This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Unduh PPt fromSlide Share PLS Bersinergi

Selasa, 15 Juli 2014

Evaluasi pemberdayaan masyarakat halaman 9



Evaluasi halaman 9


 
1.       Menurut  saya pembangunan berkelanjutan adalah suatu konsep yang menekankdan keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan masa sekarang dalam hal kepentingan ekonomi dengan pelestarian lingkungan sehingga tidak akan mengganggu atau bahkan mengorbankan kebutuhan genarasi yang akan datang.
2.       Perbedaan mendasar antara Human Development dan paradigma pemberdayaan masyarakat dan persamaannya ditinjau dari segi philosopi dan tujuannya.
Konsep pemberdayaan masyarakat mencangkup pengertian pembangunan masyarakat dan pembangunan yang bertumpu pada masyarakat. Sedangkan human development merupakan pembangunann manusia yang memprioritaskan pembangunan sosial dan lingkunan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dengan strategi suistainable development. Pendekatan tersebut menempatkan manusia sebagai faktor kunci yang memerankan dalam segala segi. Persamaan dari keduanya adalah bahwasanya kedua paradigma tersebut bertujuan untuk menciptakan kondisi msyarakat yang mandiri.
3.       Kelemahan model-model pemberdayaan masyarakat yang dilakukan Indonesia.
Baik model community development, partisipasi masyarakat maupun model desentralisasi, ketiga memiliki kekurangan. Ketika model partisipasi masyarakat diterapkan pada masyarakat Indonesia, ada kecenderungan masyarakat untuk datang karena diiming-imingi uang. Dan bukan berdasarkan motivasi pribadi, hal ini membuat model partisipasi gagal. Kenyataanya mereka ini hanyalah partisipasi semu. Dan ketika model desentralisasi coba diterapkan, nyatanya masih tetap ada sentralisasi. Pemerintah sebagai sentral dalam segala hal mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan. Kegagalan demi kegagalan tersebut karena terbentur dominasi orang kaya yang disebabkan oleh penguasaan sumber daya, pengaruh politik yang dimiliki orang kaya.

Pemberdayaan Masyarakat Soal Halaman 30



Latihan halaman 30

1.       Deskripsikan tahap-tahap model pemberdayaan masyarakat yang ideal menurut Sumodiningrat (1989) dan disertai contohnya.
2.       Jelaskan perubahan sikap yang bagaimana yang menjamin adanya perubahan sikap sehingga perubahan masyarakat dapat brhasil.
Jawab
1.       Tahap-tahap yang harus dilalui dalam rangka pemberdayaan masyarakat adalah
a.       Tahap penyadaran dan pembentukan prilaku menuju perilaku sadar dan peduli sehingga merasa membutuhkan peningkatan kapasitas diri.
b.      Tahap transformasi kemampuan berupa wawasan pengetahuan kecakapan keterampilan agar terbuka wawasan dan memberikan keterampilan dasar sehingga dapat mengambil peran di dalam pembangunan
c.       Tahap peningkatan kemampuan intelektual, kecakapan keterampilan sehingga terbentuklah inisiatif dan kemampuan inovatif untuk mengantarkan pada kemandirian.
Contoh
Misalnya kita akan mengadakan program pelatihan membuat kerupuk tengiri. Terlebih dahulu kita harus menyadarkan pada warga belajar betapa pentingnya keterampulan ini. Melihat bahwa adanya daya dukung di lingkungan sekitar. Seperti ikan tengiri yang melimpah. Menyadarkan warga belajar bahwa mereka butuh keterampilan ini untuk meningkatkan taraf kehidupan mereka. setelah mereka sadar mereka akan masuk dalam tahap transformasi, masa transisi dari yang dahulunya tidak terampil menjadi terampil. Akhirnya kemampuan intelektual, pengerahuan dan kecakapan mereka akan meningkat yang akan mengantarkan pada kemandirian mereka.
2.       Tingka laku dapat dipengaruhi oleh kedewasaan sikap masyarakat. Apabila kedewasaan masyarakat telah terbentuk dan tertanamkan pada masyarakat maka tidak perlu lagi dipaksa atau didorong untuk melakukan sesuatu. Perubahan tingkah laku yang mencerminkan kematangan sikap dapat dilihat dalam tabel berikut ;
Kurang Dewasa
Dewasa
Pasif
aktif
Bergantung
Tidak bergantung
Sedikit alternatif tindakan
Banyak alternatif
Minat yang dangkal
Minat yang dalam
Berpikir jangka pendek
Berpikir jangka panjang
Menempatkan diri sebagai bawahan
Menempatkan diri sama atau menjadi atasan
Jarang memiliki kehati-hatian atas dirinya sendiri
Hati-hati dalam mengendalikan diri sendiri

