BAB 6
DINAMIKA MASYARAKAT DAN
KEBUDAYAAN
Standar Kompetensi :
Memahami konsep perubahan
masyarakat dan kebudayaan, dan mekanisme perubahan masyarakat dan kebudayaan.
Kompetensi Dasar :
Menjelaskan konsep perubahan masyarakat
dan kebudayaan, mekanisme proses perubahan
kebudayaan, inovasi dan dampaknya terhadap perkembangan kebudayaan.
Indikator Pencapaian Kompetensi :
1. Menjelaskan
konsep perubahan masyarakat dan kebudayaan.
2. Menjelaskan
proses mekanisme proses perubahan
kebudayaan.
3. Menjelaskan
inovasi dan dampaknya bagi perkembangan masyarakat dan kebudayaan
Tujuan Pembelajaran:
1. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep perubahan masyarakat dan kebudayaan.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan mekanisme proses perubahan kebudayaan.
3. Mahasiswa
dapat menjelaskan inovasi dan dampaknya bagi perkembangan masyarakat dan
kebudayaan.
Materi Pokok:
1. Konsepsi Pergeseran Masyarakat dan Kebudayaan
Proses pergeseran masyarakat dan
kebudayaan termasuk lapangan penelitian ilmu antropologi dan sosiologi yang
disebut dengan dinamik sosial (social
dynamics). Konsep-konsep penting mengenai proses belajar kebudayaan oleh
warga masyarakat sendiri, yaitu internalisasi (internalization), sosialisasi (socialization)
dan enkulturisasi (enculturation).
Proses perkembangan kebudayaan umat manusia berbentuk mulai dari yang paling
sederhana sampai dengan bentuk yang paling sederhana yang disebut dengan
evolusi kebudayaan (cultural evolution).
Proses penyebaran kebudayaan secara geografi terbawa oleh perpindahan
bangsa-bangsa di muka bumi, yaitu proses diffusi (diffusion).
Perubahan budaya dalam globalisasi
sebagai Dinamika Kebudayaan
Perubahan budaya yang terjadi di dalam masyarakat tradisional, yakni
perubahan dari masyarakat tertutup menjadi masyarakat yang lebih terbuka, dari
nilai-nilai yang bersifat homogen menuju pluralisme nilai dan norma social
merupakan salh satu dampak dari adanya globalisasi. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah dunia secara
mendasar. Komunikasi dan sarana transportasi internasional telah menghilangkan
batas-batas budaya setiap bangsa.
Kebudayaan setiap
bangsa cenderung mengarah kepada globalisasi dan menjadi peradaban dunia
sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh. Misalnya saja khusus dalam
bidang hiburan massa
atau hiburan yang bersifat masal, makna globalisasi itu sudah sedemikian
terasa. Sekarang ini setiap hari kita bisa menyimak tayangan film di tv yang
bermuara dari negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, Korea,
dll melalui stasiun televisi di tanah air. Belum lagi siaran tv internasional
yang bisa ditangkap melalui parabola yang kini makin banyak dimiliki masyarakat
Indonesia.
Sementara itu, kesenian-kesenian populer lain yang tersaji melalui kaset, vcd,
dan dvd yang berasal dari manca negara pun makin marak kehadirannya di
tengah-tengah kita. Fakta yang demikian memberikan bukti tentang betapa
negara-negara penguasa teknologi mutakhir telah berhasil memegang kendali dalam
globalisasi budaya khususnya di negara ke tiga.
Peristiwa
transkultural seperti itu mau tidak mau akan berpengaruh terhadap keberadaan
kesenian kita. Padahal kesenian tradisional kita merupakan bagian dari khasanah
kebudayaan nasional yang perlu dijaga kelestariannya. Di saat yang lain dengan
teknologi informasi yang semakin canggih seperti saat ini, kita disuguhi oleh
banyak alternatif tawaran hiburan dan informasi yang lebih beragam, yang
mungkin lebih menarik jika dibandingkan dengan kesenian tradisional kita.
Dengan parabola masyarakat bisa menyaksikan berbagai tayangan hiburan yang
bersifat mendunia yang berasal dari berbagai belahan bumi.
Kondisi yang
demikian mau tidak mau membuat semakin tersisihnya kesenian tradisional
Indonesia dari kehidupan masyarakat Indonesia yang sarat akan pemaknaan dalam
masyarakat Indonesia. Misalnya saja bentuk-bentuk ekspresi kesenian etnis Indonesia,
baik yang rakyat maupun istana, selalu berkaitan erat dengan perilaku ritual
masyarakat pertanian. Dengan datangnya perubahan sosial yang hadir sebagai
akibat proses industrialisasi dan sistem ekonomi pasar, dan globalisasi
informasi, maka kesenian kita pun mulai bergeser ke arah kesenian yang
berdimensi komersial. Kesenian-kesenian yang bersifat ritual mulai tersingkir
dan kehilangan fungsinya. Sekalipun demikian, bukan berarti semua kesenian
tradisional kita lenyap begitu saja. Ada berbagai kesenian yang masih
menunjukkan eksistensinya, bahkan secara kreatif terus berkembang tanpa harus
tertindas proses modernisasi.
1.
Mekanisme Perubahan Kebudayaan
Proses belajar
kebudayaan dapat dilakukan terhadap kebudayaan sendiri dan belajar terhadap kebudayaan masyarakat
luar. Adapun proses belajar kebudayaan
sendiri dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
a. Proses internalisasi,
Proses
internalisasi sebagai proses panjang sejak seorang individu dilahirkan, sampai individu menjelang ajalnya, dimana ia belajar
menanamkan dalam kepribadiannya segala perasaan, hasrat, nafsu serta emosi yang diperlukan
sepanjang hidupnya.
b. Proses sosialisasi
Proses
sosialisasi merupakan proses belajar kebudayaan dlam hubungan dengan sistem
sosial. Dalam proses ini seorang individu dari masa kanak-kanak hingga masa
tuanya belajar pola-pola tindakan dalam interaksi dengan segala macam individu
sekelilingnya yang menduduki beraneka ragam peranan sosial yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari.
c. Proses enkulturasi
Proses
enkulturasi merupakan proses seseorang individu mempelajari dan menyesuaikan
alam pikiran serta sikapnya dengan adat-adat, sistem norma dan
peraturan-peraturan yang hidup dala kebudayaannya.Meniru acapkali dilakukan
ddengan berbagai macam tindakan setelah perasaan dan nilai budaya yang memberi
motivasi akan tindakannya meniru tersebut telah terinternalisasi dalam
kepribadiannya. Berkali-kalimeniru, sehingga tindakannya menjadi suatu pola
yang mantap dan norma yang mengatur tindakannya “dibudayakan”.
Proses
belajar kebudayaan terhadap kebudayaan masyarakat luar dapat dilakukan melalui
berbagai cara, yaitu:
a. Proses evolusi
Proses
evolusi sosial merupakan proses perubahan yang terjadi dalam dinamika kehidupan
sehari-hari dalam tiap masayarakat di dunia.
b. Difusi
Difusi
kebudayaan berarti pembauran dan atau penyebaran budaya-budaya tertentu antara masyarakat
yang lebih maju kepada masyarakat
yang lebih tradisional. Pada dasarnya setiap masyarakat setiap jaman selalu mengalami difusi. Hanya saja proses difusi pada jaman yang lalu lebih bersifat perlahan-lahan. Namun hal itu berbeda dengan sekarang dimana abad komunikasi mampu menyajikan beragam informasi yang
serba cepat dan intens, maka difusi
kebudayaan akan berjalan dengan sangat cepat.
c.
Asimilasi
Proses
asimilasi dalam kebudayaan terjadi terutama antaretnis dengan subbudaya masing-masing. Kita lihat misalnya unsure etnis yang berada di Nusantara kita ini
dengan subbudaya masing-masing.
Selama perjalanan hidup negara kita telah terjadi
asimilasi unsur-unsur budaya tersebut. Biasanya proses asimilasi dikaitkan dengan adanya sejenis pembauran antar-etnis masih sangat terbatas dan kadang-kadang dianggap tabu. Namun dewasa ini proses asimilasi itu banyak sulit dihilangkan. Apalagi hal-hal yang membatasi proses prejudis, perbedaan agama dan kepercayaan dapat menghalangi suatu proses asimilasi yang cepat. Di dalam kehidupan bernegara terdapat berbagai kebijakan yang mempercepat proses tersebut, ada yang terjadi secara alamiah ada pula yang tidak alamiah. Biasanya proses asimilasi kebudayaan yang terjadi di dalam perkawinan akan lebih cepat dan lebih alamiah sifatnya.
asimilasi unsur-unsur budaya tersebut. Biasanya proses asimilasi dikaitkan dengan adanya sejenis pembauran antar-etnis masih sangat terbatas dan kadang-kadang dianggap tabu. Namun dewasa ini proses asimilasi itu banyak sulit dihilangkan. Apalagi hal-hal yang membatasi proses prejudis, perbedaan agama dan kepercayaan dapat menghalangi suatu proses asimilasi yang cepat. Di dalam kehidupan bernegara terdapat berbagai kebijakan yang mempercepat proses tersebut, ada yang terjadi secara alamiah ada pula yang tidak alamiah. Biasanya proses asimilasi kebudayaan yang terjadi di dalam perkawinan akan lebih cepat dan lebih alamiah sifatnya.
d.
Akulturasi
Salah satu bentuk difusi kebudayaan ialah akulturasi. Dalam proses ini terjadi pembaruan budaya
antarkelompok atau di dalam kelompok
yang besar. Dewasa ini misalnya unsur-unsur budaya
Jawa telah masuk di dalam budaya sistem pemerintahan
di daerah. Nama-nama petugas negara di daerah telah mengadopsi nama-nama pemimpin di dalam kebudayaan Jawa seperti bupati, camat, lurah, dan unsure-unsur tersebut telah disosialisasi dan diterima oleh masyarakat luas. Begitu pula terjadi akulturasi
unsur-unsur budaya antarsub-etnis di Nusantara ini. Proses akulturasi tersebut lebih dipercepat dengan adanya sistem pendidikan yang tersentralisasi dan mempunyai kurikulum yang uniform.
di daerah. Nama-nama petugas negara di daerah telah mengadopsi nama-nama pemimpin di dalam kebudayaan Jawa seperti bupati, camat, lurah, dan unsure-unsur tersebut telah disosialisasi dan diterima oleh masyarakat luas. Begitu pula terjadi akulturasi
unsur-unsur budaya antarsub-etnis di Nusantara ini. Proses akulturasi tersebut lebih dipercepat dengan adanya sistem pendidikan yang tersentralisasi dan mempunyai kurikulum yang uniform.
e. Inovasi
Inovasi mengandalkan adanya pribadi yang kreatif. Dalam setiap kebudayaan terdapat pribadi-pribadi
yang inovatif. Dalam masyarakat yang
sederhana yang relatif masih tertutup dari pengaruh
kebudayaan luar, inovasi berjalan dengan lambat.
Dalam masyarakat yang terbuka kemungkinan untuk inovasi menjadi terbuka karena didorong oleh kondisi budaya yang memungkinkan. Oleh sebab itu, di dalam masyarakat modern pribadi yang inovatif merupakan syarat mutlak bagi perkembangan
kebudayaan. Inovasi merupakan dasar dari lahirnya suatu masyarakat dan budaya modern di dalam dunia yang terbuka dewasa ini.
Dalam masyarakat yang terbuka kemungkinan untuk inovasi menjadi terbuka karena didorong oleh kondisi budaya yang memungkinkan. Oleh sebab itu, di dalam masyarakat modern pribadi yang inovatif merupakan syarat mutlak bagi perkembangan
kebudayaan. Inovasi merupakan dasar dari lahirnya suatu masyarakat dan budaya modern di dalam dunia yang terbuka dewasa ini.
Evaluasi:
1. Jelaskan
perbedaan proses dinamika masyarakat melalui sosialisasi, internalisasi dan
enkulturasi.
2. Jelaskan
perbedaan proses evolusi sosial secara macroscopic
dan microscopic.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar