MAKALAH ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN
HUBUNGAN TIMBAL BALIK ANTARA PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DENGAN PEMBANGUNAN
NASIONAL
Disusun Oleh :
William Rizaldi (
1201412028 )
Anis Cahyanti ( 1201412021 )
Titi Ivony ( 1201412015 )
Aisiyah Anjar N ( 1201412011
)
Dosen Pengampu :
Hendra Dedi, S.Pd
Hendra Dedi, S.Pd
PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1)
LATAR
BELAKANG
Masalah hubungan Timbal balik antara pendidikan nasional dengan pembangunan
nasional, termasuk salah satu pembahasan yang mungkin telah mendapat perhatian
dari bangsa Indonesia. Dengan demikian bangsa Indonesia bias mengerti dalam
hubungan Timbal balik antara pendidikan nasional dengan pembangunan nasional
pembahasan ini dapat kita lihat dengan jelas. Banyak bangsa indonesia mengenyam
pendidikan nasional dengan pembangunan nasional. Makalah ini membahas tentang
bagai mana hubungan Timbal balik antara pendidikan nasional dengan pembangunan
nasional, Apakah benar apa yang di sebut pendidikan nasional dengan pembangunan
nasional mempunyai hubungan timbul balik diera globalisasi ini, makalah ini
menyajikan tentang hubungan Timbal balik antara pendidikan nasional dengan
pembangunan nasional.
1.2)
RUMUSAN
MASALAH
Dari latar
belakang diatas, dapat dibuat beberapa rumusan masalah, yaitu :
1.
Apa itu Pembangunan Nasional ?
2.
Apa itu Pendidikan Nasional dan
Pembangunan Pendidikan ?
3.
Seperti apa esensi yang ada antara pembangunan
dan pendidikan ?
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1)
PEMBANGUNAN
NASIONAL
Pembangunan nasional adalah upaya untuk meningkatkan seluruh aspek
kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang sekaligus merupakan proses
pengembangan keseluruhan sistem penyelenggaraan negara untuk mewujudkan Tujuan
Nasional. Dalam pengertian lain, pembangunan nasional dapat diartikan merupakan
rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan dan meliputi seluruh
kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan
Tujuan Nasional.
Pembangunan nasional dilaksanakan untuk mewujudkan Tujuan Nasional seperti
termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV, yaitu ……. melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial serta mewujudkan
cita-cita bangsa sebagaimana termaktub dalam alinea II Pembukaan UUD 1945.
Pelaksanaan pembangunan mancakup aspek kehidupan bangsa, yaitu aspek
politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan secara berencana,
menyeluruh, terarah, terpadu, bertahap dan berkelanjutan untuk memacu
peningkatan kemampuan nasional dalam rangka mewujudkan kehidupan yang sejajar
dan sederajat dengan bangsa lain yang lebih maju. Oleh karena itu, sesungguhnya
pembangunan nasional merupakan pencerminan kehendak untuk terus menerus
meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia secara benar, adil,
dan merata, serta mengembangkan kehidupan masyarakat dan penyelenggara negara
yang maju dan demokratis berdasarkan Pancasila.
Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan
manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya.
Hal ini berarti dalam pelaksanaan pembangunan nasional adalah sebagai berikut :
1.
Ada keselarasan, keserasian,
keseimbangan, dan kebulatan yang utuh dalam seluruh kegiatan pembangunan.
Pembangunan adalah untuk manusia dan bukan sebaliknya manusia untuk
pembangunan. Dalam pembangunan dewasa ini dan jangka panjang, unsur manusia,
unsur sosial budaya, dan unsur lainnya harus mendapat perhatian yang seimbang.
2.
Pembangunan adalah merata
untuk seluruh masyarakat dan di seluruh wilayah tanah air.
3.
Subyek dan obyek Pembangunan adalah
manusia dan masyarakat Indonesia, sehingga pembangunan harus berkepribadian
Indonesia dan menghasilkan manusia dan masyarakat maju yang tetap berkepriadian
Indonesia pula.
4.
