A.
Soal
Pertama
1.
Peranan
teori dalam penyelidikan ilmiah
Teori adalah
seperangkat kontruk (konsep), definisi, dan proposisi yang berfungsi untuk
melihat fenomena secara sistematik, melalui spesifikasi hubungan antar
variabel, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena
(Sugiyono, 2010). Adapun peran teori dalam penyelidikan ilmiah adalah ;
a.
Untuk
mengarahkan peneliti dalam melakukan penelitian
b.
Untuk
merangkum pengetahuan dalam sistem tertentu
c.
Untuk
meramalkan fakta
2.
Perbedaan
teori induktif dan teori deduktif
a.
Teori
induktif : cara menerangkannya adalah dari data ke arah teori
b.
Teori
deduktif : memberi kenyataan yang dimulai dari suatu perkiraan atau pikiran
spekulatif tertentu ke arah data yang akan di terangkan
3.
Ciri-ciri
teori yang baik
Teori yang baik
adalah teori yantg memenuhi persyaratan kebenaran ilmiah. Adapaun syarat dari
kebenaran ilmiah adalah
a.
Koheren artinya masuk akal. Jadi kebenaran
dapat diterima apabila memiliki
hubungan dengan gagasan-gagasan lain yang sahih dan dapat masuk akal.
b.
Koresponden artinya gagasan sesuai
realitas. Gagasan kita benar apabila relitanya demikian
c.
Positivisme mengatakan bahwa adanya sesuatu
karena adanya gejala/penampakan. Hampir sama dengan empirisme, tetapi
positifisme mengakui adanya sesuatu tidak harus tampak benda tersebut, tetapi
bisa dilihat dari gejala adanya benda tersebut
d.
Pragmatisme menjelaskan bahwa yang benar
adalah yang memberikan manfaat dengan perantaraan sebab akibat
4.
Contoh
Penggunaan otoritas dan pengalaman sebagai sumber belajar
a.
Penggunaan otoritas sebagai sumber pengetahuan
sering dijumpai dalam lingkungan lembaga keagamaan dan birokrasi pemerintah.
Pernyataan-pernyataan para menteri atau pejabat tinggi negara tentang sesuatu
sering diterima sebagai kebenaran khususnya oleh mereka yang berada dalam
lingkungan tersebut. Misalnya, ketua MUI mengatakan bahwa suatu produk haram,
setelah berdiskusi dengan petinggi MUI yang lain, maka pengetahuan bahwa produk tsb haram berasala dari otoritas petinggi MUI.
b.
Penggunaan pengalaman sebagai sumber
pengetahuan contohnya : sebagai penulis
pemula, mereka akan berusaha mencari informasi tips dan trik seputar
kepenulisan kepada penulis senior.
5.
Contoh
bagaimana teori dasar belajar dapat menunjang praktik pengajaran
Hubungan
antara teori dan praktek seyogyanya bersifat berlapis-lapis yang integratif,
di mana teori dan praktek secara
bergantian dan bertahap saling isi mengisi, saling mencari dasar, dan saling mengkaji.
Contoh
saja dalam teori belajar Humanistik. Teori humanistik lebih melihat pada sisi
perkembangan kepribadian manusia. Semua komponen pendidikan termasuk tujuan
pendidikan diarahkan pada terbentuknya manusia yang ideal, manusia yang
dicita-citakan, yaitu manusia yang mampu mencapai aktualisasi diri. Untuk itu,
sangat perlu diperhatikan bagaimana perkembangan peserta didik dalam
mengaktualisasi dirinya, pemahaman terhadap dirinya, serta realisasi diri. Bagi
pengajar yang menganut konsep teori humanistik, dalam pengajarannya pengajar
tersebut akan memposisikan dirinya sebagai fasilitator dan berusaha pula
memberikan motivasi kesadaran mengenai makna belajar bagi kehidupan peserta
didik. Ia juga akan menerapkan pendekatan berpusat pada peserta didik (student
senter learning.)
6.
Kegunaan
hipotesis dalam penelitian
a.
Memberikan batasan serta memperkecil
jangkauan penelitian dan kerja penelitian
b.
Mensiagakan peneliti kepada kondisi fakta
dan kaitan antar fakta, yang kadangkala hilang begitu saja
dari perhatian peneliti
c.
Alat yang sederhana untuk memfokuskan fakta
yang bercerai-berai kedalam suatu kesatuan penting dan menyeluruh
d.
Sebagai panduan dalam pengujian serta
penyesuaian dengan fakta dan antar fakta
7.
Perbedaan
hipotesis induktif dan deduktif dalam penelitian
a.
Hipotesis
induktif : kesimpulan sementara yang ditarik dari data/fakta khusus menuju ke
pernyataan umum
b.
Hipotesis
deduktif : kesimpulan sementara yang di tarik dari data/fakta umum menuju
data/fakta khusus
8.
Apa
yang dimaksud hipotesis nol dan hipotesis alternatif dan berikan contoh
masing-masing dua
a.
Hipotesis
nol: Hipotesa yang mendeskripsikan keluaran selain dari hipotesa alternative. Biasanya mendeskripsikan tidak ada
hubungan/pengaruh antara variabel yang diuji. Dinyatakan dengan H0.
Contoh :
1.
H0 : Petis kepala udang dalam pakan tidak
dapat meningkatkan pertumbuhan itik Mojosari jantan.
2.
H0 : Petis kepala udang dalam pakan tidak
berpengaruh pada pertumbuhan itik Mojosari jantan.
b.
Hipotesis
alternatif : Hipotesa yang mendukung prediksi. Diterima jika hasil penelitian mendukung
hipotesa. Dinyatakan dengan H1.
Contoh :
1.
H1 : Petis kepala udang dalam pakan meningkatkan
pertumbuhan itik Mojosari jantan
2.
H1 : Petis kepala udang dalam pakan berpengaruh
pada pertumbuhan itik Mojosari jantan.
9.
Jelaskan
hubungan landasan teori, kerangka berpikir,
dan perumusan hipotesis.
Landasan teori
merupakan uraian sistematis tentang teori dan hasil-hasil penelitian yang
relevan dengan variabel yang diteliti. Landasan Teori paling tidak berisi
tentang penjelasan terhadap variabel-variabel yang diteliti, melalui pendefinisian,
dan uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai referensi yang relevan.
Sedangkan kerangka berpikir merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel yang
disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan. Berdasarkan teori-teori
yang telah dideskripsikan tersebut, selanjutnya dianalisis secara kritis dan
sistematis, sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti.
Sintesa tentang hubunganvariabel tersebut, selanjutnya digunakan untuk
merumuskan hipotesis.
Contoh :
Judul : Peranan
Pondok Pesantren Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Di Pondok
Pesantren At-Tanwir Desa Talun Kecamatan Sumberrejo Kabupaten Bojonedoro
Landasan teori merupakan teori-teori
terkait varibel berikut ini
1. Latar
belakang berdirinya pondok pesantren
2. Sistem
Pengajaran Pondok Pesantren
3. Pengertian
Pendidikan Islam
4. Tujuan
Pendidikan Islam
5. Kurikulum
Pendidikan Agama Islam
6. Pengertian
Prestasi Belajar
7. Faktor
yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Kerangka
berpikir : contoh jika kondisi/faktor internal (psikologis dan fisiologis)
serta faktor eksternal (lingkungan sosial, lingkungan nonsosial dan pendekatan
belajar) baik dan tepat maka prestasi belajarnya akan baik.
Perumusan
hipotesis : kondisi internal dan eksternal dapat mempengaruhi prestasi belajar
siswa/santri.
10.
X--------------------------------------------------->Y
X: kemampuan awal
Y: hasil belajar
Rumusan masalah deskriptif : bagaimana sikap mengajar warga belajar
sebelum dan sesudah adanya penelitian pembuatan media pembelajaran?
Teori yang digunakan : teori tentang media pembelajaran, pengajaran yang
efektif, kemampuan awal sebelum mengikuti pelatihan, kondisi setelah mengikuti
pelatihan
Hipotesis : pelatihan media pembelajaran pada guru SD se-kabupaten
Semarang dapat meningkatkan kemampuan pengajaran menjadi lebih efektif.