LAPORAN OBSERVASI OBSERVASI KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA WEDUNG KECAMATAN WEDUNG KABUPATEN DEMAK TAHUN 2013/2014



TUGAS KELOMPOK
Disusun guna memenuhi tugas Pemberdayaan Masyarakat

Dosen Pengampu :
Dr. Sawa Suryana M.Pd


LAPORAN OBSERVASI
OBSERVASI KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA WEDUNG KECAMATAN WEDUNG KABUPATEN DEMAK TAHUN 2013/2014

Disusun Oleh :
Wahyu Adzimah 1201412039
Noor Salamah 1201412046

PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
SEMARANG
2014

PROSES MONITORING DAN EVALUASI (MONEV)



PROSES MONITORING DAN EVALUASI (MONEV)
1.      Tahap Perencanaan
Persiapan dilaksanakan dengan mengidentifikasi hal-hal yang akan dimonitor, variable apa yang akan dimonitor serta menggunakan indicator mana yang sesuiai dengan tujuan program. Rincian tentang variable yang dimonitor harus jelas dulu, serta pasti dulu batasanya dan definisinya. “Variabel adalah karakteristik dari seseorang suatu peristiwa atau obyek yang bisa dinyatakan dengan data numeric yang berbeda-beda.” (William N Dunn: 2000).
2.      Tahapa Pelaksanaan
Monitoring ini untuk mengukur keterampilan guru dalam menggunakan metode mengajar. Setelah memastikan definisi yang tepat tentang variable yang dimonitor serta indikatornya, maka laksanakan monitoring tersebut. Adapun indicator yang diukur dalam melihat persiapan mengajar adalah:
a.       Adanya tujuan pembelajaran umum dan khusus.
b.      Kesesuaian memilih metode untuk tujuan pembelajaran yang disusun.
c.       Penggunaan sarana atau media mengajar.
d.      Kesesuain metode dengan media yang akan digunakan.
e.       Adanya tahapan evaluasi dan alat evaluasinya.
f.       Kesesuaian metode dengan alat evaluasi.
g.      Kesesuaian evaluasi dengan tujuan pembelajaran.
Monitoring pada waktu pelaksanaan program pembelajaran, indicator dan proses yang dilakukan dalah:
a.       Ketetapan dalam pengelolaan waktu.
b.      Ketepatan penggunaan waktu yang digunakan.
c.       Adanya penjelasan yang sesuai dengan metode.
d.      Penggunaan media yang sesuai dengan harapan metode,
e.       Melaksanakan evaluasi pembelajaran,
f.       Adanya tindak lanjut dari program tersebut.
3.      Tahap Pelaporan
Nanang Fattah (1996) menyarankan langkah-langkah monitoring seperti pada diagram berikut ini:
Rounded Rectangle: YA=>Tidak berbuat apa-apa




Pada langkah ketiga yaitu menentukan prestasi kerja itu memenuhi standart yang sudah ditentukan dan disini terdapat tahapan evaluasi,yaitu mengukur kegiatan yang sudah dilakukandengan standart yang harus dicapai, selanjutnya ditindaklanjuti dan menjadi laporan tentang program.