Pembangunan dilaksanakan bersama
oleh masyarakat dan Pemerintah. Masyarakat adalah pelaku utama pembangunan dan
pemerintah berkewajiban untuk mengarahkan, membimbing, serta menciptakan
suasana yang menunjang. Kegiatan masyarakat dan kegiatan Pemerintah saling
mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi dalam satu kesatuan langkah
menuju tercapainya tujuan pembangunan nasional.
Adapun visi
dan misi dari pembangunan nasional yaitu :
· Visi
Terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai, demokratis, berkeadilan,
berdaya saing, maju, dan sejahtera dalam wadah negara Republik Indonesia yang
didukung oleh manusia Indonesia yang sehat, mandiri, beriman dan bertakwa,
berakhlak mulia, cinta tanah air, berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai
ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi dan disiplin.
· Misi
Untuk mewujudkan visi bangsa Indonesia masa depan, misi yang diterapkan adalah
sebagai berikut :
1.
Pengamalan Pancasila secara
konsisten dalam kehidupan bermasyarkat, berbangsa dan bernegara.
2.
Penegakan kedaulatan rakyat dalam
segala aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
3.
Peningkatan pengamalan ajaran agama
dalam kehidupan sehari-hari untuk mewujudkan kualitas keimanan dan ketakwaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan persaudaraan umat beragama yang
berakhlak mulia, toleran, rukun dan damai.
4.
Penjaminan kondisi aman, damai,
tertib dan ketenteraman masyarakat.
5.
Perwujudan sistem hukum nasional
yang menjamin tegaknya supremasi hukum dan hak asasi manusia berlandaskan
keadilan dan kebenaran
6.
Perwujudan kehidupan sosial budaya
yang berkepribadian, dinamis, kreatif, dan berdaya tahan terhadap
pengaruh globalisasi.
7.
Pemberdayaan masyarakat dan seluruh
kekuatan ekonomi nasional, terutama pengusaha kecil, menengah dan koperasi,
dengan mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme
pasar yang berkeadilan, bersumber daya alam, dan sumber daya manusia yang
produktif, mandiri maju, berdaya saing dan berwawasan lingkungan.
8.
Perwujudan otonomi daerah dalam
rangka pengembangan daerah dan pemerataan pertumbuhan dalam wadah negara
kesatuan Republik Indonesia.
9.
Perwujudan kesejahteraan rakyat yang
ditandai oleh meningkatnya kualitas kehidupan yang layak dan bermartabat serta
perhatian utama pada tercukupinya kebutuhan dasar, yaitu pangan, sandang,
papan, kesehatan, pendidikan, dan lapangan kerja.
10. Perwujudan
aparatur negara yang berfungsi melayani masyarakat, profesional, berdaya guna,
produktif, transparan; yang bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
11. Perwujudan
sistem dan iklim pendidikan nasional yang demokratis dan bermutu guna
memperteguh akhlak mulia, kreatif, inovatgif, berwawasan kebangsaan, cerdas,
sehat, berdisiplin, bertanggungjawab, berketerampilan, serta menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam rangka mengembangkan kualitas manusia
Indonesia.
12. Perwujudan
politik luar negeri yang berdaulat, bermanfaat, bebas dan proaktif bagi
kepentingan nasional dalam menghadapi perkembangan global.
Visi (impian/harapan) dan misi (hal-hal yang akan
dilakukan untuk mencapai visi) tersebut merupakan dasar dan rambu-rambu untuk
mencapai tujuan bangsa dan cita-cita nasional.
2.2)
PENDIDIKAN
NASIONAL DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN
Pendidikan nasional berfungsi
untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggungjawab.
1.
Pembangunan pendidikan
Pembangunan pendidikan adalah proses perombakan struktural subsistem
administratif yang berkenaan dengan pengelolaan pendidikan dan subsistem
rasional yang berkenaan dengan pengelolaan pendidikan dan pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar setiap satuan pendidikan agar tercapai tingkat partisipasi,
efisiensi, efektivitas, dan relevansi pendidikan yang tinggi.
Pola dasar
masalah pembangunan pendidikan nasional adalah sebagai berikut:
1) Masalah
partisipasi pendidikan
Masalah ini berkaitan dengan rasio atau perbandingan antara masukan
pendidikan atau jumlah penduduk yang tertampung dalam satuan – satuan
pendidikan, baik di sekolah maupun di luar sekolah, dengan jumlah penduduk yang
secara potensial sudah siap memasuki satuan – satuan pendidikan. Masalah ini
sekurang – kurangnya berkaitan dengan:
a. Kondisi
sosial ekonomi keluarga
b. Kondisi
fisik dan mental calon peserta didik
c. Kondisi
tempat pendidikan yang tersedia
d. Tingkat
aspirasi masyarakat tentang peranan dan pentingnya peranan pendidikan bagi
hidup
e. Daerah
jangkauan satuan pendidikan
2) Masalah
efisiensi pendidikan
Masalah ini berkenaan dengan proses pengubahan atau transformasi masukan
produk (input) menjadi produk (output), cara menentukan mutu transormasi
pendidikan adalah menghitung besar kecilnya penghamburan pendidikan atau educational
wastage, dalam arti menghitung besar kecilnya jumlah murid / siswa /
mahasiswa / warga belajar yang:
a. Putus
sekolah à
meninggalkan sekolah sebelum menyelesaikan keseluruhan masa belajar yang telah
ditetapkan oleh sekolah yang bersangkutan
b. Pengulang à mengulangi
waktu belajar yang sama karena tidak naik kelas atau tingkatan
Masalah transformasi pendidikan berkenaan dengan masalah mutu:
a. Tenaga
kependidikan
b. Peserta
didik
c. Kurikulum
atau program belajar mengajar
d. Sarana dan
prasarana pendidikan
e. Suasana sosial
budaya yang tersedia dalam lingkungan pekerjaan
3) Masalah
efektivitas pendidikan
Masalah ini berkenaan dengan rasio atnara hasil pendidikan (output) dengan
tujuan pendidikan yaitu:
a. Kesesuaian
jumlah kenyataan tamatan yang dapat dihasilkan dengan jumlah tamatan yang
diharapkan dalam setiap satuan pendidikan.
b. Kesesuaian
mutu tamatan yang dapat dihasilkan dengan mutu tamatan yang diharapkan dalam
menguasai kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.
4) Masalah
relevansi pendidikan
Masalah relevansi pendidikan adalah masalah kesesuaian tamatan yang
dihasilkan pendidikan dengan kebutuhan masyarakat, baik sebagai tenaga kerja
maupun sebagai pribadi dan anggota masyarakat pada umumnya. Masalah ini sedikit
banyak berkenaan dengan:
a. Ketersediaan lapangan kerja dalam
masyarakat
b. Perkembangan dan perubahan yang
cepat dalam jenis dan tugas – tugas pekerjaan
c. Aspirasi dan tuntutan masyarakat
yang terus meningkat dalam upaya mencapai mutu kehidupan
d. Mutu dan perolehan tamatan yang
dihasilkan sekolah yang secara faktual tidak dapat memenuhi harapan dan
kebutuhan dunia kerja.
2.
Karakteristik pembangunan
pendidikan
1) Pembangunan pendidikan adalah
pembangunan manusia seutuhnya.
2) Pembangunan pendidikan berpusat
pada pembangunan operasional dalam bentuk kegiatan belajar mengajar, yang
ditunjang oleh pembangunan informasi pengelolaan pendidikan di tingkat pusat,
wilayah dan sekolah yang membangun.
Komponen pendidikan antara lain berupa pembangunan:
a. Peraturan perundang – undangan
kependidikan
b. Kurikulum pendidikan untuk semua
jenis satuan pendidikan
c. Sarana dan prasarana pendidikan
d. Teknologi pendidikan
e. Dana pendidikan
f. Tenaga kependidikan
3) Pembangunan pendidikan adalah
pembangunan pelayanan umum yang profesional, atau yang terdapat dan
menyenangkan dalam hal pengembangan keseluruhan kemampuan secara optimal dan
bermanfaat bagi hidup.
