Unduh PPt fromSlide Share PLS Bersinergi

Minggu, 20 Januari 2013

BAB 5 KEBUDAYAAN DAN PEMBANGUNAN



BAB 5
KEBUDAYAAN DAN PEMBANGUNAN

Standar Kompetensi :
Memahami hakekat kebudayaan dalam pembangunan.
Kompetensi Dasar :
Menjelaskan konsep kebudayaan, wujud kebudayaan, unsur-unsur kebudayaan dan peranan kebudayaan dalam kemajuan pembangunan.
Indikator Pencapaian Kompetensi :
1.    Menjelaskan konsep kebudayaan.
2.    Menjelaskan wujud kebudayaan.
3.    Menjelaskan unsur-unsur kebudayaan.
4.    Menjelaskan integrasi kebudayaan
5.    Menjelaskan kebudayaan dalam kerangka teori tindakan.
Tujuan Pembelajaran:
1.    Mahasiswa dapat menjelaskan konsep kebudayaan.
2.    Mahasiswa dapat menjelaskan wujud kebudayaan.
3.    Mahasiswa dapat menjelaskan unsur-unsur kebudayaan.
4.    Mahasiswa dapat menjelaskan integrasi kebudayaan
5.    Mahasiswa dapat menjelaskan kebudayaan dalam kerangka teori tindakan.
Materi Pokok:
1.    Konsep kebudayaan
                 “Kebudayaan” dan “Tindakan Kebudayaan” merupakan segala tindakan yang harus dibiasakan oleh manusia dengan belajar (learned behavior). “Kebudayaan “dari kata Sansekerta buddhayah, bentuk jamak dari buddhi yang berarti “budi” atau “akal”. Kebudayaan diartikan sebagai “hal-hal yang bersangkut paut dengan budi atau akal”.
“Budaya”  adalah daya dari budi yang berupa cipta, karsa dan rasa. “Kebudayaan” adalah hasil dari cipta, karsa dan rasa.  Istilah culture yang merupakan istilah bahasa asing sama dengan kebudayaan, berasal dari kata Latin colere, yang artinya mengolah atau mengerjakan, yaitu mengolah tanah atau bertani. Dari kata colere, culture diartikan sebagai segala daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan mengubah alam.
          Dalam antropologi, yang meneliti dan menganalisis berbagai cara hidup manusia dan berbagai sistem tindakan manusia, aspek belajar merupakan aspek pokok. Batasan konsep “kebudayaan”, antropologi seringkali sangat berbeda dengan berbagai ilmu lain. Arti “kebudayaan” dalam bahasa sehari-hari pada umumnya terbatas pada segala  sesuatu yang indah, misalnya: candi, tarian, seni rupa, seni suara, kesusasteraan dan filsafat. Menurut pandangan antropologi, “kebudayaan adalah seluruh sistem gagasan dan rasa,tindakan.serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat yang dijadikan miliknya dengan belajar”. Dengan demikian hampir semua tindakan manusia adalah “kebudayaan”  (Koentjaraningrat, 1996).
            E.B Tylor (1871) mendefinisikan kebudayaan sebagai kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. dengan lain perkataan kebudayaan mencakup kesemuanya yang didapatkan atau dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari pola-pola perilaku perilaku yang normatif. Artinya mencakup segala cara-cara itu pola-pola berpikir. Merasakan dan bertindak. Seseorang yang meneliti kebudayaan tertentu.akan sangat tertarik oleh objek-objek kebudayaan seperti rumah,sandang,jembatan,alat-alat komunikasi dan sebagai nya.
            Definisi di atas memberikan beberapa hal  yang perlu lebih lanjut dipelajari untuk dipergunakan sebagai alat dalam meganalisis keterkaitan antara proses pendidikan dan proses pembudayaan. Tilaar  (2002) merinci definisi yang dikemukakan oleh E.B. Tylor diatas,sebagai berikut:
       1). Kebudayaan merupakan suatu keseluruhan yang kompleks. Hal ini berarti kebudayaan merupakan suatu kesatuan dan bukan juumlah dari bagian-bagian.keseluruhan mempunyai pola-pola atau desain tertentu yang unik. Setiap kebudayaan mempunyai mozaik yang spesifik.
       2).   Kebudayaan merupakan suatu prestasi kreasi manusia yang bukan material, artinya berupa bentuk-bentuk prestasi psikologis seperti:ilmu pengetahuan, kepercayaan, dan seni.
       3).   Kebudayan dapat pula berbentuk fisik seperti hasil seni, terbentuknya kelompok-kelompok keluarga.
       4).   Kebudayaan dapat pula berbentuk kelakuan-kelakuan yang terarah seperti hukum,  adat-istiadat yang berkesinambungan.
       5).   Kebudayaan diperoleh dari lingkungan.
       6).   Kebudayaan tidak terwujud dalam kehidupan manusia yang soliter atau tersaring tetapi yang hidup dalam masyarakat tertentu.

