Unduh PPt fromSlide Share PLS Bersinergi

Selasa, 15 Juli 2014

Definisi dan Hakikat Komunikasi



TUGAS KELOMPOK
KOMUNIKASI SOSIAL
“RANGKUMAN DEFINISI DAN HAKEKAT KOMUNIKASI”



Disusun Oleh :


a)      NUDFAIZAHWATI                         1201411030
b)     ERNAWATI                                      1201411082
c)      WAHYU ADZIMAH            12014120039


PENDIDIKANLUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014


Definisi dan Hakikat Komunikasi

  1. Mendefinisikan Komunikasi
Berbagai sumber menyebutkan bahwa kata komunikasi berasal dari bahasa latin communis, yang bearti 'membuat kebersamaan' atau 'membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih'. Akar kata communis adalah communico, yang artinya ' berbagi'. Berbagi yang dimaksud adalah pemahaman bersama melalui pertukaran pesan.
Komunikasi dapat didefinisikan sebagai usaha penyampaian pesan antar manusia. Ilmu komunikasi adalah ilmu yang mempelajari usaha penyampaian pesan antar manusia. Objek ilmu komunikasi adalah komunikasi yakni usaha penyampaian pesan antar manusia. Ilmu komunikasi tidak mengkaji proses penyampaian pesan kepada makhluk yang bukan manusia (hewan dan tumbuh- tumbuhan).
Definisi komunikasi menurut Dance dan Larson yang diintefikasikan menjadi 3 dimensi konseptual, antaralain :
1.      Komunikasi dilihat dari Tingkat Observasi atau Derajat Keabstrakannya
a)      komunikasi yang bersifat umum: menyatakan bahwa komunikasi adalah proses yang menghubungkan satu bagian dengan bagian lainnya dalam kehidupan. Dalam hal ini komunikasi adalah gejala yang umumada dalam kehidupan, tidak ada kehidupan manusia yang lepas dari proses komunikasi; dan
b)      Komunikasi yang bersifat terlalu khusus, menyatakan bahwa komunikasi adalah alat untuk tujuan-tujuan dan bidang-bidang khusus, seperti untuk mengirimkan pesan militer, perintah , dan sebagainya melalyi telepon ,telegraf,radio, kurir, dan sebagainya.
2.      Komunikasi dengan Tingkat Kesengajaan
Komunikasi dilakukan secara sadar- pesan dan tindakan mengirimkan pesan dilakukan secara sadar. Komunikasi dipahami sebagai situasi-situasi yang memungkinkan suatu sumbet mentransmisikan suatu pesan kepada seorang penerima dengan disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima.
Sedangkan definisi yang mengabaikan kesengajaan, misalnya dari Code (1959) yang mendefinisikan komunikasi sebagai proses yang membuat sesuatu dari yang semula dimiliki oleh seseorang atau monopoli seseorang menjadi dimiliki dua orang atau lebih . Jadi, dalam hal ini kata kuncinya adalah pesan dan informasi yang terbagi bersama antara dua orang akibat pesan yang akan datang dari satu pihak / orang , entah disadari atau tidak , disengaja atau tidak.
3.      Definisi berdasarkan Tingkat Keberhasilan dan Diterimanya Pesan
komunikasi dilihat dengan menekankan pada keberhasilan dan diterimanya pesan. Misalnya, definisi yang menyatakan bahwa komunikasi adalah proses pertukaran informasi untuk mendapatkan saling pengertian. Sedangkan, yang tidak menekankan keberhasilan, misalnya definisi yang menyatakan bahwa komunikasi adalah proses transmisi informasi semata, tidak peduli pada tingkat keberhasilan penyampaian pesan tersebut.

B.     Unsur- Unsur Komunikasi
Tiga unsur utama ( dasar ) komunikasi :
·         Pengirim pesan
·         pesan, serta
·         Target penerima pesan
Komunikasi bisa mengandung lebih dari unsur dasar yang diatas contoh dalam sebuah contoh bentuk komunikasi yang dilakukan dengan cara menulis surat. Ada seorang mahasiswa yang tinggal dikota menulis surat jepada ibunya yang tinggal di desa. Ibu menerima surat dan terharu setelah membaca surat dari anaknya itu, lalu ia membalas surat dan mengirimkannya ke anaknya.
Dalam kasus tersebut , unsur-unsur komunikasinya Adalah sebagai berikut :
·         Penulis sebagai penyampai pesan
·         Pesan yang penulis sampaikan
·         Surat sebagai medium pengantar pesan
·         Ibu penulis sebagai penerima pesan
·         Efek atau pengaruh pesan yang membuat ibu penulis menangis
1.      Pengir im Pesan: komunikator
pengirim pesan adalah manusia yang memulai proses komunikasi, disebut " komunikator". Komunikator ketika mengirimkan pesan tentunya memiliki motif dan tujuan, yang sering disebut " motif komunikasi". Ada yang menyebut pengirim pesan atau komunikator dengan istilah " pengirim " saja atau disebut juga" sumber". Sebagian pengamat dan ilmuwan komunikasi lain ada yang menyebutnya sebagai encoder. istilah " encoder" identik dengan istilah yang diartikan sebagai alat penyandi. " Encoding" adalah proses penyandian, yang disandikan adalah pesan.
Komunikator bisa terdiri dari satu orang, banyak orang atau lebih dari satu orang, serta kumpulan orang (massa) .
2.      Penerima Pesan : komunikan
Penerima pesan adalah manusia berakal budi kepada siapa pesan komunikator ditujukan . Ada ahli lain yang menyebut penerima pesan atau komunikan sebagai " decoder".
Sebagaimana komunikator, komunikan juga dapat terdiri dari satu orang, banyak orang( kelompok kecil, kelompok besar, termasuk dalam wujud organisasi) , dan massa. Dilihat dari jumlah komunikator dan komunikannya, proses komunikasi dapat terjadi dalam sembilan kemungkinan, antara lain :
·         Antara satu orang dan satu orang , misalnya penulis dengan kekasih penulis
·         Antara satu orang dan banyak orang, misalnya penulis dengan mahasiswa penulis
·         Antara satu orang dan massa, misalnya penulis sebagai penulis opini di koran, penulis sebagai komunikator massa yang menyampaikan pesan melalui media massa
·         Antara banyak orang dan satu orang, misalnya sekelompok warga desa yang melakukan demonstrasi terhadap lurahnya atau menyampaikan tuntutan kepada kepala desannya.
·         Antara banyak orang dan banyak orang, misalnya sekelompok mahasiswa dengan kelompok lainnya.
·         Antara banyak orang dan massa, misalnya sekelompok polisi mencanangkan pesan anti- terorisme, menyampaikan pesan melalui TV sebagai media massa elektronik.
·         Antara massa dan satu orang , musalnya khalayak pembaca media massa mempertanyakan pernyataan seorang tokoh di media massa.
·         Antara massa dan banyak orang, misalnya khalayak pembaca media massa mempertanyaakan sikap sekelompok polisi yang katanya anti - terorisme tadi.
·         Antara massa dan massa , misalnya sebagian khalayak massa pembaca Tempo yang setuju atas suatu pemberitaan, srmentara sebagian khalayak lainnya tidak setuju atas pemuatan berita di majalah itu.
3.      Pesan