4) Pembangunan pendidikan merupakan
pembangunan yang memerlukan waktu yang panjang berkesinambungan, paling tidak
satu generasi untuk dapat melihat hasil – hasil secara utuh.
5) Pembangunan pendidikan
menghasilkan orang – orang yang terdidik yang biasanya disebut mencapai
kedewasaan.
6) Pembangunan pendidikan memberikan
hasil – hasil pendidikan yang berupa orang – orang terdidik, yang diharapkan
bermanfaat bagi pembangunan nasional.
2.3)
ESENSI ANTARA
PEMBANGUNAN DENGAN PENDIDIKAN
Seperti yang dinyatakan dalam GBHN, hakikat pembangunan nasional adalah
pembangunan manusia Indonesia. Pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa yang
menjadi tujuan akhir pembangunan adalah manusianya, yaitu dapatnya dipenuhi
hajat hidup, jasmaniah dan rohaniah, sebagai makhluk individu, makhluk sosial,
dan makhluk religius, agar dengan demikian dapat meningkatkan martabatnya
selaku makhluk.
Jika pembangunan bertolak dari sifat hakikat manusia, berorientasi kepada
pemenuhan hajat hidup manusia sesuai dengan kodratinya sebagai manusia maka
dalam ruang gerak pembangunan, manusia dapat dipandang sebagai “objek” dan
sekaligus juga sebagai “subjek” pembangunan.
Sebagai objek pembangunan manusia dipandang sebagai sasaran yang dibangun.
Dalam hal ini pembangunan meliputi ikhtisar ke dalam diri manusia, berupa
pembinaan pertumbuhan jasmani, dan perkembangan rohani yang meliputi kemampuan
penalaran, sikap diri, sikap sosial, dan sikap terhadap lingkungannya, tekad
hidup yang positif serta keterampilan kerja. Manusia sebagai sasaran
pembangunan wujudnya diubah dari keadaan yang masih bersifat “potensial” ke
keadaan “aktual”. Potensi-potensi kebaikan yang perlu dikembangkan
aktualisasinya seperti kemampuan berusaha, berkreasi, kesediaan menerima
kenyataan, berpendrian, rasa bebas yang bertanggung jawab, kejujuran,
toleransi, rendah hati, tenggang rasa, kemampuan bekerjasama, menerima,
melaksanakan kewajiban sebagai keniscayaan, menghormati hak orang lain dan
seterusnya.
Manusia dipandang sebagai “subjek” pembangunan karena ia dengan segenap
kemampuannya menggarap lingkungannya secara dinamis dan kreatif, baik terhadap
sarana lingkungan alam maupun lingkungan sosial/ spiritual.
Uraian di atas menunjukkan “status” pendidikan dan pembangunan
masing-masing dalam esensi pembangunan serta antar keduanya, dimana :
1.
Pendidikan merupakan usaha dalam
diri manusia sedangkan pembangunan merupakan usaha ke luar dari diri manusia.
2.
Pendidikan menghasilkan sumber daya
tenaga yang menunjang pembangunan dan hasil pembangunan dapat menunjang
pendidikan (pembinaan, penyediaan sarana, dan seterusnya).
BAB 3
PENUTUP
3.1)
KESIMPULAN
Pendidikan mempunyai misi pembangunan. Jika manusia memiliki jiwa
pembangunan sebagai hasil pendidikan, maka diharapkan lingkungannya akan
terbangun dengan baik. Pembangunan yang dimaksud baik yang bersasaran
lingkungan fisik maupun yang bersasaran lingkungan sosial karena pembangunan
pendidikan adalah pembangunan manusia seutuhnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://baimsy.blogspot.com,
2012. Diakses pada tanggal 30 November 2013.
http://tisna-dj.blogspot.com,
2012. Diakses pada tanggal 30 November 2013.
http://sinner48.blogspot.com,
2013. Diakses pada tanggal 30 November 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar