Beda Lidah Beda RasaMinggu kemarin saya kembali ke pondok setelah dua minggu sudah saya menjalani liburan di rumah saya di Jepara. Hari ini adalah hari ke-40 puasa manakib saya. Niat saya, saya ingin membacainya biar lebih berkah. Dengan membawa makanan khas Jepara yaitu gempol, pleret, horog-horog dan sate kikil. Sepanjang perjalanan itu saya terus saja membayangkan bahwa teman-teman sekamar akan menyukainya. Ketika dalam perjalanan bahkan bayangan itu tidak bisa hilang ketika saya sholat. Saat itu saya terlalu berbangga diri, mungkin sedikit rasa sombong menyelip di selubung hati saya. Kenyataanya malam itu ketika salah seorang teman mencicipi horog-horog yang saya bawa terlebih dulu dia mencium baunya. Dia berkatabahwa baunya tidak sedap dan tidak ingin memakannya. Terlebih dahulu dia ijin untuk memuntahkan makanan yang dia cicipi. Aku tersenyum, meski ada sedikit rasa sakit karena kecewa. Aku berusaha untuk meyakinkandiriku bahwa lidah mereka tidak sama dengan denganku jadi bagi mereka rasa makanan yang aku bawa tidak enak. Alhamdulillah, meski tak semua suka meski tetap ada yang terbuang. Aku tetap bahagia karena pernah memprkenalkan makanan khas Jepara kepada teman-temanku.
Pages - Menu
▼
Tidak ada komentar:
Posting Komentar