            Definisi Tylor memberikan penekanan kepada faktor manusia yang memperoleh nilai-nilai tersebut dari masyarakatnya. Hal ini berarti betapa pentingnya masyarakat manusia di dalam perkembangan manusiaitu sendiri. Tidak dapat digambarkan bagaimana suatu kebudayaan yang tanpa nilai-nilai. Penanamannilai nilai-nilai kepada generasi berikutnya dilakukan melalui proses pendidikan. Oleh karena itu pendidikan merupakan upaya untuk membudayakan manusia. proses pembudayaan itu bersifat utuh, sehingga nilai-nilai yang terkandung dalam kebudayaan dikuasai/dimiliki pula oleh generasi berikutnya. Implikasi yang dapat dipetik dari pengertian kebudayaan menurut tylor adalah :
       1).  Adanya keteraturan dalam hidup bermasyarakat
       2).  Adanya proses pemanusiaan
       3).   Di dalam proses pemanusiaan itu trdapat suatu visi tentang kehidupan 
            Selo Sumardjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan  teknologi dan  kebudayaan kebendaan dan kebudayaan jasmaniah  (material culture) yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya agar kekuatan serta hasilnya dapat diabadikan untuk kepentingan masyarakat. Rasa merupakan jiwa manusia, mewujudkan segala kaidah-kaidah dan nilai-nilai sosial yang perlu untuk mengatur masalah-masalah kemasyarakatan. Cipta merupakan kemampuan mental, berpikir orang-orang yang hidup bermasayarakat dan yang antara menghasilkan filsafat serta ilmu pengetahuan.
            Setiap manusia pasti memiliki kebudayaan. Perbedaannya, kebudayaan pada masyarakat satu lebih sempurna daripada kebudayaan masyarakat lain, yang dalam perkembangannya memenuhi segala keperluan masyarakatnya. Kebudayaan yang demikian disebut “peradaban” (civilization) kepada kebudayaan yang telah mencapai taraf perkembangan teknologi yang lebih tinggi.
          Konsep kebudayaan juga dapat dibedakan berdasarkan aliran behavioral dan ideational, sebagai berikut:
1).   Aliran Ideational
              Memandang budaya sebagai sesuatu yang abstrak, sesuatu yang bersifat ide, gagasan, pemikiran yang membentuk perilaku yang khas suatu kelompok masyarakat.
Berbentuk: system pengetahuan, the state of mind, spirit, belief, meaning, ethos, value, the capability of mind.
2). Aliran Behavioral
              Memandang budaya sebagai a total way of life. Koentjaraningrat memilah konsep ini ke dalam 7 unsur kebudayaan universal. Pemerintah melihat konsep kebudayaan berorientasi kepada program praktis dan problem oriented. Ilmu Antropologi berorientasi kepada pengembangan teori dan aplikasinya dalam penelitian etnografi.
Kebudayaan dapat dibedakan dengan peradaban
Peradaban (civilization): bagian dari unsur-unsur kebudayaan yg halus, maju dan indah. Peradaban juga dipakai untuk menyebut: suatu kebudayaan yang memiliki sistem teknologi, ilmu pengetahuan, seni bangunan, seni rupa dan sistem kenegaraan dan masyarakat kota yang maju dan kompleks.
Kebudayaan bersifat Superorganik
       Proses evolusi organisme dengan perkembangan kebudayaan jika dibandingkan  dengan cara menggambar dua garis grafik yang sama, dalam waktu  2 juta tahun kedua garis tersebut sejajar, artinya sama cepatnya.
Namun sejak 80 ribu tahun yang lalu terjadinya “homo sapiens”, garis evolusi organisme mulai melepaskan diri.
Perkembangan kebudayaan seolah-olah melepaskan diri dari evolusi organik, dan membumbung tinggi melalui revolusi pertanian, revolusi perkotaan revolusi industri.
Proses evolusi ini oleh A.L Kroeber disebut “PROSES PERKEMBANGAN SUPERORGANIK DARI KEBUDAYAAN”
2.    Wujud Kebudayaan
       1). Ideas: wujud kebudayaan sbg suatu kompleks dari ide-ide gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan=adat (cultural system).
       2). Activities: wujud kebudayaan sbg suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dlm masyarakat (social system).
       3). Artifacts:  kebudayaan sbg benda-benda hasil karya manusia.
Ketiga wujud tak terpisahkan, kebudayaan ideal dan adat istiadat mengatur dan memberi arah kepada tindakan dan karya manusia.

Sistem Nilai Budaya Secara Universal
       1). Masalah hakekat dari hidup manusia (MH)
       2). Masalah hakekat dari karya manusia (MK)
       3). Masalah hakekat dari kedudukan manusia dlm ruang dan waktu (MW)
       4). Masalah hakekat dari hubungan manusia  dg sesamanya (MM)
       5). Masalah hakekat dari hubungan manusia dg alam sekitarnya (MA).
3.    Unsur-Unsur Kebudayaan
       1). Bahasa
       2). Sistem pengetahuan
       3). Organisasi Sosial
       4). Sistem peralatan hidup dan teknologi
       5). Sistem mata pencaharian hidup
       6). Sistem religi
       7). Kesenian
Tiap unsur kebudayaan mempunyai tiga wujud kebudayaan dan dapat dirinci dalam unsur-unsur yang lebih kecil. Setiap wujud kebudayaan dapat dirinci dalam beberapa tema budaya. Pada tahap berikutnya tiap tema budaya dapat dirinci  dalam gagasan. Kompleksitas kebudayaan  dapat  divisualisaikan sbb:


4.    Integrasi Kebudayaan
Antropolog disamping bertugas menganalisis kebudayaan dengan memerincinya ke dalam unsur-unsur yang lebih kecil secara detil dan mengkaji unsur-unsur yang kecil tersebut, juga bertugas untuk memahami kaitan antara setiap unsur kecil dengan keseluruhannya. Tugas ini disebut “INTEGRASI DARI UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN”.

    

5.   Kebudayaan dan Kerangka Teori Tindakan (Talcott Parsons)
Talcott Parsons menganalisa suatu kebudayaan dalam keseluruhan dibedakan atas 4 komponen:
       (1). Sistem budaya (gagasan, konsep, aturan);
       (2). Sistem sosial (tindakan antar individu yang berpola);
       (3). Sistem kepribadian (tindakan berkepribadian distimulasi oleh nilai & norma dalam sistem budaya);
       (4). Sistem organisme/organik (proses biologik & biokimia dlm organisma mns sebagai makluk yang alamiah).

Evaluasi:
1.  Jelaskan konsep kebudayaan dari aliran behavioral dan ideational.
2.  Berikan contoh kompleksitas kebudayaan dari suatu unsur kebudayaan yang dapat dirinci berdasarkan wujud kebudayaan, dan setiap wujud kebudayaan dapat dirinci dalam beberapa tema budaya, serta pada tahap berikutnya tiap tema budaya dapat dirinci  dalam gagasan.
4. Jelaskan kebudayaan dalam kerangka tindakan yang dibedakan berdasarkan 4 komponen.

0 komentar:

Posting Komentar