,

kehidupan saya, bagi keluarga saya, agama saya, bangsa saya dan Negara saya.

Dan saya baginya adalah seorang wanita yang baik baginya, dicintainya, dan dicintai

keluarganya. Menjadi istri yang sholehah.

d. Umur 34

Mampu menjadi istri dan ibu sholehah. Yang bisa mendidik anak-anak dengan

penuh cinta, iman dan ilmu.


Bersama dengan ibu, dan suami berangkat haji bersama ke tanah suci Makkah.


e. Umur 45


Sukses dengan usaha “Moeslim Modelling School”


Untuk umur selanjutnya saya cuma berharap bahwa keluarga saya bisa menjadi

keluarga yang sakinnah mawaddah warrohmah selamanya sampai maut menjemput,

 melihat anak dan cucu hidup sukses dan bahagia.menikmati peran saya sebagai ibu,

istri, guru dan penulis. Membiarkan karya-karya saya hidup abadi denagn cerita dan

kenangan. Dan tibalah pada waktu saya akan berpulang saya berdoa semoga saya

diperkenankan menjadi salah seorang golongan orang-orang yang beruntung  yang

diperkenankan olehNya memasuki surgaNya. Amind ..