Pesan didefinisikan srbagai segala sesuatu yang disampaikan komunikator keoada komunikan untuk mewujudkan motif komunikasinya . Pesan sebenarnya adalah suatu hal yang sifatnya abstrak( konseptual,ideologis, dan idealistik) .
4.      Saluran komunikasi dan media komunikasi
Agar pesan yang disampaikan komunikator sampai pada komunikan, dibutuhkan saluran dan media komunikasi . Saluran komunikasi lebih identik dengan proses berjalannya pesan, sedangkan media komunikasi lebih idrntik dengan alat( benda) untuk menyampaikan.
Media komunikasi berupa teknologi dilihat dari jumlah target komunikannya dapat dibedakan atas dua jenis :
a.       Media massa
media massa adalah media yang berkaitan dengan penyampaian pesan . Pesan tersebut berhubungan dengan banyak orangyang membutuhkan pesan dan informasi yang berhubungan dengan apa yang terjadi pada sedikit orang diantara orang banyak itu . misalnya , informasi berupa gunung meletus yang terjadi di sebuah kabupaten dapat diterima kepada seluruh warga masyarakat di sebuah negara atau bahkan dinegara lainnya, tergantung daya jangkau media massa tersebut.
Media massa dilihat dari waktu terbitnya dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
1.      Media massa periodik
Media massa periodik adalah media massa yang terbit secara teratur pada waktu- waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Media massa periodik dibedakan atas ;
a)      Elektroonik ( radio dan TV)
b)      Nonelektronik atau cetak ( surat kabar,dan majalah )
2.      Media massa non periodik
Media massa nonperiodik dimaksudkan pada media yang bersifat eventual , tergantung pada  event  tertentu . Setelah event usai, selesai pulalah penggunaannya. Untunk itu media massa nonperiodik dapat dibedakan atas manusia( juru kampanye atau sales ptomotion gril ) dan benda ( poster, spanduk, dan leaflet)
b.      Bukan media massa
Dilihat dari sifatnya, non-media massa dapat dibedakan menjadi dua :
1)      Media manusia : manusia sebagai penyampai pesan karena pesan tidak bisa dilakukan secara tatap muka sehingga dikirimkanlah manusia sebagai media penyampai pesan, misalnya kurir pembawa pesan; dan
2)      Media benda: yang dapat dibedakan atas elektronik ( telepon, faksmile) dan yang nonelektronik ( surat) . Dan untuk saat ini ada media yang dikenal dengan sebutan media multimedia yaitu komputer dan internet . Dikatakan multimedia karena hampir seluruh bentuk media komunikasi yang telah dikenal manusia menyatu dalam perangkat elektronik digitalnya .
5.      Efek komunikasi
Efek komunikasi adalah situasi yang diakibatkan oleh pesan komunikator dalam diri komunikannya. Efek komunikasi ini berupa efek psikologis yang terdiri dari tiga hal :
·         Pengaruh kognitif, yaitu bahwa dengan komunikasi tahu tentang sesuatu . Bearti, komunikasi berfungsi untik memberikan informasi;
·         Pengaruh afektif, yaitu bahwa dengan pesan yang disampaikan terjadi perubahan perasaan dan sikap . Misalnya karena suatu pidato yang bersifat persuasif, tercipta sikap untuk melakukan sesuatu atau sikap setuju atau tidak setuju terhadap sesuatu ;
·         Pengaruh konatif, yaitu pengaruh yang berupa tingkah laku dan tindakan . Karena menerima pesan dari komunikator atau penyampai pesan, komunikan bisa bertindak untuk melakukan sesuatu . Misalnya, karena baru mendengar khotbah di masjid yang mengobarkan kebencian terhadap agama lain, umat islam di masjid beramai- ramai menuju gereja dan membakarnya.

  1. Hakekat Komunikasi
Tiga unsur yang bisa digunakan mengidentifikasi apakah suatu peristiwa atau gejala dapat disebut komunikasi atau bukan :
·         Usaha
·         Penyampaian pesan ; dan
·         Antar manusia

Model proses komunikasi

1.      Usaha
Kata usaha bearti ' suatu hal yang dilakukan secara sadar dan memiliki tujuan' . Seorang melakukan komunikasi dengan suatu motif, atau setidaknya sadar bahwa ia melakukan suatu penyampaian pesan kepada orang lain meskipun derajat kesenjangan kadang sulit ditentukan .
Sigmund Freud mengatakan bahwa jiwa manusia terdiri atas alam sadar dan alam bawah sadar . Oleh karenanya, terdapat motif- motif yang disadari ( manisfest) dan motif- motif yang tidak disadari ( latent) , terpendam dan muncul dari alam bawah sadar, mendorong kita menyampaikan pesan kepada manusia lain .
2.      Penyampaian pesan
komunikasi memang berkaitan dengan perilaku manusia dan hubungan antara sesama manusia . Akan tetapi, tidak semua perilaku dan hubungan manusia bisa disebut tindakan atau hubungan komunikasi . Salah satu yang mencirikan bahwa tindakan manusia disebut komunikasi . Pesan harus disampaikan , jika tidak ada pesan yang tersampaikan , tidak dapat disebut komunikasi .
Dialog dengan diri sendiri menjadi kajian komunikasi yang melibatkan bantuan ilmu psikologi untuk menyelidiki bagaimana aspek kejiwaan sangat berkaitan dengan proses komunikasi . Komunikasi antarpribadi menjadi  bagian ilmu komunikasi karena merupakan landasan komunikasi antarpribadi . Artinya, orang yang komunikasi intra- pribadinya terhambat, biasanya hal itu juga akan memengaruhi cara komunikasinya dengan orang lain .
3.      Antar manusia
manusia berkomunikasi dengan manusia . Ilmu komunikasi hanya mengkaji penyampaian pesan antarmanusia . Komunikasi antarmanusia bearti bahwa manusia sebagai pengirim pesan dan manusia lain yang bertindak sebagai penerima pesan .
Ilmu komunikasi tidak mengkaji proses penyampaian pesan kepada yang bukan manusia . Objek formal ilmu komunikasi adalah usaha penyampaian pesan antar manusia, yakni manusia yang sehat akal budinya . Objek material ilmu komunikasi adalah perilaku manusia , sama seperti objek material ilmu- ilmu sosial lainnya . Oleh karenanya ilmu komunikasi hanya mengkaji komunikasi antarmanusia dan tidak kepada bukan manusia .

Freudianisme dianggap berusaha mereduksi tingkah laku manusia kedalam ukuran kimiawi atau fisik belaka. Bagi Maslow, minat Freud adalah pada orang-orang yang mengalami gangguan mental, sedangkan laboratoriumnya tidak lain adalah pasien-pasien mentalnya. Abraham Maslow sangat keberatan dengan sigmund freud yang beragumen semacam itu. Ia terutama menyayangkan Fruedyan memusatkan diri pada penyelidiakan tentang orang-orang yang mengalami gangguan neurotik dan psikotik. Maslow yakin bahwa tidak akan memahami penyakit mental sebelum ia mengerti tentang kesehatan mental.
Berbeda dengan Behavioris, Maslow mengemukakan keyakinannya bahwa kita dapat belajar jauh lebih banyak tentang tingkah laku manusia dengan mempertimbangkan segi-segi subjektif maupun segi-segi objektifnya. Freud dianggap cenderung mengabaikan adanya proses belajar secara asosiassi dan tingkah laku stimulus-respons,sementara kaum Behavioris secara dogmatis menolak segala bentuk naluri, baik atau buruk.
Perbandingan tiga sifat manusia berdasarkan ketiga aliran psikologi tersebut adalah sebagai berikut.
Aliran-aliran Psikologi
Behavioralistik
Psikoanalitis
Humanistik
Model belajar secara mekanistik
Model Psikoodinamik secara hidrolik
Model kognitif emosional secara antropomorfik
Organisme pasif yang harus dimotivasi
Individu pasif yang harus didorong oleh seks dan kekuatan agresif
Diri seseorang yang aktif yang sadar akan dirinya dan potensinya
Meanggapi rangsangan lingkungan
Menangani dorongan hati yang tidak disadari
Menanggapi adaptasi rangsangan kreatif secara eksternal dan internal
Organisme berkembang melalui pengondisian secara sinambung yang ditentukan oleh lingkungan
Seseorang berkembang melalui peringkat psikoseksual yang ditentukan secara biologis
Diri seseorang berkembang melalui peringkat pertumbuhan kognitif yang ditentukan secara psikologikal
Tidak perlu bersepekulasi pada proses kognitif
Model pertimbangan mental dengan tiga bagian id, ego, dan super-ego
Pembimbing diri menghasilkan struktur pertumbuhan dan kognitif
Dikondisikan untuk seimbang dengan lingkungan
Mengembangkan hubungan homeostatik antara Id, Ego, dan Super-Ego
Aktualisasi diri yang didorong oleh kesadaran humanistik

Rasional cermin untuk struktur lingkungan
Tak rasional subjek untuk didorongan tak sadar
Rasional sadar akan diri dan keterlibatan sosial
Mencari kesenangan, menghindari kesulitan
Mencari kepuassan dorongan seksual agresif
Mencari pemenuhan diri melalui transendensi
Dikendalikan secara eksternal oleh lingkungan
Dikendalikan secara internal oleh psike melalui dorongan seksual
Dikendalikan secara internal otonom memastikan diri
Dapat diramal karena kondisi lingkungan
Tak dapat diramalka karena dorongan tak sadar
Tak dapat diramal karena kebebasan memilih
Lingkunagn bertanggung jawab terhadap perilaku
Dorongan tak sadar bertanggung jawab terhadap perilakuu
Seseorang bertanggung jawab terhadap perilaku
Tidak mampu berperilaku altruistik termasuk cinta karena mengharap imbalan yang menyenangkan
Tidak mampu berperilaku altruistik, termasuk cinta karena mereaksi dorongan seksual
Mampu bermakna melalui keterlibatan dengan orang lain dan anggapan bahwa cinta melebihi dirinya (transendensi diri)

Sementara itu, menurut Drs. Jalaluddin Rakhmat dalam bukunya Psikologi komunikasi (2007), teori-teori tentang manusia terbagi dalam empat aliran : Psikoanalisis, Behaviorisme, Psikologi Kognitif, dan Psikologi Humanistik. Keempat aliran ini memandang manusia dengan cara yang bereda. Mengutip McDavid dan Harari (1974), Jalaluddin Rakhmad memberikan pandangan tentang manusia sebagai berikut;

Teori Manusia

Teori
Konsepsi tentang Manusia
Tokoh-Tokohnya
Kontribusi pada Psikologi Sosial
Psikoanalisis
Homo valens (manusia berkeinginan)
Sigmund Freud, Carl Jung, Adler, Abraham, Horney, Bion
Perkembangan kepribadian, Sosialisasi, Identifikasi,  Agresi
Behaviorisme
Homo Sapiens (Manusia berfikir, Manusia Bijak)
Lewin, Heider, Festinger, Piaget, Kohlberg
Kebudayaan dan perilaku, Sikap bahasa dan berfikir, Dinamika Kelompok
Psikologi Kognitif
Homo Mechanicus (Manusia Mesin)
Hull, Miler & Dollard, Rotter, Skinner, Bandura
Propaganda, Presepsi Interpersonal, Konsep Diri, Eksperimen, Sosialisai, Kontrol Sosialisasi, Ganjaran dan Hukuman
Psikologi Humanistik
Homo Ludens (manusia bermain)
Rogers, Combs&Snygg, Abraham Mslow, May Satir, Peris
Konsep Diri, Transaksi Interpersonal, Masyarakat dan Individu

Berdasarkan ciri psikologis manusia, manusia juga merupakan makhluk yang berkomunikasi.dengan demikian, manusia adalah komunikator humanistik. Sebagai penyampai pesan , pesan yang lahir dari manusia berkaitan dengan dua hal :
a.       Isi pesan (content of message)
Isi pesan biasanya hasil dari pikiran dan kadang juga perasaan.
b.      Lambang (symbol)
Lambang yang umum digunakan adalah bahasa. Akan tetapi, selain bahas juga ada lambang lain yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan , seperti gambar, gestur tubuh, warna, isyarat dan lainnya.

  1. Komunikasi sebagai Aktivitas Simbolis dan Pertukaran
Karena komunikasi terjadi antar manusia, salah satunya sifat yang melekat adalah manusia sebagai mahluk yang menyukai simbol (homo simbolicum) dan manusia yang selalu mencari dan mengeluarkan makna (homo significan). Komunikasi juga disebut sebagai aktivitas simbolis  karena kegiatan komunikasi menggunakan simbol-simbol bermakna yang diubah kedalam kata-kata (verbal) untuk ditulis dan diucapkan atau simbol “bukan kata-kata verbal” (non-verbal)untuk “diperagakan”Tanpa diri sendiri, manusia tidak akan mampu berkomunikasi dengan orang lain sebab hanya dengan itu, komunikasi yang efektif dengan orang lain bisa terjadi. Berpikir juga memungkinkan manusia menunjuk segala sesuatu,menginterprestasikan situasi, dan berkomunikasi dengan dirinya dengan cara-cara berbeda.
Perasaan terhadap diri seseorang dibentuk dan didukung oleh respon orang lain. Interaksi simbolis lebih menekankan pada makna interaksi budaya sebuah komunitas.pada saat berkomunikasi, jelas banyak menampilkan simbol yang bermakna.
Dalam berkomunikasi, simbol dapat dibentuk tindakan dan aktivitas manusia, atau tampilan objek yang mewakili makna tertentu. Makna disini mencakup presepsi , pikiran, atau perasaan, yang dialami seseorang yang pada gilirannya dikomunikasikan kepada orang lain.

  1. Komunikator Humanistik
1.      Manusia sebagai komunikator
Manusia sebagai komunikator memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
§  Personal dan unik,bahwa manusia merupakan mahluk yang memiliki kepribadian (personalitas) yang hadir dalam karakter individu,yang dapat dilihat dalam tindakan,penampilan,dan berbicara.jadi,pesan yang disampaikan dalam posisi kita sebagai komunikator akan menunjukan siapa kita yang berbeda dengan orang lain.
§  Aktif,yaitu bahwa manusia adalah agen aktif bagi dirinya dengan keinginan dan pikiran yang menyamaikan pesan-pesan dan melakukan komunikasi dengan orang lain.
§  Sadar diri dan terlibat dalam kehidupan sosial,yaitu bahwa manusia menjalankan perannya secara sadar dan terlibat dalam hubungan dengan orang lain.
2.      Komunikasi Manusia yang Terganggu Vs Komunikasi yang Efektif
Karena komunikasi didorong oleh suatu motif, ia memiliki tujuan-tujuan tertentu secara fungsi-fungsi tertentu.ketika kita berbicara dengan orang lain, kita bermaksud untuk membuat orang lain itu bertingkah lapai pengertian laku atau bertindak  sesuai apa yang kita inginkan.
Secara umum fungsi-fungsi komunikasi adalah :
§  Mencapai pengertian satu sama lain;
§  Membina kepercayaan;
§  Mengoordinasi tindakan;
§  Merencanakan strategi;
§  Melakukan pembagian pekerjaan; dan
§  Berbagi rasa
Fungsi itu tak selamanya berjalan dengan baik. Artinya, proses komunikasi juga sering berjalan dengan baik,terhambat,dan justru macet alias tidak berjalan. Gangguan adalah faktor yang mempengaruhi informasi yang disampaikan kepada penerima atau mengalihkan dari penerimaan tersebut.
Secara umum ada dua jenis gangguan dalam komunikasi
§  Gangguan teknis, yaitu gangguan yang menyangkut hambatan yang ada pada saluran komunikasi yang menjadi media antar komunikator dan komunikan (penerima pesan) ,yang menyebabkan pesan tidak sampai.
§  Ganguan semantik, yaitu gangguan yang berkaitan dengan masalah pemahaman yang berbeda tentang makna dari simbol tau isi yang disampaikan misalnya masalah bahasa yang berbeda.

Dalam komunikasi, lancar atau tidaknya komunikasi ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain :
a.       Latar belakang
Latar belakang menyampaikan pesan dan penerima pesan harus dipertimbangkan.kedua belah pihak memiliki masing-masing latar belakang kehidupan.latar belakang ini mempengaruhi situasi psikologi masing-masing,terdiri dari tingkat pengetahuan dan kondisi perasaan masing-masing.
b.      Bahasa
Bahasa adalah simbol yang berisi makna,yang jelas sangat penting dalam komunikasi dan harus dipertimbangkan. Tidak akan berjalan komunikasi antara dua pihak yang tidak memahami bahasa masing-masing jika tidak ada bahasa.
c.       Sikap
Sikap dalam menyampaikan pesan juga akan memenuhi jalannya komunikasi. Terutama, dalam komuikasi yang terjadi secara langsung dan tatap muka (vis-à-vis). Hal ini juga menyangkut etika komunikasi. Komunikasi yang tidak etis dipandang akan menggangu karena tidak sesuai dengan cara-cara etis dalam menyampaikan sesuatu.
Umumnya , dalam komunikasi timbal balik dalam sebuah pembicaraan ada etika seperti ini:
§  Diam dan menyimak saat lawan sedang bicara;
§  Tidak memotong pembicaraan;
§  Tidak meninggalkan lawan bicara;
§  Tidak menepis pembicaraan lawan; dan
§  Tidak berusaha menunjukan bahwa kita lebih pandai.
d.      Waktu
Proses menyampaikan pesan dari komunikator ke komunikan membutuhkan waktu. Di era ketika komunikasi membutuhkan biaya, semakin efektif waktu yang digunakan untuk mewujudakan tujuan komunukasi,yaitu bagaimana pesan yang disampaikan bisa mengubah presepsi,tingkah laku, atau tindakan sebagaimana yang diinginkan,akan membutuhkan biaya yang hemat.
Waktu akan menunjukan hubungan yang terjadi pasti mengalami perubahan pada setiap interaksi.waktu juga mempengaruhi makna terhadap suatu pesan.ketegangan yang ditimbulkan oleh banyak tugas dan sempitnya waktu, ikut berpengaruh terhadap kuantitas dan kualitas komunikasi moderen masa kini.karena hal itulah,waktu menjadi pertimbangan yang sangat penting.
e.       Lingkungan
Lingkungan juga akan mempengaruhi berjalanya komunikasi. Lingkungan  menentukan sikap. Anda tidak bisa melakukan diskusi secara efektif ditempat ramai, apalagi diskusi untuk membahas hal-hal yang serius.
Dalam komunikasi antar-manusia, efektivitas komunikasi juga berkaitan dengan bagaimana manusia memfungsikan alat-alat tubuhnya atau indranya. Kemampuan melihat,mendengar dan berbicara sangat menentukan bagi terjadinya komunikasi yang lancar dan efektif.
f.       Melihat
Banyak orang mengatakan bahwa “mata tak bisa dibohongi”. Oleh karena itulah, komunikasi melalui pandangan mata antara dua orang yang berdekatan sangatlah efektif, pengaruhnya sangat luar biasa.
Melihat adalah peristiwa menggunakan mata untuk menangkap objek visual yang ada didalam alam kehidupan.fungsi penglihatan merupakan hal yang vital dlam proses komunikas,terutama proses komunikasi antar manusia yang diantarkan oleh penyampaian media visual.dalam komunikasi tatap muka ,kita tidak hanya meneriama pesan secara sfektif dan bermakna dari suaranya saja tetapi juga dari bagaimana menariknya orang yang menyampaikan pesan ketika dilihat.komunikasi lewat radio (yang membuat kita mendengarkan suara penyiar sebagai komunikator) memang menarik,terutama saat mendengarkan suara peniarnya yang merdu,indah dan menarik hati (meskipun kita tidak tahu orangnya).
Orang buta telah kehilanagn jenis komunkasi lisan yang sangat penting juga bagi pembentukan kepribadian dan kecerdasan dari infomasi,wawasan,dan konseptualisassi ide yang diantarkan oleh tulisan. Dia  tidak bisa membaca koan, buku, dan bahan bacaan.
Inilah anugrah dari indra manusia yang memiliki fungsi penglihatan.melihat adlah bagian penting dari komunikasi.
g.      Mendengar
Setelah pesan dikirim, komunikan akan melakukan proses selektif untuk memperhatikan, mendengar, memahami, dan mengingat simbol-simbol pendengaran. Hal ini disebut dengan mendengar. Mendengarkan adalah proses aktif menerima rangsangan (stimulus) telinga. Mendengarkan adalah ketrampilan yang sangat penting, tetapi umumnya kita memiliki ketrampilan yang buruk.
Mendengar adalah bagian yang harus ada dalam komunikasi berbicara yang menghasilkan suara.jelas efek melihat dan mendengar sangatlah berbeda, dan keduanya bisa saling melengkapi dalam sebuah totalitas kemampuan manusia dalam menerima pesan dan menyampaikan pesan komunikasi.
Mendengar yang efektif juga membutuhkan proses menyimak, mengingat, memahami, merespons, mengevaluasi, dan menafsirkan pembicaraan yang kita dengar.efektivitas mendengarkan juga akan tergantung dari kemampuan masing-masing fungsi pikiran dan perasaan kita.

Menyimak (hearing) berarti memperhatikan secara hati-hati dan mendalam terhadap apa yang diucapkan. Tujuanya adalah agar tiap ucapan kata tidak terlewat agar kita mendapatkan ucapan yang utuh sebagai pembentuk makna dari ucapan yang kita dengar.

Memahami (understanding) merupakan kemampuan mengerti secara menyeluruh pesan yang kita dengar.jadi,hal ini tergantung pada kemampuan pikiran dan kecerdasan dalam mengonseptualisasikan hubungan-hubungan kata dan kalimat yang ada pada pesan.

Mengingat (remebering) berarti pa yang kita dengar msih kita ingat. Ketika ucapan yang kita dengar sudah selesai, kita masih bisa mengingatnya. Dengan demikian, proses mengingat kata-kata yang sudah dilalui sangatlah kuat.

Merespons (responding) juga merupakan tindakan yang terjadi saat mendengar. Saat kita mendegar suatu ucapan orang lain, kita langsung dapat meresponsnya tanpa merespon dengan berkata (bersuara), tetapi respons ini hanya dalam batin.respons berupa kesetujuan atau ketidak setujuan, sambil kita mendengarkan, dan inilah yang akan keluar saat kita giliran berbicara untuk menanggapi ucapan yang kita dengarkan.dalam hal ini terjadi proses evaluasi. Tidak langsung menilai, tetapi menahan penilaian sambil mendengarkan hingga si pembicara selesai.kegiatan lain yang terjadi saat mendengarkan adalah menafsirkan suara dan ucapan.
Tidak jarang kita terhambat untuk melakukan tindakan mendengarkan,yang disebabkan oleh banyak faktor, baik situasional, lingkungan, teknis, maupun psikologis, misalnya :
§  Sibuk dengan diri sendiri
§  Asimilasi
§  Faktor kawan atau lawan
§  Mendengar yang diharapkan

h.      Berbicara
Berbicara sebagi tindakan komunikasi adalah tindakan yang juga butuh efektifitas agar pesan yang disampaikan juga bisa masuk secara baik ke komunikan (pendengar, audiens).
Sebagai proses penyampaian pesan, berbicara bukan hanya tindakan mengeluarkan suara dari mulut, melainkan juga memosisikan tubuh, menggerakan tangan, menunjukan wajah dan lain-lain. Bukan hanya kata-kata saja yang mampu mengantarkan pesan, melainkan yang lainnya juga.
Gerakan tubuh saat berbicara adala kekuatan yang tidak dapat diabaikan.selain itu wajah juga sngat menentukan karena ia adalah petunjuk penting dalam komunikasi dan menyampaikan pesan. Diantara petunjuk non-verbal,petunjuk faisal (wajah) juga dianggap penting dalam mengenali perasaan dan pesan. Wajah sudah lama menjadi sumber informasi dalam komunikasi antar-manusia.
Karena wajah mencerminkan emosi dan perasaan,menyampaikan pesan dengan menunjukan wajah yang pas akan membuat penerima pesan akan semakin memahami pesan yang kita maksud bahkan mereka juga terbawa emosi yang kita lakukan.
Dapat kita simpulkan bahwa komunikasi yang efektif dapat terjadi jiaka rangsangan yang disampaikan dan yang dimaksudkan oleh pengirim atau sumber berkitan erat dengan rangsangan yang ditangkap atau dipahami oleh penerima.beberapa patokan bahwa komunikasi berjalan secara efektif dan berhasil, antara lain :
§  Terciptanya pemahaman diantara para penerima pesan atass informasi dan pesan yang kita sampaikan
§  Hadirnya rasa puas dan rasa senang dikalangan audiens, seperti seorang penonton merasa senang karea pembawa acara (MC0 yang tampil benar-benar dapat menghadirkan suasana yang membuatnya senang dan bahagia;
§  Munculnya perubahan sikap dikalangan penerima pesan karena pesan yang kita sampaikan benar-benar masuk keperasaan mereka,pemahaman mereka,dan hal itu membuatnya bertindak atau bersiakap karena termotivasi untuk berbuat atau muncul pengertianbaru, yang kadang menggantikan pemahaman lama; dan
§  Munculnya hubungan yang lebih baik. Tujuan komunikasi, sebagai proses timbal balik, adalah untuk saling memahami dari pertukaran pesan yang ada.


0 komentar:

Posting Komentar