Pages - Menu

Minggu, 25 Agustus 2013

Pendidikan Luar Sekolah UNNES

Pendidikan Luar Sekolah
Pada tanggal 01 Januari 1961 melalui surat keputusan sekertaris jendral departemen pendidikan dan pengajaran  tertanggal 27 Desember 1960 nomor 108487/S kursus B-I (Pendidikan guru setara SMP) dan B-II (Pendidikan Guru setara SMA) diintegrasikan ke universitas Diponegoro (UNDIP) yaitu menjadi fakultas sendiri yang diberi nama fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP). Akibatnya maka terbentuklah FKIP Undip cabang semarang. Salah satu jurusan yang dimiliki adalah pendidikan sosial. Kala itu peminat dari pendidikan sosial sangat banyak. Lambat laun karena rentang waktu antara tahun 1961-1963 kebutuhan akan guru begitu mendesak maka pemerintah membentuk IPG, institut pendidikan guru. Dengan beberapa pertimbangan diantaranya adalah adanya dua lembaga pendidikan guru yang berjalan seiringan dirasa membingunkan masyarakat. Untuk itu IPG dan FKIP undip melalui keputusan presiden tanggal 03 januari 1963 nomor 1/1963 menyatukan dua lembaga tersebut setara universitas. Lambat laun karena peminat di IKIP yogyakarta cabang semarang semakin banyak maka berubahlah menjadi IKIP semarang. Ketika itu pada tahun 1965 FIP IKIP semarang memiliki 3 jurusan diantaranya adalah pendidikan luar sekolah yang berubah nama dari pendidikan sosial. Seiring dengan perkembangan zaman kebutuhan belajar masyarakat semakin beragam dan banyak jumlahnya maka IKIP semarang sebagai salah satu wadah pendidikan berusaha memenuhi kebutuhan tersebut. Sehingga semakin bertambahlah banyak fakultas dan jurusan yang ada di IKIP semarang. Hal inilah yang menjadikan IKIP semarang berubah nama menjadi Universitas Negeri Semarang. Pendidikan luar sekolah saat ini membuka program studi S1 dengan izin nomor izin penyelengaraan 74/D/O/2010, 9 Juni 2011 terakreditasi A dengan dikeluarkannya keputusan nomor 06551/Ak-VIII-S1-022/IKSCCS/IV/2004. Bagi mahasiswa yang telah selesai menempuh program studi maka akan digelari   Sarjana Pendidikan (S.Pd.). program studi Pendidikan Luar Sekolah ini bertujuan untuk menghasilkan tenaga kependidikan profesioanal PLS yang memiliki kemampuan mengelola institusi, program, dan pembelajaran dalam PLS dan memberdayakan masyarakat serta mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan masyarakat nasional dan global. Tujuan yang kedua adalah mengahsilkan ilmu pengetahuan dan teknologi PLS berbasis pada ilmu pengetahuan dan teknologi dan budaya bangsa. Dan tujuan terakhir yang dirumuskan adalah menyebarluaskan dan memberikan layanan pendidikan inovatif kepada masyarakat berbasis penelitian dan pengembangan. Dari pendidikan yang telah ditempuh di jurusan pendidikan luar sekolah diharapkan para lulusannya dapat menjadi pengelola pendidikan non formal, pendidik pendidikan non formal, dan pengembang pendidikan non formal.
Di dalam kurikulum PLS setidaknya ada dua penjurusan yaitu menjadi pendidik PAUD atau Pengembangan Masyarakat. Berbagai mata kuliah yang unik dari PLS diantaranya adalah pendidikan seumur hidup, pengembangan sumber daya manusia, pendidikan orang dewasa, psikologi pendidikan orang dewasa, pendidikan kehidupan berkeluarga, asesmen kebutuhan belajar, penyuluhan pembangunan, pekerjaan sosial, pengembang kurikulum PNF, pemberdayaan masyarakat, pendidikan karakter, pelatihan, pengembangan media PNF, dan pembangunan masyarakat. Saat ini jurusan PLS diketuai oleh Bapak Dr. Sungkowo Edy Mulyono S.Pd., M.Si. Sekertaris jurusan adalah Dr. Daman, M.Pd. Kapala Lab. Drs. Ilyas, M.Ag. PLS memiliki 21 Dosen pengajar dengan tingkat pendidikan tertinggi atau gelar lulusan tertinggi ; 3 profesor, 9 Drs/Dra, 5 Dr., 1 M.Pd, 3 S.pd.
Saat ini Himpunan Mahasiswa PLS diketuai oleh mas khalif dari semester 4. Adapun beberapa organisai lain di Jurusan PLS adalah Paduan suara, perpustakaan, futsal. Kalau ditanya prestasi jurusan memenang saya kurang tau. Terakhir yang saya tahu mahasiswa dari PLS menjadi Papika fakultas putri juara satu yang selanjutnya mewakili di ajang Papika Kampus Universitas. Mbak Kidung namanya. Untuk PKM tahun 2013 ini yang lolos dan mendapat pendamping dari dosen ada sejumlah empat kelompok.

Sekedar bercerita. Awalnya saya tidak familiar denga jurusan PLS. Pertama kali mendengar ada yang namanya jurusan pendidikan luar sekolah adalah dari teman lama saya yang mengambil jurusan tersebut. Tapi masih belum ada rasa tertarik. Kemudian saya mendapat pengarahan dari kakak saya untuk memilih PLS sebagai pilihan kedua ujian jalur tertulis. Alhamdulillah, Allah meridhoi jalan saya. Saya diterima di PLS Unnes. Dan saya tak pernah menyesal untuk belajar di PLS Unnes. Karena bagi saya belajar di PLS Unnes adalah ladang untuk menggarap PR Syurga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar