Pages - Menu

Rabu, 21 Agustus 2013

Teori Belajar Transformatif

MAKALAH
Psikologi Belajar Orang Dewasa
 
Teori Belajar Transformatif
 
Disusun Oleh :
Taufik Akbar Soleh   (1201412007)
Diah Ajeng R.           (1201412014)
Bagus Priyanto          (1201412068)
 
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


BAB I         PENDAHULUAAN

1.1             Latar Belakang
 Belajar adalah suatu proses dimana orang yang tadinya tidak tahu menjadi tahu, tidak bisa menjadi bisa. Belajar merupakan prosese penting bagi perubahan perilaku manusia dan mencangkup segala seswatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Belajar memegang peranan penting bagi perkembangan manusia, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, keperibadiaan dan bahkan persepi manusia. Dengan kegiatan belajar manusia bisa menguasai aspek – aspek tersebut, dan hal – hal itu akan berguna untuk melakukan kegiatan bermasyarakat.Pembelajaran transformatif merupakan sebuah konsep atau substansi baru tetapi telah menjadi bahan kajian di berbagai bidang, termasuk pendidikan luar sekolah. Substansi ini bahkan telah mulai tampil sebagai sebuah teori yang paling banyak didiskusikan dan diteliti dalam bidang pendidikan orang dewasa selama lebih dari 25 tahun terakhir ini. Teori pembelajaran transformatif telah menjadi wilayah kajian yang ditandai dengan semakin meningkatkan jumlah publikasi jurnal dan penyelenggaraan konferensi internasional dua kali setahun yang secara khusus membahas penelitian tentang pembelajaran transformatif, yang pada saat ini penelitian untuk disertasi saja telah ada lebih dari 50 buah (Taylor, 2007). Pembelajaran transformatif merupakan teori belajar yang unik, abstrak, dan ideal dengan puncaknya yang disebut critical reflection (renungan kritis). Dalam kaitan ini belajar dipahami sebagai sebuah proses pemberian makna baru terhadap pengalaman untuk mengarahkan tindakan mendatang (Mezirow & Associates,1990). 1.2             Rumusan Masalah
 Rumusan masalah mengapa kami buat makalah ini adalah :1.      Menjelaskan tentang makna belajr transformatif!
2.      Menjelaskan tentang persepsktif transformatif!
3.      Menjelaskan tentang pembelajran trasformatif!
 1.3             Tujuaan Penulisan
 Makalah ini kami buat bukan hanya untuk memenuhi tugas mata kuliah psikologi belajar orang dewasa tetapi  mempunyai beberapa tujuan :1.      Menjadi acuan untuk kami lebih mengerti dalam pembuatan makalah
2.      Agar pembaca tahu betul tentang teori belajar trasformatif


BAB II       PEMBAHASAN 

2.1       Makna Belajar Transformatif
Konsep belajar trasformatif pertama kali di kembangkan oleh Jack Mezirow. Belajar trasformatif didefinisikan sebagai belajar yang mempengaruhi perubahan jangka panjang pada diri belajar di bangdingkan dengan jenis belajar yang lain, terutama pengalaman belajr yang membentuk pembelajaran dan menghasilkan dampak yang bermakna, atau berubah pradigma yang mempengaruhi pengalamn berikutnya bagi pembelajar.Mezirow mengembangkan konsep perspektif makna, yakni pandangan dunia sesorang, dan sekema makna, yakni komponen kecil yang berisi pengetahuaan spesifik, nilai-nila, dan keyakinan tentang seseorang. Banyak sekema makna itu bekerja sama membentuk persepsi makna sesorang. Perspektif makna itu di peroleh secara pasif selama masa kanak kanak sampai masa remaja, dan makna itu akan terjadi melalui pengalaman masa kedewasaan. Persepektif makna itu bertindak sebagai filter perspektual yang menentukan cara-cara sesorang mengorganisir dan menafsirkan makna atas pengalaman hidupnya.
Dalam pendidikan oranag dewasa belajar trasformatif menggambarkan kerangka kerja untuk memehami orang dewasa belajar. Baik pandangan tujuan dan nilai yang mengarahkan kegiatan pendidikan maupun kerangka konseptual itu mencerminkan jalan keluar yang selama ini di pegang oleh para peraktisi pendidikan orang dewasa. Kebanyakan kegiatan pendidikan orang dewasa di amerika utara di pengaruhi oleh pandangan prosese belajar instrumental, yakni kegiatan pembelajaran yang di rancang untuk mengembangkan perubahan sebagai sarana untuk beradaptasi dengan kebutuhan dan lingkungan social kultur. Kebutuhan tuntutan itu berupa informasi baru yang harus di peroleh orang dewasa, ketrampilan baru untuk memasuki pekerjaan baru atau cara cara mengerjakan pekerjaan baru, berhubungan dengan anak anak mereka, pengembangan diri, dan keterlibatan diri di masyarakat, tujuanya adalah mencerminkan keinginan individu atau kelompok untuk beradaptasi secara evektif terhadap tuntutan yang di rasakan di lingkunganya.Pendidikan transformatif tidak mengajarkan isi yang berbeda dari pendidikan yang berorientasi pada instrumental. Sebagaimana disampaikan oleh Mezirow, bahwa teori belajar transformative mencakup dua jenis belajar yaitu belajar instrumental dan belajar komunikasi. Belajar instrumental terfokus pada belajar melalui pemecahan masalah yang berorientasi pada tugas dan menentukan hubungan sebab akibat.Bagi Mezirow, tujuan belajar transformative adalah merubah kerangka acuan. Kerangka acuan merupakan kumpulan asumsi yang digunakan oleh individu untuk menafsirkan dan memahami dunianya. 2.2       Persepktif Transformatif 
2.2.1   Transformatif sebagai pengembangan kesadaranPulo Freire (1970) mengartikulasikan teori belajar transformative yang disebut dengan conscientization aau pengembangan kesadaran. Bagi Freire tujuan pendidikan orang dewasa adalah mengembangkan kesadaran kritis individu dan keompok dengan cara mengajarkan mereka tentang cara- cara belajar. Kesadaran kritis mengacu pada proses dimana orang dewasa belajar mengembangkan kemampuan untuk menganalisis, manghadapi masalah, dan mengambil kegiatan dilingkungan social, politik, cultural dan ekonomi.Kegiatan belajara membantu orang dewasa mengembangkan pemahaman mengenai cara- cara pembentukan struktur social dan mempengaruhi cara berfikir orang dewasa mengenai dirinya sendiri dan dunianya. 
2.2.2 Transformasi sebagai Refleksi Kritis 
Karya Mezirow merupakan karya yang paling terkenal dari teori- teori belajar transformative dilapangan pendidikan orang dewasa. Mezirow mengembangkan teori belajar orang dewasa berdasarkan pada psikologi kognitif, psikologi perkembangan, dan teori social kritis. Pemikiran mezirow yang paling utama adalah bahwa proses pembuatan makna atas pengalaman melalui refleksi, refleksi kritis, yakni refleksi diri secara kritis. 
2.2.3 Transformasi sebagai Perkembangan 
Larri Daloz (1986) dalam teori prospektifnya memberikan kerangka kerja untuk memahami belajar transformative sebagai pertumbuhan. Daloz memandang kebutuhan untuk menemukan dan membangun makna didalam kehidupannya sebagai factor utama yang memotivasi orang dewasa untuk berpartisipasi di dalam pengalaman formal.Teori Daloz tentang belajar transformative mendasarkan diri pada pandangan konstruktif tentang pengetahuan dan belajar daloz menjelasakan belajar transformative kurang tergantung pada proses rasional, tindakan reflektif dan proses yang lebih hilistik dan intuitif. 
2.2.4 Transformatif sebagai Individuasi 
Gagasan belajar transformative yang keempat berasal dari rober boyd (1991) dengan menyampaikan sebuah karya yang disebut denngan pendidikan transformative. Boyd menyampaikan perspektif perkembangan dan memiliki komitmen dalam memahami dan memperlancar transformasi personal. Boyd menekankan pentingnya kesadaran pada orang dewasa belajar. Tujuan belajar transformative adalah mengidentifikasikan kesan- kesan yang muncul dalam belajar dan melakukan dialog intrapersonal atas kesan- kesan tersebut. 
2.3       Pembelajarn Transformatif 
Pembelajaran orang dewasa dapat didefinisikan sebagai proses mengunakan penafsiran sebelum menafsiran suatu tafsiran baru atau tafsiran yang telah direvisi dari pengalaman yang bermakna dalam rangka membimbing tindakan masa depan. Kerangka acuan yang diperoleh individu ini menjadi pusat teori belajar transformative.Mezirow (1991) menyampaikan beberapa hala yang harus dipenuhi oleh pendidikan orang dewasa dalam memfasilitasi dan membina belajar transformative pada orang dewasa. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi ketergantungan orang dewasa terhadap pendidik. Disamping itu juga membantu orang dewasa belajr memahami cara- cara menggunakan sumber belajar, terutama pengalaman orang lain, termasuk pendidik, dan cara melibatkan diri secara interaktif dalam kegiatan pembelajaran.Beberapa hal yang di maksud adalah:1.      Membantu oang dewasa belajar menentukan kebutuhan belajarnya sendiri dan dalam memahami asumsi – asumsi budaya dan psikologi yang mempengaruhi persepsi atas kebutuhanya sendiri.
2.      Membantu orang dewasa untuk memikul Taggung jawab dalam menentukan tujuan pembelajaran , perencanaan atau program pembelajran, dan mengevaluasi kemajuan belajar sendiri.
3.      Membuat orang dewasa belajar mengatur materi yang akan dipelajari dalam hubunganya dengan maslah yang dihadapi.
4.      Mendorong orang dewasa belajar untuk mengambil keputusan.
5.      Mendorong penggunaan kriteria untuk menilai kesadaran diri yang semakin inklusif
6.      Mengembangkan inklusi diri
7.      Memfasilitasi kegiatan belajar terhadap maslah dan pemecahan masalah
8.      Memperkuat konsep diri orang dewasa belajar dengan cara menyediakan sarana agar orang dewasa belajr semakin menguasai diri dan iklim yang memndukung kegiatan
9.      Menekankan pengalaman berpartisipasi dengan menggunakan metode pembelajaran proyektif
10.  Membuat perbedaan moral antara membantu orang dewasa belajar memahami pilihanya sendiri.

BAB III      PENUTUP 
 
Simpulan 
Pemahaman terhadap belajar transformatif menekankan kepada aktualisasi individu dan masyarakat melalui pembebasan. Orang dewasa di pahami sebagai individu aktif, Partisipan di dalam proses belajar, membangun makna atas apa yang di pelajari. Pengetahuan itu muncul di dalam kegiatan sosial dengan mencoba memahami pengalaman baru dalam kehidupan sehari – hari. Oleh karena itu pengetahuaan yang di pelajari harus di pandang sebagain suwatu yang penting bagi diri sendiri dan orang lain.               Daftar PustakaTrivette. C.M. et.al. (2009). Characteristics and consequences of adult learning Methods and strategies. Research Brief. Vol. 3, No.1Winkel, W.S. (1987). Psikologi pengajaran. Jakarta : PT Gramedia
Rifai’I Achmad (2011). Buku ajar Psikologi Belajar Orang Dewasa . Semarang UNNES

Tidak ada komentar:

Posting Komentar