Unduh PPt fromSlide Share PLS Bersinergi

Rabu, 14 Mei 2014

Proses Pekerjaan Sosial

Kelompok III :
1.      Afifah Turohmah                    1201412001
2.      Bravo Ihsanudin H                 1201412019
3.      Wahyu Tri Handayani             1201412018
4.      Mar’atus Sholihah Isnaini       1201412021
5.      Yudi Siswanto                       1201412024


RANGKUMAN

Proses Pekerjaan Sosial


Proses pekerjaan sosial menurut para ahli :
A.       Dean H.Hepworth dan Jo Ann Larsen (1982)


B.        Max Spiorin (1975)



C.        Lawrence M Bremmer (1998)



D.       Karen K Kirst-Ashman and Graftorn H Hull, JR (1993)






E.        Mary Richmond (1918)


Secara sederhana, proses pemecahan masalah sosial dapat digambarkan sebagai berikut :



Sedangkan munculnya suatu masalah sosial, dapat digambarkan pada bagan berikut :

Kerangka model analisis dan pemecahan masalah sosial
Berikut kerangka proses pemecahan masalah dan proses timbulnya permasalahan jika dalam bentuk matrik :
Proses pemecahan masalah
Proses permasalahan

Studi
 (sosial)
Assessment
(diagnosis)
Treatment
Cause (s)
1
4
7
Social problem
2
5
8
Effect
3
6
9
                                                  Evaluasi
            Dari kolom diatas terdapat 9 sel yang merupakan paduan dari proses permasalahan dan proses pemecahan masalah sosial. Dimana setiap kolom berisikan statement yang masing-masing berbeda dengan isi dari sel lainya.
            Dengan demikian terdapat Sembilan isyu (persoalan) yang akan dibahas :
1.      Studi sosial à Cause (s)
Mengkaji mengenai penyebab timbulnya permasalahan dengan menyediakan data dan fakta yang memperjelas penyebab permasalahan.

2.      Studi sosial à Social Problem
Tahap pemahaman terhadap permasalahan yang timbul dari sebab yang ditimbulkan sebelumnya dengan menyediakan data dan fakta mengenai permasalahan sosial.

3.      Studi sosial à Effect
Tahap pengkajian terhadap akibat-akibat yang timbul dari permasalahan sosial, akibat ini dapat berupa data dan fakta mengenai akibat-akibat baik sosial,kejiwaan atau fisik yang mengganggu fungsionalitas manusia.

4.      Assessment (diagnosis) à Cause (s)
Mengkaji dan menilai mengapa penyebab-penyebab persoalan tersebut muncul, kemudian langkah apa yang akan diambil untuk memutuskan permasalahan tersebut.

5.      Assessment (diagnosis) à Social Problem
Mengkaji dan menilai , kemudian menentukan langkah-langkah apa yang dapat diambil agar permasalahan tidak meluas atau menyebar pada setiap lapisan masyarakat.

6.      Assessment (diagnosis) à Effect
Menilai, mengkaji dan menentukan langkah-langkah untuk mengatasi efek yang ditimbulkan dari permasalahan sosial. Serta menentukan apa dan siapa saja yang akan dilibatkan dalam mengatasi akibat-akibat sosial, mental, dan fisik yang telah mengganggu fungsionalitas masyarakat.

7.      Treatment à Cause (s)
Mengatasi penyebab berarti menyediakan langkah-langkah atau cara-cara untuk mencegah timbulnya lagi permasalahan.

8.      Treatment à Social Problem
Menyediakan langkah-langkah atau cara-cara untuk menghambat perluasan permasalahan sosial yang telah terjadi agar tidak lagi timbul permasalahan. Pada bagian ini kegiatannya bersifat pengembangan (development), sokongan (supportive), atau pemberdayaan (empowerment).

9.      Treatment à Effect
menyediakan langkah-langkah atau cara-cara untuk mengatasi/memperbaiki akibat-akibat atau kerusakan secara sosial.,mental, maupun fisik yang mana telah mengganggu kemampuan manusia mewujudkan fungsionalitasnya. Pada tahap ini kegiatan-kegiatannya lebih bersifat penyembuhan (curative) dan perbaikan (rehabilitative).

Kesembilan bagian diatas saling berkaitan satu dengan yang lain, sehingga dalam proses analisis perlu mempertimbangkan berbagai sel lain yang berpengaruh. Ketajaman analisis akan ditentukan oleh penguasaan pengetahuan dan kepekaan dalam membaca persoalan.
Beberapa konsep yang perlu dikuasai, sebelum konsep baru sebelumnya, adalah sebagai berikut:

Evalusi dan Terminasi

evaluasi dan terminasi merupakan konsep yang berbeda namun saling berkaitan sebagaimana tahapan konsep. Evaluasi merupakan suatu cara untuk menentukan apakah sasaran dan tujuan pekerjaan sosial sudah tercapai atau belum. Terminasi adalah penghentian relasi formal atau hubungan pelayanan terhadap klayan sesuai dengan kontrak yang telah disetujuai bersama.


Bagan : Proses Pekerjaan sosial

Evaluation

Assesment             Plan Of Treatment            Treatment Action            Evaluasi dan Terminasi

Pembahasan

Evaluasi yang dilakukan setelah asesmen adalah untuk melihat apakah sebuah informasi yang dibutuhkan sudah terkumpul atau belum, yaitu terkait dengan ketepatan makna informasidan situasi organisasi pelayanan. Setelah merancang rencana kegiatan (planning) maka perlu dilakukan evaluasi yaitu untuk menentukan apakah rencana kegiatan sudah lengkap dan layak.kemudian evaluasi dilakukan lagi untuk menentukan sekiranya tujuan-tujuan yang diinginkan telah tercapai atau belum.
Akuntabilitas
Terdapat 2 jenis komponen akuntabilitas : efisiensi dan efektifitas
1.      Efisiensi menunjuk pada sumber daya (dana, tenaga, dan pemikiran) yang dipergunakan.
2.      Efektifitas berkaitan dengan apakah pelayanan yang dilakukan mencapai tujuan yang diinginkan atau tidak.


Jenis-Jenis Evaluasi
            Merencanakan evaluasi saat mengembangkan suatu plan of treatment merupakan suatu cara untuk memastikan bahwa rencana kegiatan yang dilakukan hasilnya cukup memberi informasi maksimal bagi pekerja sosial, klien dan badan pengembangan masyarakat. Seandainya suatu informasi telah diperoleh pada saat sebelum proses kegiatan pekerjaan sosial dimulai, maka tentunya akan memiliki peluang yang lebih baik.
            Dalam rangka merencanakan efektivitas dan efisiensi evaluasi, suatu pemahaman terhadap beragam jenis evaluasi dan sejumlah cara melakukan evaluasi akan lebih bermanfaat. Evaluasi umumnya terdiri dari:
1.    Summative evaluation berkaitan dengan hasil efektifitas, untuk melihat hasil akhir.
2.    Formative evaluation berkenaan untuk melihat proses pekerjaan, bagaimana setiap tahapan kegiatan dilakukan berjalan dengan baik atau tidak; yang berpengaruh terhadap hasil akhir.

Teknik-Teknik Mengevaluasi
1.    Mencatat /Merekam data
Pencatatan proses adalah sebuah laporan naratif pada seluruh kejadian saat kontak awal dengan seorang klien, termasuk perasaan dan pemikiran pekerja sosial terhadap apa yang terjadi.
Suatu jenis pencatatan kontemporer (terkini) adalah problem-oriented record, yang bisa ditemukan dalam seting perawatan kesehatan yang tidak hanya digunakan oleh para pekerja sosial tetapi juga oleh para profesional perawatan kesehatan lainnya.
Catatan berorientasi –persoalan terdiri dari empat bagian:
1.      Sebuah data dasar: yang berisikan informasi berkaitan dengan klien dan pekerja klien.
2.      Sebuah daftar persoalan/masalah yang berisikan pernyataan permasalahan dan asesmen yang dilakukan staf.
3.      Rencana dan tunjuan berkaitan dengan permasalahan yang telah diketahui.
4.      Catatan tindak lanjut mengenai apa yang telah dilakukan dan hasil-hasil kegiatannya.
2.    Penelitian Evaluatif
     Penelitian evaluatif berkaitan dengan pengumpulan data yang akan digunakan untuk mengembangkan suatu program yang lebih baik lagi. Sejumlah adat yang diperlukan antara lain:
Ø  Mengukur kepuasan klien;
Ø  Mengukur keberhasilan pencapaian suatu tujuan tertentu dengan sampel klian terpilih;
Ø  Mengukur efektifitas biaya;
Ø  Menentukan adanya kebutuhan yang perlu segera dipenuhi;
Ø  Usaha dan kepuasan para petugas, dan
Ø  Sikap masyarakat terhadap program atau kegiatan lembaga.
            Teknik pengumpulan data yang digunakan, antara lain wawancara penelitian, kuesioner, danpengamatan.
            Tahap akhir dari proses pekerja sosial adalah terminasi atau ending stoge. Terminasi telah direncanakan sejak awal kerjasama antara pekerja sosial dengan klien, antara praktikan dengan badan pelayan sosial. Suatu hubungan pekerja sosial yang memfokuskan pada pemenuhan kebutuhan klien berakhir (terminate) ketika kebutuhan tersebut telah terpenuhi.
Allen Pincuss and Anne Minahan (1973) mengemukakan bahwa sedikitnya terdapat tiga komponen utama proses terminasi:
Ø  Disengagement: melepaskan diri baik secara keterlibatan kegitan, perasaan dan kerjasama.
Ø  Stabilization of Change: memantapkan perubahan-perubahan yang telah dicapai bersama.
Ø  Evaluation: komponen ini tidak hanya pada terminasi tetapi seluruh tahapan proses pekerjaan sosial.


0 komentar:

Posting Komentar