Pages - Menu

Minggu, 18 Mei 2014

PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI


PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN

MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Perkembangan Anak Usia Dini
Dosen Pengampu : Hendra Dedi K. S.pd

Oleh
1. Rahmad Iskandar 1201412041
2. Shahnaz Natasya Yaumil 1201412052
3. Andika Pratama 1201412053
4. Rifqi Jundi M.A 1201412057


JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Istilah “perkembangan” (development) dalam psikologi merupakan sebuah konsep yang cukup rumit dan kompleks. Di dalamnya terkandung banyak dimensi. Namun, secara sederhana Sumadi Suryobroto menegaskan bahwa ‘perkembangan itu adalah perubahan, perubahan ke arah yang lebih maju, lebih dewasa. Secara teknis, perubahan itu biasanya diberi nama proses. Jadi secara garis besar para ahli sependapat bahwa perkembangan itu adalah suatu proses. Sejalan dengan Sumadi, menurut Reni yang secara langsung dikutip oleh Deswita bahwa ‘perkembangan secara luas menunjuk pada keseluruhan proses perubahan dari potensi yang dimiliki individu dan tampil dalam kualitas kemampuan, sifat dan ciri-ciri yang baru. Dalam istilah perkembangan juga tercakup konsep usia, yang diawali dari saat pembuahan dan berakhir dengan kematian
Psikologi perkembangan sebagai cabang ilmu psikologi menela’ah pelbagai perubahan intraindividual dan perubahan-perubahan interindividual. Bebrapa psikolog perkembangan mempelajari perubahan dalam perkembangan yang mencakup seluruh rentang kehidupan dari pembuahan sampai akhir hayat. Dengan begitu, mereka berusaha menggambarkan dengan sempurna pertumbuhan dan kemunduran. (Elizabeth B. Hurlock: 2002) Mengutip dari apa yang dituliskan oleh Elizabeth B. Hurlock bahwa istilah perkembangan berarti serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Dan seperti yang dikatakan oleh Van den Daele “perkembangan berarti perubahan secara kualitatif” (Elizabeth B. Hurlock: 2002). Berbeda dengan pertumbuhan, pertumbuhan merupakan perubahan secara kuantitatif dan itu mencakup aspek fisik atau jasmaniah saja yang dapat dihitung atau diukur. Jadi, di sini pemakalah menyimpulkan bahwa pokok kajian dalam psikologi perkembangan adalah perubahan-perubahan yang terjadi dan secara pasti dialami oleh tiap individu dalam kehidupannya. Namun bahwa perubahan itu termanifestasikan dalam dua hal yakni pertumbuhan dan perkembangan, makalah ini hanya akan membahas seputar perkembangan dan prinsip-prinsipnya.

BAB II
PEMBAHASAN

Para psikologi perkembangan menyadari bahakan gambaran pola perkembangan yang tepat merupakan dasar untuk memahami anak-anak. Mereka juga mengetahui bahwa diperlukan pengetahuan tentang apa yang menyebabkan adanya variasi dalam perkembangan untuk memahami setiap anak secara pribadi.
Untuk mengetahui bagaimana bentuk pola perkembangan anak, maka ada 10 prinsip-prinsip perkembangan yang akan digunakan sebagai acuan dalam mengetahui perkembangan anak.
1. Prinsip pertama : bahwa perkembangan menyangkut perubahan. Tujuan perkembangan tersebut adalah realisasi diri atau pencapaian kemampuaan bawaan. Sikap anak terhadap perubahan dipengaruhi oleh kesadarannya akan perubahan tersebut, bagaimana pengaruhnya terhadap perilaku anak, sikap social terhadap perubahan ini, bagaimana mereka mempengaruhi penampilan anak, dan bagaimana kelompok social bereaksi terhadap anak ketika perubahan ini terjadi.
2. Prinsip kedua perkembangan adalah bahwa perkembangan awal lebih penting daripada perkembangan selanjutnya, karena dasar awal sangat dipengaruhi oleh proses belajar dan pengalaman. Apabila perkembangan membahayakan penyesuaian pribadi dan social anak, ia dapat diubah sebelum menjadi pola kebiasaan.
3. Prinsip ketiga perkembangan menekankan kenyataan bahwa perkembangan timbul dari interaksi kematangan dan belajar dengan kematangan yang menetapkan batas perkembangan batas bagi perkembangan.
4. Prinsip keempat perkembangan adalah bahwa pola perkembangan dapat diramalkan, walaupun pola yang dapat diramalkan ini dapat diperlambat atau dipercepatoleh kondisi lingkungan dimasa pralahir dan pascalahir.
5. Prinsip kelima perkembangan mempunyai karakteristik tertentu yang dapat diramalkan. Yang terpenting diantaranya ialah adanya persamaan pola perkembangan bagi semua anak. Perkembangan berlangsung dari tanggapan umum ke tanggapan spesifik, perkembangan tersebut terjadi secara berkesinambungan berbagai bidang berkembang dengan kecepatan yang berbeda dan terdapat korelasi dalam perkembangan.
6. Prinsip keenam perkembangan bahwa terdapat perbedaan individu dalam perkembangan yang sebagian klarena pengaruh bawaan dan sebagian karena kondisi lingkungan. Ini berlaku baik dalam perkembangan fisik maupun psikologis. Kepentingan praktis untuk mengetahui bahwa terdapat perbedaan individu dalam perkembangan adalah bahwa ia menekankan pentingnya melatih anak sesuai dengan kbutuhannya dan tidak mengharapkan perilaku yang sama pada semua anak.
7. Prinsip ketujuh perkembangan adalah bahwa terdapat periode dalam pola perkembangan yang disebut pola pralahir, masa neonatus, masa bayi, masa kanak-kanak awal, akhir masa kanak-kanak dan masa puber. Dalam semua periode ini terdapat saat-saat keseimbangan dan ketidakseimbangan serta pola perilaku yang normal dan yang terbawa dari periode sebelumnya biasanya disebut perilaku bermasalah.
8. Prinsip kedelapan perkembangan adalah adanya harapan social untuk setiap periode perkembangan. Harapan sosial ini berbentuk tugas perkembangan yang memungkinkan para orang tua dan guru mengetahui pada usia berapa anak-anak mampu menguasai berbagai pola perilaku yang diperlukan bagi penyesuaian yang baik.
9. Prinsip kesembilan perkembangan adalah bahwa setiap bidang perkembangan mengandung kemungkinana bahaya baik fisik maupun psikologis yangn dapat mengubah pola perkembangan.
10. prinsip kesepuluh perkembangan adalah bahwa kebahagiaan bervariasi pada berbagai periode dalam pola perkembangan. Tahun pertama kehidupan biasanya yang paling dan masa puber biasanya yang paling tidak bahagia.
I. Perkembangan Melibatkan perubahan
Hakikat perkembangan anak itu sendiri banyak dikemukakan oleh beberapa ahli. Salah satu diantaranya, pengertian perkembangan menurut Elizabeth B. Hurlock, yaitu perkembangan merupakan serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman, dan terdiri atas serangkaian perubahan yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Banyak orang menggunakan istilah “Pertumbuhan” dan “Perkembangan” secara bergantian. Dalam kenyataannya kedua istilah tersebut berbeda, walaupun dapat dipisahkan, namun keduanya tidak berdiri sendiri. Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yaitu peningkatan yaitu peningkatan ukuran dan struktur. Sebaliknya perkembangan, berkaitan dengan perubahan kualitatif dan kuantitatif. Dan dapat didefinisikan sebagai deretan progresif dari perubahan yang teratur dan koheren. Perkembangan melibatkan perubahan. Tujuan perubahan perkembangan ialah realisasi diri atau pemcapaian kemampuan genetik. jenis-jenis perubahan dalam perkembangan antara lain adalah perubahan ukuran, perubahan proporsi, hilangnya ciri lama dan mendapatkan ciri baru. Dalam menanggapi hal ini, anak-anak cenderung menyambut gembira setiap perubahan karena hal itu mendekatkannya dengan keistimewaan dan kebebasan yang dikaitkan dengan menjadi “Dewasa”.
II. Perkembangan Awal Lebih Kritis ketimbang Perkembangan Selanjutnya
Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar. Faktor kematangan (Pembawaan) atau pengalaman (Lingkungan) secara relatif menentukan karakteristik fisik dan mental anak yang berkembang. Kematangan (Maturation) adalah urutan perubahan yang dialami individu secara teratur yang ditentukan oleh rancangan genetik ( Santrock dan Yussen 1992 : 20 ). Pengalaman (Experience) merupakan peristiwa-peristiwa yang dialami oleh individu dalam berinteraksi dengan lingkungan.
Perkembangan berlangsung secara berkesinambungan, apa yang terjadi pada satu tahap mempengaruhi tahap berikutnya. Walaupun terdapat isu lain yang sering diperdebatkan oleh para ahli perkembangan adalah pertanyaan apakah perkembangan itu merupakan sesuatu yang sinambung (Kontinuitas) atau tidak sinambung (Diskontinuitas).
Perkembangan merupakan suatu proses yang holistik dari proses-proses biologis, kognitif dan psikososial. Faktor yang paling berpengaruh terhadap perkembangan individu, pada prinsipnya dapat disimpulkan bahwa ada dua faktor dominan yang perlu dibicarakan, yaitu faktor hereditas yang bersifat alamiah (Nature) dan merupakan sesuatu yang diharuskan (Endowment) dari orang tua, serta faktor lingkungan (Environment atau Nurture)sebagai kondisi atau pengalaman-pengalaman interaksional yang memungkinkan berlangsungnya proses perkembangan.
Hal yang tidak kalah penting, adalah pembahasan temtang perkembangan Fisik dan Perseptual anak. Perkembangan fisik atau biologis manusia berkaitan erat dengan terjadinya proses evolusi manusia. Merupakan proses perubahan secara berangsur-angsur dalam jangka waktu lama yang berkaitan dengan sikap tubuh dan cara bergerak, perubahan fungsi bagian tertentu tubuh manusia, perubahan bentuk dan volume kepala, perkembangan fungsi alat indera terutama hidung dan mata. Perkembangan perseptual pada dasarnya merupakan proses pengenalan individu terhadap lingkungannya. Ada tiga proses aktivitas perseptual yang perlu dipahami, yakni sensasi, persepsi, dan atensi. Sensasi adalah peristiwa penerimaan informasi oleh indera penerima (Sensroty Receptores). Persepsi adalah interpretasi terhada informasi yang ditangkap oleh indera penerima. Sedangkan atensi mengacu pada selektivitas persepsi.
Perkembangan biologis da perseptual anak memiliki keterjalinan dengan aspek-aspek perkembangan lainnya. Sudah seharusnyahal ini disarankan kepada pendidik agar mereka benar-benar memberikan perhatian yang cukup terhadap aspek perkembangan biologis dan perseptual anak. hal ini untuk kepentingan perkembangan dan aktivitas belajar secara keseluruhan. Pemahaman tentang karakteristik perkembangan biologis anak serta faktor-faktor yang mempengaruhi dan konsekuensi yang dapat ditimbulkan membawa beberapa impliksi praktis bagi penyelenggaraan pendidikan. implikasi tersebut khususnya berkenaan dengan penyelenggaraan pembelajaran secara umum, pemeliharaan kesehatan dan nutrisi anak, pendidikan jasmani dan kesehatan, serta penciptaan lingkungan dan pembiasaan berprilaku sehat.
III. perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar.
Arti “kematangan”
Proses kematangan intrinsik adalah terbukanya karakteristik yang secara potensial ada pada individu yang berasal dari warisan genetik individu. Dalam fungsi filogenetik – yaitu fungsi umum ras - misalnya merangkak, duduk ,dan berjalan, perkembangan berasal dari proses kematangan. Sesungguhnya latihan hanya sedikit memberi keuntungan.
Berbeda halnya dalam fungsi ontogenetik – fungsi khas untuk individu- misalnya berenang, melempar bola, naik sepeda, atau menulis itu diperlukan latihan. Tanpa latihan perkembangan tidak akan terjadi.
Arti Belajar
Belajar adalah perkembangan yang berasal dari latihan dan usaha. Beberapa proses belajar berasal dari latihan atau tepatnya pengulangan suatu tindakan. Hal ini pada saatnya nanti menimbulkan perubahan dalam perilaku seseorang. Belajar seperti itu dapat terjadi secara imitasi, yaitu ia secara sadar meniru apa yang dilakukan orang lain. Atau idintifikasi, yaitu ia berusaha menerima sikap, nilai, motivasi dan perilaku dari orang yang dihormati atau dicintai.
Interaksi Kematangan dan Belajar
Perkembangan selama periode pralahir (prenatal) terutama berasal dari kematangan dan sangat sedikit bergantung pada kegiatan. Kematangan pasca lahir dan belajar sangat erat hubuganyya, masing-masing saling mempengaruhi. Terdapat korelasi yang erat antara perkembangan fisik secara umum dan kemampuan untuk memanipulasi bagian-bagian tubuh yang telah tumbuh. Sejumlah fakta yang nyata dari nilai praktis dan teotitis berasal daribukti antara hubungan kematangan dan belajar yang ada sekarang. Beberapa diantara fakta ini sangat penting sehingga memerlukan penjelasan lebih lanjut. Terdapat bukti bahwa kematangan memang menimbulkan kendala pada apa yang dapat dilakukan atau menjadikan seseorang.
Pentingnya Kesediaan Belajar
Betapapun banyaknya rangsangan yang diterima anak, mereka tisak dapat belajar sampai perkembangan mereka siap untuk melakukannya. Ini berarti bahwa dasar fisik dan mental yang perlu harus ada sebelum dapat dibangun kemampuan baru diatasnya. Meskipun struktur dan fungsi dimasa kanak-kanak berjalan pararel, struktur sebenarnya mendahului fungsi . ini benar untuk kecakapan motorik, kecakapan mental, dan perilaku seksual.
IV. Pola Perkembangan Dapat Diramalkan
Beberapa Pola yang Dapat Diramalkan
Dari banyak bukti pola perkembangan fisik yang teratur dan dapat diramalkan semasa kehidupan pra dan pascalahir, terdapat dua hukum rangkaian pengarahan perkembangan: hukum cephalocaudal dan hukum proximodistal. Menurut hukum cephalocaudal, perkembangan menyebar ke seluruh tubuh dari kepala ke kaki. Ini berarti bahwa kemajuan dalam struktur dan fungsi pertama-tama terjadi dibagian kepala, kemudian badan, dan terakhir di bagian kaki. Menurut hukum proximodistal, membawa Oden kepada kesimpulan bahwa “dengan sedikit pengecualian anak yang superior menjadi orang dewasa yang superior . . . . penelitian Therman telah menunjukan bahwa sebagian terbesar anak-anak berbakat memang seauai dengan kemampuannya”
Kondisi yang Mempengaruhi Pola Perkembangan
Pola perkembangan dapat terganggu oleh kondisi lingkungan atau fisik untuk sementara atau permanen. Gangguan ini mungkin berbentuk kelambatan atau meningginya kecepatan terjadi pola perkembangan yang normal, atau mengubah pola tersebut. Pola perkembangan fisik mungkin diubah secara permanen oleh kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan sebelum atau sesudah kelahiran. Gangguan dalam pola perkembangan mental bila terdapat kondisi yang tidak diharapkan dalam lingkungan pralahir dan pascalahir awal sejelas pola perkembangan fisik. Rangsangan perkembangan fisik dan mental sebagaimana yang telah dikembangkan sebelumnya mempercepat pola perkembangan yang diramalkan.
Pentingnya Meramalkan Perkambangan
Secara teoritis, informasi demikian penting karena memberikan dasar bagi penelitian perkembangan di berbagai bidang. Sebagai contoh, bila tidak terdapat pola perkembangan motorik dan bicara anak yang dapat diramalkan, maka bukannya tidak mungkin untukmerumuskan prinsip-prinsip mengenai bidang perkembangan ini. Imlikasi praktis pengetahuan ini disajikan dalam kontak.
V. Pola Perkembangan Mempunyai K arakteristik yang Dapat Diramalkan
Perkembangan Bergerak dari Tanggapan yang Umum Menuju Tanggapan Khusus
Dalam hal tanggapan mental dan motorik, kegiatan umum selalu mendahului kegiatan khusus. Demikian pula halnya dalam kehidupan pascalahir awal. Hal serupa terjadi pada perilaku emosional bayi yang pertama-tama bereaksi terhadap benda asing yang tidak dikenal dengan rasa takut yang umum.
Perkembangan Berlangsung Secara Berkesinambungan
Perkembangan berlangsung secara berkesinambungan sejak saat pembuahan hingga kematian, tetapi ia terjadi dalam berbagi kecepatan. Selanjutnya perubahan perkembangan tidak selalu bergerak menelusuri garis lurus. Hal itu ada kalanya kadang bergerak mundur, karena perkembangan sifatnya berkisinambungan, apa yang terjadi pada satu tahap mempengaruhi tahap berikutnya.

Berbagai bidang Berkembang dengan Kecepatan berbeda
Jika tubuh harus mencaoai proporsi dewasanya, maka harus terjadi ketidaksamaan percepatan. Misalnya kaki, tangan dan hidung mencapai perkembangan maksimum pada masa awal remaja, sedangkan bagian bawah wajah dan bahu berkembang lebih lambat. Demikian juga halnya kenyataan bahwa beberapa bagian tubuh mencapai ukuran matang lebih awal dari pada yang lain, sebagian merupakan penyebab timbulnya rasa aneh dan kesadaran akan diri pada para remaja muda usia.
VI. Terdapat Perbedaan Individu dalam Perkembangan
Beberapa anak berkembang dengan lancar, bertahap dan langkah demi langkah. Sedangkan yang lain bergerak dengan kecepatan melonjak. Beberapa diantaranya menunjukan penyimpangan, sedangkan pada yang lain banyak terjadi penyimpangan.
a. Penyebab Perbedaan
Tidak ada dua orang yang mempunyai pengaruh lingkungan yang identik. Ini berarti bahwa perbedaan individu disebabkan oleh kondisi internal dan eksternal. Akibatnya, pola perkembangan akan berbeda untuk setiap anak.
b. Konsistensi Pola
Walaupun kecepatan perkaembangan anak bebeda beda, semua anak menunjukan konsistensi perkembangan tertentu. Ini berarti bahwa anak mengikuti pola yang khas miliknya, serta dikendalikan oleh kombinasi unik dari warisan keturunan dan faktor lingkungan.
VII. Periode Pola Perkembangan
Walaupun perkembangan berlangsung secara berkesinambungan, terdapat bukti bahwa pada berbagai usia ciri bawaan tertentu lebih menonjol daripada yang lain karena perkembangannya terjadi lebih cepat. Berikut ini 5 periode perkembangan yang utama :
1. Periode PraLahir
Sebelum lahir, perkembangan yg utama terjadi secara fisiologis dan pertumbuhan struktur tubuh.
2. Masa Neonatus (10-14 hari setelah lahir)
Selama waktu ini bayi harus menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru di luar rahim ibu dan pertumbuhan untuk sementara terhenti.
3. Masa Bayi
Secara bertahap mereka belajar mengendalikan ototnya sehingga mereka secara berangsur dapat bergantung pada dirinya sendiri.
4. Masa Kanak-kanak (2 tahun – masa remaja )
Masa kanak-kanak dini (2-6 tahun) adalah usia prasekolah. Anak mulai mengendalikan lingkungan dan menyesuaikan diri secara sosial.
Akhir masa kanak-kanak (6-13 tahun) dalam periode ini terjadi kematangan seksual dan masa remaja di mulai. Perkembangan utama adalah sosialisasi.
5. Masa Puber (11-16 tahun)
Tubuh anak-anak telah berubah menjadi seperti orang dewasa.
VIII. PADA SETIAP PERIODE PERKEMBANGAN TERDAPAT HARAPAN SOSIAL
Harapan sosial dikenal dengan “ tugas perkembangan “(developmental task) (39,95). Havighurts mendefinisikan tugas perkembangan sebagai “tugas yang timbul pada atau sekitar periode kehidupan tertentu, keberhasilan melakukannya menimbulkan kebahagiaan dan keberhasilan pelaksanaan tugas lainnya kelak, sedangkan kegagalan menimbulkan ketidakbahagiaan, ketidaksetujuan masyarakat, dan pelaksanaan tugas lainnya kelak.
Beberapa tugas muncul sebagai kematangan fisik, berkembang dari tekanan budaya masyarakat, namun masih ada yang timbul dari nilai-nilai pribadi dan aspirasi individu. Berikut tugas perkembangan untuk mas kanak-kanak dari HAVIGHURTS:
Lahir sampai 6 tahun:
· Belajar berjalan
· Belajar makanan padat
· Belajar berbicara
· Belajar mengendalikan pembuangan sampah tubuh
· Belajar membedakan jenis kelamin dn kesopanan seksual
· Mencapa stabilitas fisiologis
· Membentuk konsep sederhana mengenai kenyatan sosial dan fisik
· Belajar berhubungan secara emosional
· Belajar membedakan yang benar yang salah
6 sampai 12 tahun:
· Belajar kecakapan fisik
· Membangun sikap menyeluruh terhadap diri sendiri sebagai organism yang bertumbuh
· Belajar bergaul dengan teman sebaya
· Belajar memainkan peran pria dan wanita yang sesuia
· Mengembangkan kecaapan dasar dalam membaca, menulis dan menghitung
· Mengembangkan konsep yang diperlukan sehari-hari
· Mengembangkan nurani, moralitas dan suatu skala nilai
· Mencapai kemandirian pribadi
· Membentuk sikap terhadap kelompok dan lembaga sosial
Dalam kebudayaan yang relative statis, tugas perkembangan tetap sama dari generasi ke generasi berikutnya. Dalam kebudayaan yang berubah dari tenaga manusia menjadi tenaga kerja mesin .
Tujuan tugas perkembangan
1. Bertindak sebagai pedoman untuk membantu para orang tua dan guru guna mengetahui apa yang harus di pelajari anak pada usia tertentu.
2. Tugas perkembangan menimbulkan kekuatan motivasi bagi anak untuk belajar hal-hal yang diinginkan masyarakat dari mereka pada usia tersebut.
3. Tugas perkembangan menunjukkan pada para orang tua dan guru tentang apa yang diharapkan dari mereka dimasa mendatang.
Beberapa factor yang mempengaruhi penguasaan tugas perkembangan
Terdapat 2 faktor yang mempengaruhi penguasaan tugas perkembangan sebagian diantaranya bertindak sebagai hambatan dan sebagian lagi sebagai pembantu penguasaan .
Bantuan dalam menguasai:
· Perkembangan fisik yang dipercepat.
· Kekuatan dan energy diatas rata-rata untuk usia tertentu
· Kecerdasan diatas rata-rata
· Lingkungan yang memberikan kesempatan untuk belajar
· Bimbingan belajar dari orang tua dan guru
· Motivasi kuat untuk belajar
· Kreativitas yang disertai kemauan untuk berbeda
Hambatan dalam menguasai
· Kelambatan dalam tingkat perkembangan baik fisik maupun mental
· Kesehatan buruk yang mengakibatkan energy dan tingkat kekuatan rendah
· Cacat tubuh yang mengganggu
· Tiadanya kesempatan untuk belajar apa yang diharapakan kelompok sosial
· Tiadanya bimbingan dalam belajar
· Rasa takut untuk berbeda
Pentingnya penguasaan tugas perkembangan
Pentingnya penguasaan tugas dapat dilihat yaitu ketika anak berhasilan melakukannya menimbulkan kebahagiaan dan keberhasilan pelaksanaan tugas lainnya kelak, sedangkan kegagalan menimbulkan ketidakbahagiaan, ketidaksetujuan masyarakat, dan pelaksanaan tugas lainnya kelak
IX. SETIAP BIDANG PERKEMBANGAN MENGANDUNG BAHAYA YANG POTENSIAL
Walaupun pola perkembangan bergerak normal,kadang-kadang terdapat bahaya dibeberapa bidang, beberapa bahaya tersebut berasal dari lingkungan dan dalam diri sendiri yang mengakibatkan berubahnya pola perkembangan sehingga menghasilkan suatu daerah mendatar dimana tidak terjadi pergerakkan maju atau menyebabkan kemunduran ketahap yang lebih rendah.
è Pentingnya pringatan awal adanya bahaya
Peringatan awal kemungkinan adanya bahaya merupakan hal penting karena hal tersebut memungkinkan mereka yang bertanggung jawab dalam membimbing perkembangan anak terutama orang tua dan guru untuk menangani penyebab bahaya itu,dan mengambil langkah tepat untuk menghindarkannya.
X. KEBAHAGIAAN BERVARIASI PADA BERBAGAI PERIODE PERKEMBANGAN
Masa kanak-kanak merupakan masa yang paling membahagiakan,dimana masa tersebut merupakan waktu yang bebas dan aman untuk menjamin penyesuaian yang baik dalam hidup kedewasaan.
Kesulitan Mempelajari Kebahagiaan
1. Tidak terdapat kesesuaian tentang arti kebahagiaan
2. Kebahagiaan merupakan pengalaman subyektif

Periode Kebahagiaan dan ketidabahagiaan
Ø Masa bayi
Merupakan periode yang paling bahagia karena hampir setiap orang baik dewasa maupun anak-anak terkesan akan ketidakberdayaan seorang bayi dan berusaha membahagiakannya. Sedangan periode ketidakbahigian ketika bayi tersebut tidak diinginkan,diacuhkan, dan disiksa. Bagi mereka masa bayi tersebut menjadi saat yang menyedihkan, selain itu ketidak bahagiaan yang lainnya sepertti mereka tidak suka dianggap seperti bayi dan dalam upaya menunjukkan kemandiriannya.
Ø Akhir masa kanak-kanak
Pada periode kebahagiaan anak terjadi karena dalam hal ini anak yang lebih besar mempunyai pilihan dalam lingkungan mereka dari pada ketika merea masih dalam masa prasekolah.
Ø Masa puber
Merupakan masa yang tidak menyenangkan bagi kebanyakan anak,sebab pertumbuhan dan perubahan yang cepat selama mas puber menimbulkan kelelahan yang menyebabkan para remaja marah-marah.
è Esensi Kebahagiaan
Dari analisis kebahagiaan dan ketidakseimbangan pada berbagai waktu selama masa kanak-kanak, seyogyanya terdapat hal penting yang tampak nyata yaitu penerimaan,kasih sayang, dan prestasi. Penerimaan bukan saja berarti penerimaan oleh orang lain,tetapi juga penerimaan terhadap diri sendiri. Dengan adanya penerimaan tersebut anak mengharapkan adanyakasih syang, semakin mereka diterima orang lain semakan besar perasaan kasih sayang yang mereka peroleh, dan sebaliknya. Kebahagiaan yang ketiga adalah prestasi,agar anak berbahagia, prestasi mereka seharusnya berada pada bidang yang dianggap penting oleh kelompok sosial dengan mana mereka menyatukan diri. Selain hal tersebut kebhagiaan anak bergantung pada pencapaian tujuan yang mereka tetapkan sendiri.
è Pentingnya kebahagiaan
Kebahagiaan merupakan salah satu factor yang mempengaruhi pola perkembangan yang dapat membuat anak tidak menunjukkan kemampuan yang sebenarnya dalam melakukan apa saja. Selain itu kebahagiaan berpengaruh terhadap sikap, perilaku dan kepribadian mereka.
Prinsip-prinsip Perkembangan Anak Usia Dini
Dapat disimpulkan bahwa Prinsip-prinsip perkembangan anak usia dini berbeda dengan prinsip-prinsip perkembangan fase kanak-kanak akhir dan seterusnya. Adapun prinsip-prinsip perkembangan anak usia dini menurut Bredekamp dan Coople (Siti Aisyah dkk., 2007 : 1.17 – 1.23) adalah sebagai berikut.
Perkembangan aspek fisik, sosial, emosional, dan kgnitif anak saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain.
Perkembangan fisik/motorik, emosi, social, bahasa, dan kgnitif anak terjadi dalam suatu urutan tertentu yang relative dapat diramalkan.
Perkembangan berlangsung dalam rentang yang bervariasi antar anak dan antar bidang pengembangan dari masing-masing fungsi.
Pengalaman awal anak memiliki pengaruh kumulatif dan tertunda terhadap perkembangan anak.
Perkembangan anak berlangsung ke arah yang makin kompleks, khusus, terorganisasi dan terinternalisasi.
Perkembangan dan cara belajar anak terjadi dan dipengaruhi oleh konteks social budaya yang majemuk.
Anak adalah pembelajar aktif, yang berusaha membangun pemahamannya tentang tentang lingkungan sekitar dari pengalaman fisik, social, dan pengetahuan yang diperolehnya.
Perkembangan dan belajar merupakan interaksi kematangan biologis dan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.
Bermain merupakan sarana penting bagi perkembangan social, emosional, dan kognitif anak serta menggambarkan perkembangan anak.
Perkembangan akan mengalami percepatan bila anak berkesempatan untuk mempraktikkan berbagai keterampilan yang diperoleh dan mengalami tantangan setingkat lebih tinggi dari hal-hal yang telah dikuasainya.
Anak memiliki modalitas beragam (ada tipe visual, auditif, kinestetik, atau gabungan dari tipe-tipe itu) untuk mengetahui sesuatu sehingga dapat belajar hal yang berbeda pula dalam memperlihatkan hal-hal yang diketahuinya.
Kondisi terbaik anak untuk berkembang dan belajar adalam dalam komunitas yang menghargainya, memenuhi kebutuhan fisiknya, dan aman secara fisik dan fisiologis.

BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Dari pemaparan makalah diatas, dapat disimpulkan bahwa:
1. Perkembangan merupakan perubahan secara kualitatif. Sifat perubahan ini tidak dapat diukur, tetapi jelas berlaku jika dibandingkan dengan peringkat yang lebih awal serta cenderung ke arah yang lebih baik dari segi pemikiran, rohani, moral dan sosial.
2. Prinsip-prinsip perkembangan adalah pola-pola umum dalam suatu proses perubahan alamiah yang teratur, universal dan berkesinambungan, yang dimaksud dengan perubahan yang teratur adalah pertumbuhan pada manusia yang berjalan normal mengikuti tata urutan yang saling berkaitan.
3. Tujuan perkembangan adalah realisasi diri atau pencapaian kemampuan
4. Prinsip-prinsip perkembangan pada umumnya antara lain : a) Bahwa perkembangan melibatkan perubahan. b) Perkembangan awal lebih kritis dari pada perkembangan selanjutnya. c) Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar. d) Pola perkembangan dapat diramalkan e) Pola perkembangan mempunyai karakteristik yang dapat diramalkan. f) Terdapat perbedaan individu dalam berkembang. g) Periode pola perkembangan. Periode perkembangan biasanya diebut periode pralahir, masa neonatus, masa bati, masa kanak-kanak, akhir masa kanak-kanak, dan masa puber. h) Pada setiap periode perkembangan terdapat harapan sosial. Harapan sosial ini terbentuk tugas perkembangan yang menungkinkan para orang tua dan guru mengetahui pada usia berapa anak-anak mampu menguasaiberbagai pola perilaku yang diperlukan bagi penyesuaian yang baik. i) Setiap bidang perkembangan mengandung bahaya dan potensial. Bahaya tersebut terjadi baik fisik maupun psikologis yang dapat mengubah pola perkembangan.
Ternyata banyak juga prinsip-prinsip yang mendasari perkembangan anak di usia dini. Sebagai pendidik ataupun orang tua anda selayaknya memahami segala prinsip yang berhubungan dengan anak anda demi memudahkan pendidikan anak usia dini (PAUD)




1 komentar: