Unduh PPt fromSlide Share PLS Bersinergi

Minggu, 18 Mei 2014

Perkembangan Fisik Anak Usia Dini


Makalah Perkembangan Anak Usia Dini
Perkembangan Fisik
Dosen Pengampu Pak Hendra Dedi K
Disusun oleh :
Noor Salamah                     1201412046
Ervin Candra R.                  1201412049
Dessy Ayu Alfiati               1201412058
Nugroho Agus S.                 1201412064

PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Sebagai generasi penerus masa depan bangsa, anak harus dijaga tumbuh kembangnya. Pertumbuhan berkaitan dengan pertambahan ukuran fisik seseorang serta perkembangan berkaitan dengan pematangan dan penambahan kemampuan fungsi organ atau individu. Proses tumbuh kembang anak pada hakekatnya merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang saling terkait seperti faktor genetik, lingkungan biologis-fisik-dan psikososial serta faktor perilaku. Apabila faktor lingkungan dan perilaku terbentuk secara optimal maka tumbuh kembang anak akan memuaskan pula.
Tumbuh kembang anak sudah dimulai sejak bertemunya sperma ayah dan sel telur ibu, yang berarti bahwa tumbuh kembang anak sudah dimulai sejak di dalam kandungan. Pada perjalanan tumbuh kembang anak menjadi dewasa terdapat 3 periode pertumbuhan yang cepat yaitu pada masa janin, masa satu tahun pertama dan masa pubertas.
Perkembangan fisik pada anak memiliki dampak langsung dan tak langsung. Secara langsung perkembangan fisik seorang anak akan menentukan keterampilan anak dalam bergerak. Sedangkan secara tidak langsung pertumbuhan dan perkembangan fisik berpengaruh pada bagaimana anak ini memandang dirinya sendiri serta orang lain. Penting kiranya untuk memahami perkembangan fisik baik dari segi jasmaniah, psikologis maupun dampak yang akan ditimbulkannya.
1.2  Rumusan masalah
Dari latar belakang tersebut di atas, maka dapat ditarik rumusan masalah berikut ini ;
1.      Apa saja bentuk perkembangan fisik yang menonjol dan berpengaruh terhadap anak ?
2.      Bagaimana perubahan pada masa remaja dan konsekuensi perubahan masa puber ?
3.      Apa bahaya perkembangan fisik bagi anak ?
1.3  Tujuan
1.      Memahami berbagai macam bentuk perkembangan fisik yang menonjol dan berpengaruh terhadap anak
2.      Memahami perubahan pada masa remaja dan konsekuensi perubahan masa puber
3.      Memahami bahaya perkembangan fisik bagi anak



BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Bentuk Perkembangan Fisik Yang Menonjol Dan Berpengaruh Terhadap Anak.
Sebelum masuk ke pembahasan bentuk perkembangan fisik yang menonjol dan berpengaruh terhadap anak, alangkah lebih baik jika terlebih dahulu memahami tentang daur pertumbuhan serta keanekaragam daur pertumbuhan.
Daur pertumbuhan fisik
Daur pertumbuhan fisik mempuanyai arti bahwa pertumbuhan fisik tidak dikatakan memiliki ketetapan atau pola tertentu, terjadi secara bertahap/proses, seperti naik turunnya gelombang adakalanya cepat adakalanya lambat. 
Daur pertumbuhan utama
Sepanjang tahap pertumbuhan, dikenal adanya empat daur pertumbuhan, dua daur yang termasuk cepat dan dua lainnya termasuk lambat.
1.      Periode pra lahir dan 6 bulan setelah lahir : sangat cepat
2.      Periode akhir tahun pertama kehidupan sampai masuk tahap remaja : sedikit lambat-stabil
3.      Periode masuk remaja sampai usia 15-16 : ledakan pertumbuhan pubertas
4.      Periode akhir remaja-dewasa : periode tenang
Keanekaragaman daur pertumbuhan
Jhonston dkk mengemukakan, “jadwal waktu pertumbuhan fisik anak sangat individual.” (setiap anak berbeda)
Faktor-faktor yang mempengaruhi ;
1.      Ukuran bangun tubuh yang diwariskan secara genetik
2.      Kesehatan dan pemberian makanan yang bergizi terutama tahun pertama kehidupan anak
3.      Imunisasi yang mencegah dari berbagai penyakit
4.      Gangguan atau tekanan emosional
5.      Musim atau iklim dimana berat atau tinggi mengalami peningkatan pada bulan tertentu
6.      Anak kembar
7.      Jenis kelamin
Daur pertumbuhan dan perkembangan dapat menimbulkan pengaruh terhadap anak, misalnya Kesukaran penyesuaian diri, kebutuhan energi, kebutuhan gizi, kemampuan mempertahankan keseimbangan, dan kecanggungan.
Bentuk Perkembangan Fisik
A.    Besar kecilnya ukuran tubuh
Besar kecilnya ukuran tubuh seseorang dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu ; faktor lingkungan dan faktor keturunan. Faktor keturunan menentukan cara kerja hormon yang mengatur pertumbuhan fisik yang dikeluarkan oleh lobus anterrior dari kelenjar pituitary suatu kelenjar kecil yang terletak di dasar sebelah otak. Selain kelenjar pituitary, kelenjar thyroid dan gonad yang juga turut berpengaruh. Sedangkan faktor lingkungan diantaranya adalah ;
Pra lahir : kekurangan gizi, merokok, dan tekanan batin yang dialami ibu saat sedang mengandung.
Pasca lahir : pengaruh keluarga (keturunan dan lingkungan), gizi, gangguan emosional, jenis kelamin, suku bangsa, kecerdasan, status sosial ekonomi, kesehatan,  fungsi endokrin, pengaruh tubuh (bangun tubuh).
Makna psikologis ukuran tubuh
Makna psikologis ukuran tubuh sangat bergantung pada reaksi yang diperlihatkan orang lain baik orang dewasa atau pun teman sebaya.
B.     Tinggi dan berat badan
Perkembangan tinggi dan berat badan anak dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
Tabel 2.1 Tinggi dan berat badan rata-rata











C.    Proporsi tubuh
Proporsi tubuh atau perbandingan besar kecilnya anggota badan secara keseluruhan pada bayi jelas berbeda dari proporsi orang dewasa. Pertumbuhan tidak hanya berarti penambahan ukuran tubuh seseoorang,tetapi tidak kurang pentingnya adalah pebentukan proporsi tubuh yang serasi. Meskipun tidak seluruh bagian tubuh dapat mencapai proporsi kematangan dalam waktu bersamaan, namun semuanya ini nampak serempak berubah pada saat seseorang berusia 16 atau 17 tahun.
D.    Kondisi yang mempengaruhi proporsi tubuh
Perubahan proporsi tubuh mengikuti pertumbuhan tak singkron atau “pertumbuhan terbelah”. Ini berarti bahwa beberapa anggota tubuh tertentu mempunyai irama pertumbuhan sendiri, ada yang tumbuh cepat ada yang tumbuh lambat, dan semuanya akan mencapai taraf kematangan ukuran tepat pada saatnya. Akan tetapi, pertumbuhan dan perkembangan tubuh serta anggotanya adalah proses berkesinanbungan. Otak anak–anak, misalnya tidak akan berhenti tumbuh pada saat otot paru-paru dan tulang sedang tumbuh.
Grafik pertumbuhan tinggi dan berat badan menunjukkan bahwa pertumbuhan tinggi badan anak lebih cepat daripada pertumbuhan berat badannya, kecuali pada tahun pertamakehidupannya sewaktu ia tumbuh dengan cepat. Untuk menjelaskan hal tersebut, Krogman pernah mengemukakan aturan yang sederhana “Anak-anak akan menjadi tinggi lebih dahulu sebelum dia menjadi berat”. Pada tahap akhir kehidupan masa kanak-kanaknya kaki dan tangan tumbuh lebih cepat daripada badannya sehingga anak terlihat seolah-olah berupa tangan dan kaki belaka.
Ketidaksingkronannya pertumbuhan anggota tubuh ini akan tampak jelas dengan membandingkan beberapa anggota tubuh tersebut. Misalnya kepala orang dewasa, ukurannya sudah dua kali lipat dari kepala ketika dilahirkan dan badannya secara keseluruhan sudah tiga kali ukuran badannya saat lahir.
E.     Keanekaragaman Perubahan Proporsi Tubuh
Meskipun terdapat perbedaan dan keanekaragaman,namun tetap dapat digolongkan ke dalam 3 bentuk tubuh yang berdasarkan atas bangun tubuh dan proporsi anggota tubuhnya. Ketiga golongan tubuh itu adalah bentuk tubuh  endomorf  yang cenderung menjadi gemuk dan berat, lalu bangun tubuh mesomorf  yang cenderung menjadi anak yang kekar, berat, dan segitiga, kemudian bangun tubuh  ektomorf  yang cenderung kurus dan bertulang panjang.
Sewaktu masih anak-anak bentuk tubuh mereka tidak terlalu kentara perbedaannya, namun pada akhir masa kanak-kanak saat mulai memasuki tahap remaja, perbedaan bentuk tubuh antara anak laki-laki dan anak perempuan semakin jelas. Remaja lakai-laki cenderung menuju bentuk tubuh mesomorf, sedangkan anak perempuan kalau tidak mesomorf akan memperlihatkan ciri ektomorf. Namun dalam kelompok laki-laki dan anak perempuan juga terdapat perbedaan sehingga tidak dapat dikatakan harus selalu tepat sama. Pada kelompok anak laki-laki mungkin saja ada yang memperlihatkan bentuk tubuh ektomorf atau yang memperlihatkan bentuk tubuh endomorf dan sebaliknya pada anak perempuan ada yang tubuhnya berbentuk mesomorf.
F.     Akibat Perubahan Proporsi Tubuh
Dari sekian banyak pengaruh perubahan proporsi tubuh terhadap perilaku anak, ada 5 yang tampaknya berlaku universal. Kelima perubahan itu secara langsung dan tidak langsung mempengaruhi anak yaitu :
a.       Kecanggungan
b.      Daya tarik
c.       Sikap sosial
d.      Terlalu mengkhawatirkan tubuhnya yang tak seimbang
e.       Status kematangan
G.    Tulang
Perkembangan tulang ini sejalan dengan kecenderungan pertumbuhan umumnya yaitu pada tahun pertama pertumbuhan cepat sekali, kemudian lambat, dan pada saat remaja menjadi cepat kembali. Pertumbuhan tulang terjadi karena memang ada pemanjangan pada ujung tulang. Epipbisis , juga di sebut tulang rawan memisahkan bayang tulang yang disebut  diapbysis dari tulang lainnya. Pada usia remaja, hormon yang muncul akan menyatukan keduanya, sehingga merangsang terjadinya pertumbuhan tulang.
H.    Osifikasi
Osifikasi atau pengerasan tulang ini seluruhnya terjadi setelah seseorang dilahirkan, dan akan berlangsung terus sampai masa remaja dan pada akhir masa remaja pengerasan tulang telah sempurna.


Pentingnya pengerasan tulang
Secara psikologis pengerasan tulang ini juga memainkan peran yang sangat penting, karena pengerasan tulang mempengaruhi penampilan anak, dan dari penampilan inilah orang lain akan menilai dirinya.
I.       Otot dan lemak
Di samping berat tulang berat tubuh seseorang juga ditentukan oleh otot dan adipose atau lapisan lemak. Anak-anak yang cenderung akan berbentuk  endomorf  akan mempunyai lapisan adipose lembut yang lebih banyak daripada lapisan otot. Mereka yang cenderung menjadi anak mesomorf  akan banyak terjadi pembentukan otot dan lapisan lainnya yang berkaitan dengan itu. Anak-anak yang cenderung menjadi anak berbentuk ektomorf  biasanya kedua lapisan tersebut ( otot dan lemak ) kurang terbentuk dalam jumlah yang banyak, ototnya cenderung ramping dan kurus sedangkan lapisan adiposenya sedikit.
Pengaruh Perbandingan Otot-Lemak
Pengaruh langsung, jumlah pemilikan otot dan lemak akan memberikan bentuk tubuh tertentu pada anak, hal ini akan mempengaruhi perilaku anak sehari-hari. Anak-anak yang memiliki otot banyak akan mempunyai peluang besar untuk selalu menang dalam permainan ataupun pertandingan. Dan ini akan menyebabkan adanya kenaikan prestasi anak tersebut di hadapan teman-temannya.
Pengaruh secara tidak langsung, adanya perbandingan antara otot dan lemak ini akan mendorong anak untuk membentuk reaksi tertentu terhadap pembentukan bentuk tubuhnya.
J.      Gigi
Pertumbuhan gigi pada seseorang, merupakan proses yang telah dimulai ketika seseorang berumur 3 bulan setelah dilahirkan. Setelah gigi susu tumbuh sempurna dalam gusi anak, nantinya (calon gigi tetap mulai diberi kapur penguat). Urutan gigi tetap yang diberi kapur penguat ini sama dengan proses terjadinya pemunculan gigi susu.






Pentingnya gigi secara psikologis
            Makna psikologis gigi
a.      Pengaruhnya terhadap emosi
Perasaan tidak nyaman ketika gigi akan tumbuh,secara emosional menimbukan    pengaruh terhadap anak yang berusia 1 – 3 tahun. Hal ini akan terulang kembali ketika gigi tetap akan tumbuh pada gusi yang tidak ada gigi susunya.
b.      Gangguan terhadap keseimbangan tubuh
Rasa nyeri dan tidak nyaman karena gigi sedang tumbuh atau karena terjadi pembusukan gigi sangat mengganggu keseimbangan anak misalnya, terganggu tidurnya, terganggu nafsu makannya, yang kesemuanya menyebabkan gangguan terhadap perkembangan anak secara umum.
c.       Isyarat kedewasaan
Dengan munculnya gigi tetap, secara psikologis penting sebagai isyarat bahwa anak-anak sedang meninggalkan masa kanak-kanaknya dan sedang memasuki tahapan menuju kedewasaan.
d.      Pengaruh terhadap penampilan
Bila seorang anak mencabut gigi susunya yang goyah dengan harapan mempercepat pemunculan gigi tetap, tetapi selang waktu sebelum pemunculan gigi tetapnya mungkin berlangsung cukup lama,sehigga gusi yang ompong terlalu lama itu dapat menyusut dan pemunculan gigi tetap akan terganggu. Sewaktu anak-anak mungkin ia tidak memperhatikan hal itu,namun nantinya akan  menimbulkan masalah ketika anak memasuki tahap remaja pada saat ia mulai sadar akan penampilan. Di samping itu kadang-kadang gigi susunya belum tanggal tetapi gigi tetap telah muncul sehingga akan membuat anak itu tampak lucu.
e.       Pengaruh terhadap pengucapan kata
kadang-kadang ada juga anak yang terganggu karena ompongnya gigi ini,mereka sulit mengucapkan kata-kata yang agak keras (pelat), dan bila ini berlangsung lama,maka pelatnya itu akan menetap dan sukar baginya untuk mengubah kebiasaan walaupun gigi tetapnya telah muncul.



K.    Perkembangan Susunan Saraf
Selama dalam kandungan, susunan saraf yang terutama tumbuh lebih cepat adalah jumlah dan ukuran sel saraf. Selanjutnya dalam perkembangan setelah dilahirkan, maka pertumbuhan susunan saraf lebih terarah pada perkembangan sel saraf yang masih belum berkembang. Dalam pertumbuhan dan perkembangan otak serta seluruh susunan saraf, mempengaruhi seluruh aspek perkembangan anak.
Beberapa pengaruh penting perkembangan saraf
·         Pengaruh terhadap proporsi tubuh
·         Pengaruh terhadap penampilan
·         Pengaruh terhadap rasa ketidakberdayaan
·         Pengaruh terhadap kemampuan mental
2.2  Perubahan pada Masa Remaja
Terdapat tumpang tindih dalam masa kanak-kanak, dan awal masa remaja. Setelah organ kelamin/ perkembangbiakan matang, maka dapat dikatakan bahwa masa kanak-kanak telah berakhir dan tahap remaja dimulai. Bagi anak perempuan tahap ini berlangsung saat ia untuk pertama mengalami haid. Sedangkan pada anak laki-laki yaitu ketika ia mengalami mimpi basah.
Penyebab Perubahan Pada Tahap Remaja
Penyebab perubahan yang terjadi pada masa remaja adalah adanya dua kelenjar yang menjadi aktif bekerja dalam sistem endokrin yaitu hormon pertumbuhan  yang menyebabkan terjadinya perubahan ukuran tubuh dan hormon gonadotropik atau hormon yang merangsang kelenjar gonad/ kelenjar kelamin.
Perubahan tubuh yang utama dalam masa puber
·         Perubahan ukuran tubuh
·         Perubahan proporsi tubuh
·         Ciri kelamin utama
·         Ciri kelamin kedua
Tabel 2.2 perbandingan perubahan tubuh dalam masa puber laki-laki dan perempuan

Keanekaragaman dalam Masa Puber
Tidak semua anak akan secara serempak memasuki masa puber, dan kecapatanya juga tidak sama. Adanya keanekaragaman seperti  ini seringkali menimbulkan berbagai masalah emosional, sosial, dan penyesuaian kepribadian yang mencirikan masa puber. Terdapat kondisi dimana ada anak yang mengalami proses perubahan  bentuk tubuh lebih awal (matang lebih awal) ataupun lebih lambat ( lambat matang). Dan ada beberapa anak yang menjalani masa puber lebih cepat ( cepat berkembang) ada pula yang lambat berkembang.
Konsekuensi Perubahan Masa Puber
Perubahan fisik hampir selalu dibarengi dengan perubahan perilaku dan sikap. Dalam masa puber, perubahan yang terjadi sangat mencolok dan jelas sehingga menggangu keseimbangan yang sebelumnya telah terbentuk. Perilaku mereka mendadak menjadi sulit diduga dan seringkali agak melawan norma sosial yang berlaku. Oleh karena itu, masa ini seringkali disebut sebagai “tahap negatif”.
Meskipun pengaruh pubertas terhadap anak- anak berbeda-beda, cara meraka melampiaskan gangguan keseimbangan atau sensi itu tampaknya sama. Beberapa bentuk pelampiasan  yang dapat terlihat antara lain sifat mudah tersinggung, tidak dapat diikuti jalan pikiran ataupun perasaanya, ada kecenderungan menarik diri dari keluarga atau teman dan lebih senang menyendiri, menentang kewenangan, sangat mendambakan kemandirian, dan sangat kritis  terhadap orang lain.


2.3  Bahaya perkembangan Fisik
Bahaya yang paling besar dalam perkembangan fikik adalah terhadap kehidupan psikologis seseorang. Alasanya adalah bahwa pada sebagian besar kasus keadaan gangguan psikologis sama parah dan bahkan sering lebih lama menetap dibandingkan dengan gangguan fisik.
Pengaruh faktor psikologis untuk memperlihatkan bahwa faktor psikologis dapat mewarnai penyesuaian pribadi dan sosial si anak yang ternyata seringkali berlanjut sampai ia dewasa.
Bahaya perkembangan fisik tersebut antara lain:
A.    Kematian
Kematian merupakan bahaya terbesar dalam tahun pertama kehidupan seseorang dibandingkan dengan usia selanjutnya.
B.     Sakit
Anak-anak yang berkecenderungan sakit dapat disebabkan oleh faktof fisik/ psikologis. Bentuk gangguan tersebut dapat mempengaruhi perkembangan, perilaku, pembentukan kepribadian, dan sikap anak. Ada beberapa pengaruh penyakit terhadap perkembangan ataupun pertumbuhan anak, serta kemampuan anak mengadakan penyesuaian pribadi atau sosial.
Pengaruh penyakit yang umum:
Ø  Pertumbuhan dan perkembangan tubuh
Ø  Pengaruh lanjutan sakit
Ø  Emosi meningkat
Ø  Perilaku sosial
Ø  Keterbatasan untuk bergerak
Ø  Tugas sekolah
Ø  Kesulitan perilaku
Ø  Gangguan kepribadian
C.    Cacat jasmani
Caacat jasmani yang diderita anak mempunyai sebab yang cukup banyak, antara lain keturunan, lingkungan pralahir yang tidak menguntungkan, atau kerusakan tertentu karena proses kelahirannya.
Sebagian besar anak yang cacat tubuh, ternyata kurang mampu mengadakan penyesuaian yang positif, lalu mengembangkan sikap menyerah, tidak mampu, dan merasa rendah diri.
Bagian tubuh yang terpengaruhi oleh cacat :
Ø  Status perkembangan
Ø  Prestasi sekolah
Ø  Ketrampilan bermain
Ø  Penyesuaian sosial
Ø  Pola kepribadian
Ø  Masalah penyesuaian



D.    Gizi Yang Kurang Memadai
Mungkin saja penyebab utama gizi yang buruk adalah kemiskinan, tapi bukan hanya itu saja. Cara dan kebiasaan di dalam keluarga dalam hal makan yang jelas berpengaruh dalam gizi si anak. Orang tua yang kurang menyadari arti pentingnya gizi untuk pertumbuhan.
Akibat kekurangan gizi menurut tradisi anak yang  gemuk dan genbuk lebih sehat dibandingkan demi anak yang kurus. Menurut penelitian dokter anak gemuk maupun kurus belum tentu sehat. Dampak kekurangan gizi tidak hanya berpengaruh terhadap anak-anak tetapi berpengaruh berkelanjutan sampai dewasa.
Gangguan keseimbangan
Keseimbangan gizi sangat berpengaruh oleh gangguan fisik maupun psikologis. Ganguan kelenjar seringkali terjadi pada berlangsungnya pertumbuhan yang cepat, misalnya pada puber, gangguan ini akan terus berlangsung sampai proses pertumbuhan melambat. Setiap penyakit walaupun ringan juga dapat menimbulkan pengaruh, menahan dan cukup parah, maka perlu waktu yang lama untuk penyembuhannya.
Akibat kurang gizi
1.      Pembentukan tubuh
Anak pada masa balita yang kekurangan gizi aka mengalami pertumbuhan yang lambat. Semakin besar anak itu kekurangan gizi semakin jelas pula kecenderungan bentuk tubuhnya.
2.      Besar Kecilnya Tenaga
Anak yang kekurangan gizinya cenderung akan lemah dan kurang minat terhadap kegiatan sekelilingnya. Misalnya waktu bermain anak itu lebih memilih permainan yang lemah, serta pada masa puber akan kekurangan darah.
3.      Kesehatan
Anak yang memiliki kekurangan gizi akan mudah diserang penyakit, dibandingkan oleh anak yang memiliki asupn gizi yang baik.
4.      Keadaan Emosionalitas
Bila anak memiliki emosional yang tinggi mungkin karna faktor lingkungan. Akan tetapi, dampak kekurangan gizi pula dapat berpengaruh emosi anak sedemikian rupa sehingga melebihi batas normal untuk usia dan tingkat perkembangannya.


5.      Kepribadian
Anak yang kekurangan gizi akan mudah trsinggung, sulit berhadapan, tidak dapat diduka dan sangat gugup.
6.      Kecerdasan
Bila kekurangan gizi terjadi pada tahun-tahun pertama kehidupan anak anak mempengaruhi sel-sel otak, sehingga dalam hal memikiran anak akan kurang berkembang, serta kemampun belajarpun akan trganggu.
7.      Penampilan
Anak akan memperlihatkan penampilan yang tidak sehat, kulit tidak cerah dan kendur, mata tidak jernih, tungkal kaki cenderung melengkung, gigi berlubang dan yang lainnya.
Akibat  Gangguan Terhadap Keseimbaangan
Bila keseimbangan tubuh mengalami gangguan, hal ini akan menghalangi proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Serta mempengaruhi pola perilakunya yang normal. Gangguan keseimbangan ini juga berkaitan erat dengan tekatan darah si anak. Apa bila tekanann darah menaik maka si anak akan tegang, gugup, dan mudah tersinggung. Hal ini juga mempengaruhi pola tidur, makan, dan buang air. Bila semua pola tersebut terganggu maka si anak akan menjadi terlalu gemuk atau kurus, serta terganggunya pola buang air akan berakibat terkena gejala enuresis/suka ngompol.
Keadaan Yang Dapat Menjurus Pada Kecelakaan Anak-Anak
a.      Umur
Dua pertiga dari kecelakaan yang menimpa anak-anak, biasanya terjadi pada saat anak berusia di bawah 9tahun. Usia 2,3,5 dan 6tahun merupakan yang rawan bagi kecelakaan.
b.      Jenis kelamin
Pada semua tahap usia, anak laki-laki yang sering mengalami kecelakaan dibandingkan dengan anak perempuan, dan kecenderungannya ini semakin besar dengan semakin besarnya anak tersebut.
c.       Kepribadian
Anak-anak yang cerdas bergairah, dan rasa ingin tahu besar, biasanya lebih sering mengalami kecelakaan dibandingkan dengan teman sebayanya yang kurang begitu cerdas dan rasa ingin tahunya sedikit. Anak yang mudah membenci karena segala gerak-geriknya dihalangi, baik orang tua, guru, maupun temannya, cenderung mudah mengalami kecelakaan.
d.      Urutan kelahiran
anak pertama biasanya lebih sedikit kemungkinannya mengalami kecelakaan, karena dia memperoleh cukup pengawasan dan sebagian lagi karena mereka telah terlatih untuk bertindak hati-hati, dan biasanya karena kurang percaya diri sehingga serba takut.
e.       Waktu
Biasanya kecelakaan lebih sering terjadi sore maupun malam hari dibandingkan dengan pagi hari. Waktu yang rawan biasanya pukul 15.00 sampai 20.00, karena waktu itu ibu masih sibuk masak di dapur untuk makan malam. Dan anak mulai rewel serta ngantuk pukul 19.00 sampai 20.00.
f.       Hari
Hari yang rawan bagi timbulnya kecelakaan pada anak-anak yaitu hari kamis sampai sabtu. Bulan yang paling aman adalah pada saat musim panas, karena kedua ayah dan ibunya mengambil cuti panjang agar dapat mengawasi anak dengan baik.
g.      Keadaan cuaca
Kecelakaan anak sering terjadi pada saat hujan, panas terik atau pada malam salju. Karena waktu itu anak harus di dalam rumah dan akan bosan yang sering mengalah pada kecelakaan.
h.      Tempat
Anak yang sudah besar biasanya mengalami kecelakaan di luar rumah, sedangkan anak kecil mengalami kecelakaan di dalam rumah ataupun di halaman tempat dia bermain.
Akibat Kelainan Tubuh Yang Lazim Terjadi
·         Anak-anak yang terlalu gemuk dan belebihi berat normal, akan mengalami hambatan aturan permainan yang di buat temannya. Oleh karena itu teman-temannya tidak dapat mengajak bermain.
·         Anak-anak yang terlalu gemuk dan terlalu tinggi dibanding dengan teman-temannya, seringkali menampakkan perilaku yang canggung dan lamban. Hal ini akan membuat mereka selalu berhati-hati dan terlalu sadar akan kekurangan dirinya.
·         Anak yang memiliki bentuk tubuh yang terlalu melebihi normal atau yang terlalu rendah dari normal yang membuatnya rentang terkena penyakit kencing manis, darah tinggi, atau gangguan jantung. Apabila anak tersebut sakit maka hubungan sosial anak menjadi kurang berkembang.
·         Sikap sosial terhadap bentuk tubuh anak akan dapat meninggalkan luka psikologis yang membekas dalam hati anak. Sehingga anak memiliki pandangan yang kurang wajar terhadap dirinya, yang akan menimbulkan perilaku sosisl yang kurang sehat (cenderung anti sosial) seperti slalu menantang orang tua atau gurunya.
·         Buruk yang nyata berkelainan, memang akan menimbulkan rasa penolakan dari temannya, yang akan sulit baginya untuk diterima oleh lingkungan sosial.
·         Anak dengan kelainan tubuh, biasanya akan memperlihatkan prestasasi dirinya di sekolah yang juga tidak terlalu baik. Mereka menganggap tidak nyamannya bersekolah yang akan menimbulkan enggan berusaha untuk melakukan tugas sekolah yang sebenarnya dia mampu mengerjakannya.
·         Anak-anak ini akan berusaha menghindarkan diri dari perilaku yang tidak menyanangkan itu dengan cara sering membolos ataupun putus sekolah.
·         Perilaku antisosial banyak terjadi di kalangan anak-anak yang bentuk tubuhnya menyimpang. Biasanya anak yang terlalu gemuk akan mengembangkan perilakunya yang tidak memikirkan akibatnya.




BAB III
PENUTUP

Simpulan

Setiap anak pasti melalui tahap perkembangan fisik, perkembangan fisik dapat mempengaruhi anak baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung perkembangan fisik seorang anak akan menentukan keterampilan anak dalam bergerak. Sedangkan secara tidak langsung pertumbuhan dan perkembangan fisik berpengaruh pada bagaimana anak ini memandang dirinya sendiri serta orang lain. Ada berbagai macam bentuk perkembangan fisik yang menonjol dan berpengaruh diantaranya adalah tinggi badan, berat badan, ukuran tubuh, proporsi tubuh, tulang, gigi, otot dan lemak, serta susunan syaraf. Dalam daur pertumbuhan ada masa dimana pertumbuhan terjadi cepat ada kalanya pun lambat. Salah satu masa dimana pertumbuhan dan perkembangan cukup signifikan adalah masa remaja sampai puber. Perkembangan fisik tidak saja berarti bagi anak secara fisik tapi juga akan berdampak pada aspek psikologis, psikomotorik, afektif dan kognisinya. Dibalik itu perkembangan  fisik juga menyimpan suatu bahaya. Akan bijak bilamana bahaya tersebut dapat dihindari.

0 komentar:

Posting Komentar