UTS Metodologi Penelitian 1



A.    Soal Pertama
1.      Peranan teori dalam penyelidikan ilmiah
Teori adalah seperangkat kontruk (konsep), definisi, dan proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematik, melalui spesifikasi hubungan antar variabel, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena (Sugiyono, 2010). Adapun peran teori dalam penyelidikan ilmiah adalah ;
a.       Untuk mengarahkan peneliti dalam melakukan penelitian
b.      Untuk merangkum pengetahuan dalam sistem tertentu
c.       Untuk meramalkan fakta
2.      Perbedaan teori induktif dan teori  deduktif
a.       Teori induktif : cara menerangkannya adalah dari data ke arah teori
b.      Teori deduktif : memberi kenyataan yang dimulai dari suatu perkiraan atau pikiran spekulatif tertentu ke arah data yang akan di terangkan
3.      Ciri-ciri teori yang baik
Teori yang baik adalah teori yantg memenuhi persyaratan kebenaran ilmiah. Adapaun syarat dari kebenaran ilmiah adalah
a.       Koheren artinya masuk akal. Jadi kebenaran dapat diterima apabila   memiliki hubungan dengan gagasan-gagasan lain yang sahih dan dapat masuk akal.
b.      Koresponden artinya gagasan sesuai realitas. Gagasan kita benar apabila relitanya demikian
c.       Positivisme mengatakan bahwa adanya sesuatu karena adanya gejala/penampakan. Hampir sama dengan empirisme, tetapi positifisme mengakui adanya sesuatu tidak harus tampak benda tersebut, tetapi bisa dilihat dari gejala adanya benda tersebut
d.      Pragmatisme menjelaskan bahwa yang benar adalah yang memberikan manfaat dengan perantaraan sebab akibat
4.      Contoh Penggunaan otoritas dan pengalaman sebagai sumber belajar
a.       Penggunaan otoritas sebagai sumber pengetahuan sering dijumpai dalam lingkungan lembaga keagamaan dan birokrasi pemerintah. Pernyataan-pernyataan para menteri atau pejabat tinggi negara tentang sesuatu sering diterima sebagai kebenaran khususnya oleh mereka yang berada dalam lingkungan tersebut. Misalnya, ketua MUI mengatakan bahwa suatu produk haram, setelah berdiskusi dengan petinggi MUI yang lain, maka pengetahuan bahwa produk tsb haram berasala dari otoritas petinggi MUI.
b.      Penggunaan pengalaman sebagai sumber pengetahuan contohnya : sebagai penulis pemula, mereka akan berusaha mencari informasi tips dan trik seputar kepenulisan kepada penulis senior.
5.      Contoh bagaimana teori dasar belajar dapat menunjang praktik pengajaran
Hubungan antara teori dan praktek seyogyanya bersifat berlapis-lapis yang integratif, di mana teori dan praktek secara bergantian dan bertahap saling isi mengisi, saling mencari dasar, dan saling mengkaji.
Contoh saja dalam teori belajar Humanistik. Teori humanistik lebih melihat pada sisi perkembangan kepribadian manusia. Semua komponen pendidikan termasuk tujuan pendidikan diarahkan pada terbentuknya manusia yang ideal, manusia yang dicita-citakan, yaitu manusia yang mampu mencapai aktualisasi diri. Untuk itu, sangat perlu diperhatikan bagaimana perkembangan peserta didik dalam mengaktualisasi dirinya, pemahaman terhadap dirinya, serta realisasi diri. Bagi pengajar yang menganut konsep teori humanistik, dalam pengajarannya pengajar tersebut akan memposisikan dirinya sebagai fasilitator dan berusaha pula memberikan motivasi kesadaran mengenai makna belajar bagi kehidupan peserta didik. Ia juga akan menerapkan pendekatan berpusat pada peserta didik (student senter learning.)
6.      Kegunaan hipotesis dalam penelitian
a.       Memberikan batasan serta memperkecil jangkauan penelitian dan kerja penelitian
b.      Mensiagakan peneliti kepada kondisi fakta dan kaitan antar fakta, yang kadangkala hilang begitu saja dari perhatian peneliti
c.       Alat yang sederhana untuk memfokuskan fakta yang bercerai-berai kedalam suatu kesatuan penting dan menyeluruh
d.      Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta dan antar fakta
7.      Perbedaan hipotesis induktif dan deduktif dalam penelitian
a.       Hipotesis induktif : kesimpulan sementara yang ditarik dari data/fakta khusus menuju ke pernyataan umum
b.      Hipotesis deduktif : kesimpulan sementara yang di tarik dari data/fakta umum menuju data/fakta khusus
8.      Apa yang dimaksud hipotesis nol dan hipotesis alternatif dan berikan contoh masing-masing dua
a.       Hipotesis nol: Hipotesa yang mendeskripsikan keluaran selain dari hipotesa alternative. Biasanya mendeskripsikan tidak ada   hubungan/pengaruh antara variabel yang diuji. Dinyatakan dengan H0.
Contoh :
1.      H0 : Petis kepala udang dalam pakan tidak dapat meningkatkan pertumbuhan itik Mojosari jantan.
2.      H0 : Petis kepala udang dalam pakan tidak berpengaruh pada pertumbuhan itik Mojosari jantan.
b.      Hipotesis alternatif : Hipotesa yang mendukung prediksi. Diterima jika hasil penelitian mendukung hipotesa. Dinyatakan dengan H1.
Contoh :
1.      H1 : Petis kepala udang dalam pakan meningkatkan pertumbuhan itik Mojosari jantan
2.      H1 : Petis kepala udang dalam pakan berpengaruh pada pertumbuhan itik Mojosari jantan.
9.      Jelaskan hubungan  landasan teori, kerangka berpikir, dan perumusan hipotesis.
Landasan teori merupakan uraian sistematis tentang teori dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti. Landasan Teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap variabel-variabel yang diteliti, melalui pendefinisian, dan uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai referensi yang relevan. Sedangkan kerangka berpikir merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan. Berdasarkan teori-teori yang telah dideskripsikan tersebut, selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti. Sintesa tentang hubunganvariabel tersebut, selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis.
Contoh :
Judul : Peranan Pondok Pesantren Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Di Pondok Pesantren At-Tanwir Desa Talun Kecamatan Sumberrejo Kabupaten Bojonedoro
Landasan teori merupakan teori-teori terkait varibel berikut ini
1.      Latar belakang berdirinya pondok pesantren
2.      Sistem Pengajaran Pondok Pesantren
3.      Pengertian Pendidikan Islam
4.      Tujuan Pendidikan Islam
5.      Kurikulum Pendidikan Agama Islam
6.      Pengertian Prestasi Belajar
7.      Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Kerangka berpikir : contoh jika kondisi/faktor internal (psikologis dan fisiologis) serta faktor eksternal (lingkungan sosial, lingkungan nonsosial dan pendekatan belajar) baik dan tepat maka prestasi belajarnya akan baik.
Perumusan hipotesis : kondisi internal dan eksternal dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa/santri.
10.   X--------------------------------------------------->Y
X: kemampuan awal
Y: hasil belajar
Rumusan masalah deskriptif : bagaimana sikap mengajar warga belajar sebelum dan sesudah adanya penelitian pembuatan media pembelajaran?
Teori yang digunakan : teori tentang media pembelajaran, pengajaran yang efektif, kemampuan awal sebelum mengikuti pelatihan, kondisi setelah mengikuti pelatihan
Hipotesis : pelatihan media pembelajaran pada guru SD se-kabupaten Semarang dapat meningkatkan kemampuan pengajaran menjadi lebih efektif.