Pages - Menu

Minggu, 20 Januari 2013

BAB 6 DINAMIKA MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN



BAB 6
DINAMIKA MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN

Standar Kompetensi :
Memahami konsep perubahan masyarakat dan kebudayaan, dan mekanisme perubahan  masyarakat dan kebudayaan.
Kompetensi Dasar :
Menjelaskan konsep perubahan masyarakat dan kebudayaan,  mekanisme proses perubahan kebudayaan, inovasi dan dampaknya terhadap perkembangan kebudayaan.
Indikator Pencapaian Kompetensi :
1.    Menjelaskan konsep perubahan  masyarakat dan kebudayaan.
2.    Menjelaskan proses mekanisme proses perubahan kebudayaan.
3.    Menjelaskan inovasi dan dampaknya bagi perkembangan masyarakat dan kebudayaan
Tujuan Pembelajaran:
1.    Mahasiswa dapat menjelaskan konsep perubahan  masyarakat dan kebudayaan.
2.    Mahasiswa dapat menjelaskan mekanisme proses perubahan kebudayaan.
3.    Mahasiswa dapat menjelaskan inovasi dan dampaknya bagi perkembangan masyarakat dan kebudayaan.
Materi Pokok:
1.    Konsepsi Pergeseran Masyarakat dan Kebudayaan
                        Proses pergeseran masyarakat dan kebudayaan termasuk lapangan penelitian ilmu antropologi dan sosiologi yang disebut dengan dinamik sosial (social dynamics). Konsep-konsep penting mengenai proses belajar kebudayaan oleh warga masyarakat sendiri, yaitu internalisasi (internalization), sosialisasi (socialization) dan enkulturisasi (enculturation). Proses perkembangan kebudayaan umat manusia berbentuk mulai dari yang paling sederhana sampai dengan bentuk yang paling sederhana yang disebut dengan evolusi kebudayaan (cultural evolution). Proses penyebaran kebudayaan secara geografi terbawa oleh perpindahan bangsa-bangsa di muka bumi, yaitu proses diffusi (diffusion).



Perubahan budaya dalam globalisasi sebagai Dinamika Kebudayaan
Perubahan budaya yang terjadi di dalam masyarakat tradisional, yakni perubahan dari masyarakat tertutup menjadi masyarakat yang lebih terbuka, dari nilai-nilai yang bersifat homogen menuju pluralisme nilai dan norma social merupakan salh satu dampak dari adanya globalisasi. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah dunia secara mendasar. Komunikasi dan sarana transportasi internasional telah menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa.
Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah kepada globalisasi dan menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh. Misalnya saja  khusus dalam bidang hiburan massa atau hiburan yang bersifat masal, makna globalisasi itu sudah sedemikian terasa. Sekarang ini setiap hari kita bisa menyimak tayangan film di tv yang bermuara dari negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, Korea, dll melalui stasiun televisi di tanah air. Belum lagi siaran tv internasional yang bisa ditangkap melalui parabola yang kini makin banyak dimiliki masyarakat Indonesia. Sementara itu, kesenian-kesenian populer lain yang tersaji melalui kaset, vcd, dan dvd yang berasal dari manca negara pun makin marak kehadirannya di tengah-tengah kita. Fakta yang demikian memberikan bukti tentang betapa negara-negara penguasa teknologi mutakhir telah berhasil memegang kendali dalam globalisasi budaya khususnya di negara ke tiga.
Peristiwa transkultural seperti itu mau tidak mau akan berpengaruh terhadap keberadaan kesenian kita. Padahal kesenian tradisional kita merupakan bagian dari khasanah kebudayaan nasional yang perlu dijaga kelestariannya. Di saat yang lain dengan teknologi informasi yang semakin canggih seperti saat ini, kita disuguhi oleh banyak alternatif tawaran hiburan dan informasi yang lebih beragam, yang mungkin lebih menarik jika dibandingkan dengan kesenian tradisional kita. Dengan parabola masyarakat bisa menyaksikan berbagai tayangan hiburan yang bersifat mendunia yang berasal dari berbagai belahan bumi.
Kondisi yang demikian mau tidak mau membuat semakin tersisihnya kesenian tradisional Indonesia dari kehidupan masyarakat Indonesia yang sarat akan pemaknaan dalam masyarakat Indonesia. Misalnya saja bentuk-bentuk ekspresi kesenian etnis Indonesia, baik yang rakyat maupun istana, selalu berkaitan erat dengan perilaku ritual masyarakat pertanian. Dengan datangnya perubahan sosial yang hadir sebagai akibat proses industrialisasi dan sistem ekonomi pasar, dan globalisasi informasi, maka kesenian kita pun mulai bergeser ke arah kesenian yang berdimensi komersial. Kesenian-kesenian yang bersifat ritual mulai tersingkir dan kehilangan fungsinya. Sekalipun demikian, bukan berarti semua kesenian tradisional kita lenyap begitu saja. Ada berbagai kesenian yang masih menunjukkan eksistensinya, bahkan secara kreatif terus berkembang tanpa harus tertindas proses modernisasi.

1.        Mekanisme Perubahan Kebudayaan
Proses belajar kebudayaan dapat dilakukan terhadap kebudayaan sendiri  dan belajar terhadap kebudayaan masyarakat luar.  Adapun proses belajar kebudayaan sendiri dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
a.       Proses internalisasi,
Proses internalisasi sebagai proses panjang sejak seorang individu dilahirkan, sampai  individu menjelang ajalnya, dimana ia belajar menanamkan dalam kepribadiannya segala perasaan,  hasrat, nafsu serta emosi yang diperlukan sepanjang hidupnya.
b.      Proses sosialisasi
Proses sosialisasi merupakan proses belajar kebudayaan dlam hubungan dengan sistem sosial. Dalam proses ini seorang individu dari masa kanak-kanak hingga masa tuanya belajar pola-pola tindakan dalam interaksi dengan segala macam individu sekelilingnya yang menduduki beraneka ragam peranan sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
c.       Proses enkulturasi
Proses enkulturasi merupakan proses seseorang individu mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya dengan adat-adat, sistem norma dan peraturan-peraturan yang hidup dala kebudayaannya.Meniru acapkali dilakukan ddengan berbagai macam tindakan setelah perasaan dan nilai budaya yang memberi motivasi akan tindakannya meniru tersebut telah terinternalisasi dalam kepribadiannya. Berkali-kalimeniru, sehingga tindakannya menjadi suatu pola yang mantap dan norma yang mengatur tindakannya “dibudayakan”.





 



       Proses belajar kebudayaan terhadap kebudayaan masyarakat luar dapat dilakukan melalui berbagai cara, yaitu:
a.       Proses evolusi
     Proses evolusi sosial merupakan proses perubahan yang terjadi dalam dinamika kehidupan sehari-hari dalam tiap masayarakat di dunia.
b.      Difusi
     Difusi kebudayaan berarti pembauran dan atau penyebaran budaya-budaya tertentu antara masyarakat yang lebih maju kepada masyarakat yang lebih tradisional. Pada dasarnya setiap masyarakat setiap jaman selalu mengalami difusi. Hanya saja proses difusi pada jaman yang lalu lebih bersifat perlahan-lahan. Namun hal itu berbeda dengan sekarang dimana abad komunikasi mampu menyajikan beragam informasi yang serba cepat dan intens, maka difusi kebudayaan akan berjalan dengan sangat cepat.
c. Asimilasi
     Proses asimilasi dalam kebudayaan terjadi terutama antaretnis dengan subbudaya masing-masing. Kita lihat misalnya unsure etnis yang berada di Nusantara kita ini dengan subbudaya masing-masing. Selama perjalanan hidup negara kita telah terjadi
asimilasi unsur-unsur budaya tersebut. Biasanya proses asimilasi dikaitkan dengan adanya sejenis pembauran antar-etnis masih sangat terbatas dan kadang-kadang dianggap tabu. Namun dewasa ini proses asimilasi itu banyak sulit dihilangkan. Apalagi hal-hal yang membatasi proses prejudis, perbedaan agama dan kepercayaan dapat menghalangi suatu proses asimilasi yang cepat. Di dalam kehidupan bernegara terdapat berbagai kebijakan yang mempercepat proses tersebut, ada yang terjadi secara alamiah ada pula yang tidak alamiah. Biasanya proses asimilasi kebudayaan yang terjadi di dalam perkawinan akan lebih cepat dan lebih alamiah sifatnya.
d. Akulturasi
Salah satu bentuk difusi kebudayaan ialah akulturasi. Dalam proses ini terjadi pembaruan budaya antarkelompok atau di dalam kelompok yang besar. Dewasa ini misalnya unsur-unsur budaya Jawa telah masuk di dalam budaya sistem pemerintahan
di daerah. Nama-nama petugas negara di daerah telah mengadopsi nama-nama pemimpin di dalam kebudayaan Jawa seperti bupati, camat, lurah, dan unsure-unsur tersebut telah disosialisasi dan diterima oleh masyarakat luas. Begitu pula terjadi akulturasi
unsur-unsur budaya antarsub-etnis di Nusantara ini. Proses akulturasi tersebut lebih dipercepat dengan adanya sistem pendidikan yang tersentralisasi dan mempunyai kurikulum yang uniform.
e.  Inovasi
Inovasi mengandalkan adanya pribadi yang kreatif. Dalam setiap kebudayaan terdapat pribadi-pribadi yang inovatif. Dalam masyarakat yang sederhana yang relatif masih tertutup dari pengaruh kebudayaan luar, inovasi berjalan dengan lambat.
Dalam masyarakat yang terbuka kemungkinan untuk inovasi menjadi terbuka karena didorong oleh kondisi budaya yang memungkinkan. Oleh sebab itu, di dalam masyarakat modern pribadi yang inovatif merupakan syarat mutlak bagi perkembangan
kebudayaan. Inovasi merupakan dasar dari lahirnya suatu masyarakat dan budaya modern di dalam dunia yang terbuka dewasa ini.

Evaluasi:
1.    Jelaskan perbedaan proses dinamika masyarakat melalui sosialisasi, internalisasi dan enkulturasi.
2.    Jelaskan perbedaan proses evolusi sosial secara macroscopic dan microscopic.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar