PSIKOLOGI UMUM
SEMESTER GASAL
Rangkuman dari buku
Pengantar Psikologi Umum
Karya Prof. Dr Bimo Walgito,
2004
Penyusun ;
Noor Salamah
1201412046
Pendidikan Luar Sekolah
UNNES
2012
Bab I
Pengertian, Kedudukan
Dan Metode-Metode Dalam Psikologi
A.
Pengertian Psikologi : psyche (jiwa) +
logos (ilmu) = ilimu jiwa
Ilmu jiwa berbeda
dengan psikologi. Ilmu jiwa menunjukkan kepada ilmu jiwa pada umumnya,
sedangkan psikologi menunjukkan ilmu jiwa yang ilmiah menurut norma-norma
ilmiah modern. Psikologi umum sendiri
berarti ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala jiwa manusia dewasa, normal
dan beradab. Gejala jiwa bisa diidentifikasi melalui perilaku manusia. Ada Overt behavior (perilaku yang menampak)
dan adapula Innert behavior (perilaku yang tidak menampak)
B. Perilaku Manusia
a. Jenis
Perilaku
· Perilaku
Refleksif : perilaku yang terjadi atas reaksi secara spontan terhadap stimulus
yang mengenai organism. Contoh : menjerit bila sakit, menggigil bila
kedinginan.
· Perilaku
Non Refleksif : perilaku yang dikendalikan dan diatur oleh pusat kesadaran atau
otak. Contoh : menulis, membaca.
b. Pembentukan
Perilaku
· Pembentukan
perilaku dengan kondisioning atau kebiasaan
· Pembentukan
perilaku dengan pengertian (insight)
· Pembentukan
perilaku dengan menggunkan model
c. Teori
Perilaku
1. Teori
Insting : merupakan perilaku bawaan dan insting bisa berubah karena pengalaman.
2. Teori
Dorongan : berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan organism yang mendorong
organism berprilaku
3. Teori
Insentif (incentive theory) : perilaku yang disebabkan karena adanya insentif
/reinforcement (hadiah/hukuman)
4. Teori
Atribusi : menyangkut lapangan psikologi social, perilaku disebabkan oleh
disposisis internal (motif, sikap) atau disposisi external.
5. Teori
Kognitif : perilaku yang disebabkan atas adanya pemikiran dalam menentukan
suatu pilihan.
d. Letak
Psikologidalam sistematika ilmu
Bapak Psikologi Experimental Willhem
Wundt (1832-1920) mendirikan laboratorium Psikologi pertama pada tahun 1879 di
Leipzig untuk meneliti peristiwa-peristiwa kejiwaan secara experimental.
e. Hubungan
Psikologi dengan ilmu lain
· Psikologi
– Biologi : sama-sama membicarakan manusia. Biologi membicaran manusia secara
unsure bioligis sedang psikolgi perilaku manusia sebagai gejala kejiwaan.
Contoh : mengenai keturunan, biologi mempelajari kehidupan turun temurun (gen)
psikologi persifatan, intelegensi, dan bakat.
· Psikologi-Sosiologi
: sama-sama membicarakan manusia, manusia sebagai objek kajian ilmu. Sosiologi
mempelajari manusia dalam hidup bermasyarakat. Psikologi mempelajari perilaku
manusia di dalam aktifitasnya hidup bermasyarakat.
· Psikologi-Filsafat
: sama-sama manusia sebagai objek. Filsafat mengkaji tentang hakekat kodrat
manusia, tujuan hidup, dsbg. Psikologi adalah ilmu percabangan dari filsafat.
· Psikologi-Pengetahuan
Alam : Pesikologi dalam kajiannya untuk mengembangkan dan memjaukan Psikologi
mengikuti metode dan cara kerja Ilmu Pengetahuan Alam. Ilmu pengetahuan
berobjekkan benda mati dan Psikologi berobjekkan benda hidup yaitu manusia.
f. Psikologi
Filosofis dan Psikologi Empiris
Mulanya karena Psikologi merupakan ilmu
percabangan dari Filsafat yang dalam kajiannya menggunkan metode perenungan dan
bersifat spekulatif. Selanjutnya setelah Psikologi menjadi ilmu yang mandiri
metode yang diterapkan berdasarkan pada pengalaman atau empiri sehingga lebih
bersifat objektif dan positif.
g. Ruang
Lingkup Psikologi
1. Psikologi
Umum : ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala jiwa manusia dewasa, normal
dan beradab.
2. Psikologi
khusus : a. Ps. Perkembangan, b. Ps Sosial, c. Ps. Pendidikan, d.
Ps.Kepribadian, e. Psikopatologi, f. Ps. Kriminal, f. Ps. Perusahaan.
h. Metode
penelitian dalam psikologi
a. Metode
longitudinal
·
Butuh waktu lama
·
Dikaji secara mendalam
·
Subjek pengkajian sedikit
·
Contoh : penelitian tentang
kurma
tanpa biji
b. Metode
cross-sectional
·
Butuh waktu singkat
·
Pengkajian kurang mendalam
·
Subjek pengkajian banyak
·
Contoh : pemilihan tentang Joko Wi
c. Metode
experimental : sengaja menimbulkan keadaan yang ingin teteliti.
Contoh
: penelitian tentang sikap anak ketika berhadapan dengan ular didalam kelas.
Digunakan untuk mengetahui efek, variable yang digunakan adalah variable bebas
(independent variabel) dan variable tergantung (dependent variable).
d. Metode
non-experimental : meninggu dan mencari sampai dijumpai keadaan yang diinginkan
yang dicari adalah situasi yang wajar.
Contoh
: menunggu anak berhadapan denganular dalam situasi yang wajar.
e. Metode
instropeksi : digunakan dengan cara melihat peristiwa-peristiwa kejiwaan ke
dalam dirinya sendiri. Kelemahannya , metode ini bersifat subjektif.
f. Metode
instropeksi experimental : digunakan
dengan cara melihat peristiwa-peristiwa kejiwaan ke dalam dirinya sendiri.
Subjek yang dikenai lebih banyak untuk itu metode ini bersifat objektif.
g. Metode
ekstropeksi : subjek penelitian bukan dirinya sendiri tapi orang lain,
mengatakan atau meyimpulkan yang terjadi pada orang lain dengan perbandingan
keadaan diri sendiri. Contoh : menyimpulkan putus cinta tidak sakit karena
tidak pernah putus cinta.
h. Metode
kuesioner : menggunakan daftar pertanyaan atau pernyataan.
Macam
kuesioner berdasarkan cara menjawab. a. pertanyaan tertutup →tinggal memilih
jawaban, contoh : Satus pendidikan terakhir. b. pertanyaan terbuka→memberikan
jawaban secara luas, contoh : jumlah penghasilan, pendapat tentang TKI. c.
pertanyaan terbuka dan tertutup, contoh : setujukah anda BBM naik ? mengapa ?
dilihat dari cara memberikan informasi. a. Angket langsung, b. angket tidak
langsung. Kelebihan: praktis, bisa jarak jauh, waktunya singkat, dan leluasa
menjawab. kekuranan : tidak face to face, pertnyaan sulit diubah agar sesuai
dengan situasi, tidak semua angket bisa
kembali, pelaksaan sering salah.
i.
Metode biografi : riwayat hidup.
Kelemahan : bersifat subjektif.
j.
Metode analisis karya : menganalisis
karya
k. Metode
klinis : mempelajari keadaan orang yang jiwanya terganggu. Contoh : merubah
sifat pemalu siswa di dalam kelas.
l.
Metode testing : menggunakan soal dan
tugas yang sudah distandarisasikan. Contoh : tes semester gasal.
m. Metode
statistic : penganalisisan data yang dikumpulkan dalam penelitian.
BAB II
MANUSIA DAN
LINGKUNGANNYA
A. Manusia
dan Perkembangnnya
a. Teori
Nativisme : mengkaji factor keturunan, dan menganggap lingkungan tidak
berpengaruh terhadap perkembangan individu. (Schopenhouer Bigot, dkk. 1950)
b. Teori
empirisme : pengalaman individu sangat mempengaruhi perkembangannya dan aspek
keturunan tidak berperan dalam hal ini.(Jhon Locke)
c. Teori
Konveregensi : aspek keturunan dan pengalaman berperan penting dalam perkembangan
seseorang. (William Stern)
B. Faktor
Endogen dan Faktor Eksogen
Faktor Endogen : bawaan sejak lahir
Factor eksogen : lingkungan
C. Hubungan
Individu dengan lingkungan
1. Lingkungan
fisik : berupa alam
2. Lingkunagn
social : masyarakat
BAB III
SEKILAS PERKEMBANGAN
PSIKOLOGI
A. Psikologi
Fungsional
Tokohnya dari Psikologi
Fungsional adalah William James (1842-1910) bukunya yang terkenal yaitu “The
Principles of Psychology” terbit tahun 1890. Psikologi Jamesdipandang sebagai
Psikologi Fungsioanal karena memandang psikis (mind) sebagai fungsi atau
digunakan oleh organisme untuk menyesuaikan atau beradaptasi dengan
lingkungannya. Memperlajari tentang fungsi atau proses mental yang mengarah
pada akibat-akibat yang praktis. Metode yang digunakan adalah introspeksi.
B. Psikologi
Behaviorisme
1. Ivan
Petrovich Pavlov (1849-1936)
Di Rusia aliran Psikologi Behaviorisme dipelopori
oleh Ivan Petrovich Pavlov aliran ini timbul sebagai perkembangan psikologi
pada umumnya. Menurut Pavlov aktifitas organisme dapat dibedakan atas ;
a. Aktifitas
yang bersifat refleksif : merupakan respon yang tidak disadari sebagai terhadap
stimulus.
b. Aktifitas
yang disadari : merupakan respon sadar terhadap stimulus.
Pavlov
memusatkan perhatian pada masalah refleks karena itu psikologi Pavlov disebut
juga psikologi refleks atau psychoreflexology.
CS1+UCS1 R1 (UCR)
CS2+UCS2 R2 (UCR)
CS3+UCS3 R3 (UCR)
CS4+UCS4 R4 (UCR)
……………………………………………
CSn-1+UCSn-1 Rn-1 (UCR+CR)
CSn (CS) Rn (CR)
CS = stimulus terkondisi
UCS = stimulus tidak terkondisi
UCR = respon tidak terkondisi
CR = respon terkondisi
2. Edward
Lee Thorndike (1874-1949)
Edward Lee Thorndike lahir di Williamsburg pada
tahun 1874. Diantara karyanya yang terkenal adalah Animal Intelligence terbit
tahun 1911. Menurut Thorndike asosiasi antara sense of immpression (kejadian
sensoris) dan impuls toaction disebut sebagai koneksi atau connection yaitu
usaha untuk menggabungkan antara kejadian sensoris dengan perilaku
menitikberatkan pada aspek fungsional dari perilaku.
Hukum primer belajar menurut Thorndike adalah :
1. Hukum
Kesiapan (the law of readiness)
2. Hukum
latihan (the law exercise)
3. Hukum
efek (the lawof effect)
Aspek
hukum latihan menurut Thorndike
1. The
law of use : koneksi antara stimulus dan respons menjadi kuat apabila sering
digunkan
2. The
law of disuse : koneksi antara stimulus
dan respon akan lemah bila tidak ada latihan
3. Burrhus
Frederick Skinner (1904-1990)
“The Behavior of Orgnism” dan “Science and Human
Behavior” adalah buku-buku karya skinner. Skinner membedakan perilaku atas :
a. Perilkau
yang alami (innate behaviour) : ditimbulkan oleh stimulus yang jelas perilaku
yang bersifat refleksif
b. Perilaku
operan (operant behavior) : ditimbulkan oleh organisme sendiri dengan didahului
stimulus dari luar.
Ada
perilaku alami dan operan tentu ada pula kondisioning alami dan kondisioning
operan. Berkaitan dengan kondisioning operan. Terdapat dua prinsip : 1). Setiap
respon yang diikuti oleh reward-bekerja sebagai reinforcement stimuli-akan
cenderung diulangi. 2). Reward atau reinforcement stimuli akan meningkatkan
kecepatan (rate) terjadinya respon.
4. John
B. Watson (1878-1958)
Menurut Watson reaksi emosional dapat dibentuk
dengan kondisoning. Seperti dalam artikelnya yang berjudul “Psyhology as the
Behaviorist Views It” dalam “Psychological Reviews” tahun 1913.
C. Psikologi
Gestalt
Pendirinya adalah Max
Wetheimer (1880-1943) bersama Kurt Koffka (1886-1941) dan Wolfgang Kohler
(1887-1967). Pandangan pokok psikologi Gestalt adalah berpusat pada apa yang
dipersepsi itu merupakan suatu kebulatan. Aliran Gestalt berpendapat bahwa
fenomena perseptual dipelajari secara langsung dan secara bulat tidak
dibagi-bagi atau dianalisis lebih lanjut.
D. Psikoanalisis
Pendirinya adalah
Sigmund Freud (1856-1939). Freud berpendapat bahwa impian dapat memberikan
sumber mengenai emotional material yang bermakna. Freud juga
berpendapat bahwa dalam kehidupan sehari-hari baik oang normal maupun yang
neorotik keadaan tidak sadar (unconcious ideas) bergelut untuk mengexpresikan
dan dapat memodifikasi pemikiran atau perilaku.
E. Psikologi
Humanistik
Bapak psikologi
Humanistik adalah Abraham Maslow (1908-1970). Ciri psikoogi yang berorientasi
humanistik adalah ;
1. Memusatkan
perhatian pada person
2. Menekankan
pada kualitas-kualitas yang khas manusia
3. Menyandarkan
diri pada kebermaknaan dalam memilih masalah
4. Memberikan
perhatian penuh dan meletekkan nilai tinggi pada kemuliaan dan martabat manusia
F. Psikologi
Kognitif
Psikologi kognitif memandang bahwa
psikologi sebagai suatu ilmu tentang perilaku dan proses mental. Tokoh-tokoh
psikologi kognitif antara lain Hearnshaw, Guthrie, Tolman, Jean Piaget, George
Miller, Brunner.
BAB IV
PERISTIWA-PERISTIWA
KEJIWAAN
A. Persepsi
Merupakan proses
pengorganisasian dan penginterprestasikan terhadap stimulus yang diindranya
sehingga menjadi sesuatu yang berarti dan merupakan respon yang integrated
dalam diri individu.
·
Faktor –faktor yang berperan dalam persepsi ;
1. Objek
→ menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera, berperan sebagai reseptor.
2. Alat
→ alat untuk menerima stimulus
3. Perhatian
→ pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan
kepada sesuatu ataupun sekumpulan objek.
·
Macam teori dalam persepsi
1. Teori
Elemen → dalam individu mempersepsi sesuatu maka yang dipersepsi mula-mula
adalah bagian-bagiannya kemudian baru secara keseluruhan. Contoh : membaca buku
dengan terlebih dahulu membaca bab dan sub bab yang tertera pada daftar isi.
2. Teori
Gestalt→ sesorang mempersesi sesuatu mendahulukan secara keseluruhan baru
setelah itu kebagian-bagiannya. Dari primer ke sekunder. Contoh : menggambar
desain bangunan, terlebih dahulu digambar sketsanya baru kemudian gambar
dipertegas oleh dengan goresan yang lebih tebal pada tiap detailnya.
·
Macam hukum dalam persepsi
1. Hukum
Pragnans → apa yang dipersepsikan penuh arti.
2. Hukum
Figure-Ground
Figure
: dominan dan focus perhatian
Ground
: yang melatar belakangi atau melengkapi
3. Hukum
Kedekatan → apabila stimulus itu saling berdekatan satu sama lain akan adanya
kecenderungan untuk dipersepsi sebagai suatu keseluruhan atau gestalt
4. Hukum
Kesamaan → stimulus atau objek yang sama mempunyai kecenderungan untuk
dipersepsi sebagai suatu keseluruhan atau gestalt
5. Hukum
Kontinuitas → stimulus yang memiliki kontinuitas satu yang lain akan terlihat
dari ground (latar belakang) dan akan dipersepsi sebagai satu kesatuan atau
keseluruhan
6. Hukum
Kelengkapan atau Ketertutupan → kecendernungan seseorang mempersepsi sesuatu
yang kurang lengkap menjadi lengkap sehingga menjadi sesuatu yang penuh arti.
·
Objek Persepsi→ manusia (person
perception/social perception) dan non manusia (thing perception/non social
perception )
·
Konsisten dalam persepsi : Konsisten bentuk, Konsisten warna,
konsisten ukuran
·
Perhatian → pemusatan konsentrasi dari
seluruh aktifitas individu yang ditujukan kepada suatu objek atau sekumpulan
objek. Contoh : orang yang sedang mendengarkan guru bicara, maka seluruh
aktifitas terpusat pada apa yang dikatakan oleh guru.
Macam
perhatian ;
Dari
segi timbulnya perhatian
1. Perhatian
spontan : timbul secara spontan. Contoh : apabila seseorang berminat soal
tarian, apabila diperdengarkan lagu atau diperligatkan sebuah tarian dia akan
ikut menari.
2. Perhatian
tidak spontan : sengaja ditimbulkan. Contoh : meski sesorang tidak suka mata
kuliah statistika tapi karena ia butuh untuk bisa maka ia harus menimbulkan
perhatian pada statistika.
Jumlah objek yang
diperhatikan
1. Perhatian
sempit : objek sedikit
2. Perhatian
Luas : objek banyak.
Perhatian terpusat dan
perhatian terbagi-bagi
Perhatian terpusat →
perhatian terpusat pada satu objek. Contoh : pekerja laboratorium
Perhatian terbagi →
perhatian pada banyak objek. Contoh : monitoring lalu lintas
Berdasarkan fluktuasi
perhatian
Perhatian Statis :
dalam waktu tertentu dapat dengan statis (tetap) memperhatikan suatu objek.
Perhatian dinamis →
dapat dengan mudah memondahkan perhatian secara lincah dari satu objek ke objek
lain.
Stimulus
yang dapat menarik perhatian adalah stimulus yang intensitasya atau kekuatannya besar, besar
ukuran stimulusnya, perubahan stimulus, terus diulang-ulang, dan pertentangan
atau konstras dalam stimulus.
Factor-faktor
internal dalam ipersepsi (individu)
§ Sifat
struktur dari individu → keadaan individu lebih permanen,
§ Sifat
temporer → keadaan individu pada suatu waktu / suasana hati.
§ Aktifitas
yang sedang dilakukan.
Persepsi
melalui indra penglihatan
Fenomena
buta warna adalah suatu kelainan yang disebabkan karena dalam retina tidak
dapat/kurang sempurna cones-conesnya yang berfungsi membedakan warna. Macam
buta warna ada 2;
1. Buta
warna total (tidak dapat disembuhkan)
Karena dalam retina tidak terdapat cones-cones yang
ada hanya basils yang berfungsi membedakan gelap dan terang.
2. Buta
warna sebagian → orang yang tidak dapat membedakan warna-warna tertentu.
·
Persepsi melalui indra pendengaran
Alat yang digunakan adalah telinga. Begian telinga
adalah telinga luar, tengah dan dalam.
·
Persepsi melalui indra penciuman
Kesensitivitas penciuman merupakan keadaan dimana
individu beradaptasi atau terbiasa akan suatu bau tertentu.
Adapun 6 pokok bau adalah :
1. Fruity
(contoh Lemon)
2. Resinous
(contoh Violets)
3. Flowery
(rose)
4. Spicy
(nutmeg)
5. Burning
(tar)
6. Putrid
(decaying matter)
·
Persepsi melalui indra pengecap
Empat macam rasa dasar yang diterima oleh lidah ;
manis, pahit, asin, asam.
·
Persepsi melalui indra kulit
·
Ilusi → kesalahan individu dlam
mengintresprestasikan atau mengartikan terhadap stimulus yang diterimanya.
Contoh : ketika dalamkegelapan seseorang yang memegang pensil salah mengartikan
bahwa dia memegang bolpoint.
Factor penyebab ilusi
1. Factor
ke-alaman→ ilusi ekho (gema), ilusi kaca
2. Factor
stimulus
a. Stimulus
yang mempunyai arti lebih dari satu
b. Stimulus
yang tidak dianalisis lebih lanjut
3. Factor
individu → disebabkan karena adanya kebiasaan atau kesiapana psikolohis dari
individu.
·
Halusinasi : merupakan kelainan dalam
kejiwaan seseorang. Pada halusinasi seseorang mengalami suatu persepsi,
sekalipun secara objektif individu yang bersangkutan tidak dikenai suatu
stimulus.
B.
Bayangan
·
Bayangan atau tanggapan adalah gambaran
hasil proses persepsi tidak langsung hilang setelah pengamatan objek selesai.
·
Perbedaan Persepsi dengan bayangan
Persepsi
Membutuhkan objek
Terikat pada waktu dan tempat
Persepsi berlangsung selama stimulus itu bekerja dan
selama perhatian tertuju padanya.
Bayangan
Tidak membutuhkan objek
Gambaran kurang jelas
Tidak terikat pada waktu dan tempat
Tanggapan berlangsung selama
perhatian tertuju ke bayangan tersebut
·
Macam Bayangan
1. Bayangan
Eidetik : bayangan yang terang atau jelas seperti persepsi. Biasa muncul pada
anak-anak karena anak masih memiliki jumlah ingatan yang sedikit.
Bayangan pengiring : bayangan yang hanya berjalan
sebentar saja yaitu bayangan yang segera timbul mengiringi proses perspsi
setelah persepsi itu berakhir.
Menurut Erich dan Walter Jaensch bayangan eidetic
dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu ;
a. Bayangan
tipe T (Tetanoide) → bayangan lebih menyerupai bayangan pengiring. Contoh :
ketika kita berjalan, kita melihat di dalam rumah masakan padang, ayam goreng
yang lezat. Tapi kita tidak berhenti untuk makan melainkan melanjutkan
perjalan. Anehnya baying ayam goring tersebut masih ada dibenak kita. Padahal
wujud ayam asli sudah tidak dihadapan kita lagi.
b. Bayangan
tipe B (Basedoide) → bayangan yang timbul dengan sendirinya dan dapat pula
timbul dengan disengaja. Contoh : seorang pria yang memandang foto pacarnya,
akan terbanyang dalam benaknya senyum pacarnya.
2. Halusinasi
dan bayangan eidetic → halusinasi tidak terjadi pada bayangan eidetic. Ini
karena bayangan eidetic membutuhkan stimulus, meskipun bayangan ini jelas
seperti persepsi namun individu tahu bahwa ini hanyalah bayangan. Berbeda
dengan halusinasi yang individu tersebut merasa menerima stimulus padahal
kenyataannya tidak ada.
3. Asosiasi
dan Reproduksi
Asosiasi bayangan → hubungan bayangan satu dengan
yang lain
Reproduksi → kemampuan menimbulkan kembali akibat
dari hubungan antar bayangan.
Peristiwa reproduksi ;
a. Menurut
kemauan individu→ sengaja ditimbulkan
b. Tidak
menurut kemauan individu → keluar sendiri
4
macam hukum Asosiasi- reproduksi
a. Hukum
sama waktu → satu bayangan timbul bayangan lain ikut timbul. Contoh : mendengar
kata “mooo” akan timbul bayangan seekor sapi
b. Hukum
berturut-turut → dua bayangan atau lebih masuk dalam alam kesadaran maka
terjadilah asosiasi. Contoh : ingat angka enam ingat angka tujuh
c. Hukum
persamaan → bayangan yang mempunyai persamaan tertentu. Contoh : meliahat
biawak akan berasosiasi dengan buaya.
d. Hukum
berlawanan → bayangan yang berlawanan akan berasosiasi dan saling merproduksi
satu sama lain. Contoh : kurus akan berasosiasi dengan gemuk.
C.
Fantasi
Fantasi adalah
kemampuan jiwa untuk membentuk tanggapan-tanggapan atau bayangan baru. Fantasi
dibagi menjadi dua yaitu fantasi yang disadari dan fantasi yang tidak disadari.
Adapun macam-macam fantasi adalah
1. Fantasi
yang menciptakan → bentuk atau jenis fantasi yang menciptakan sesuatu. Contoh :
seorang penyair, pelukis yang menuangkan fantasinya menjadi sebuah karya.
2. Fantasi
yang dituntun atau dipimpin → fantasi yang dituntun oleh pihak lain. Contoh :
pembaca yang dituntun oleh penulis novel untuk membayangkan settingcerita.
3. Fantasi
yang mengabstraki → mengabstraksikan beberapa bagian, sehingga ada bagian yang
dihilangkan. Contoh : mengabstraksikan computer seperti layar tv, tapi yang
memilki keyboard, lebih canggih, dan memiliki sebuah pegangankecil sebagai
penggerak pointer ke menu-menunya.
4. Fantasi
yang mendeterminasi → berfantasi dengan mendeterminsi dulu. Contoh : sesorang
yang belum pernah melihat piramida mesir, akan untuk menjelaskan dipakailah
sebuah kaca pyramid tapi bentukknya lebih besar.
5. Fantasi
mengkombasikan → berfantasi dengan mengkombinasikan pengertian-pengertian yang
pada individu yang bersangkutan. Contoh : pegasuss, mengkombinasikan seekor
kuda dan sepasang sayap.
·
Kekuatan dan kelemahan fantasi
kekuatan
menjangkau ke depan
menambah bayangan-bayangan
kelemahan
meninggalkan kenyataan
timbul kedustaan dan takhayul
D.
Ingatan
·
Ingatan adalah proses learning→retention→remembering
·
Learning → kemampuan khusus untuk
memasukkan stimulus ke dalam memori
·
Retention → menyimpan memori yang
diterima dari learning
·
Remembering → menimbulkan kembali
kejadian lampau
·
Sosnsori input → stimulus yang
dipersepsi oleh panca indra
·
Memori output → hasil persepsi yang
timbul kembali dalam waktu singkat
·
Shortem memory → terjadi jika jarak
waktu antara pemasukan stimulus dan penimbulan kembali sebagai memori output
berkisar antara 20-30 dtik
·
Learning berfungsi untuk memperoleh
pengalaman dengan cara tidak sengaja, yaitu apa yang dilakukan seseorang dengan
tidak sengaja itu dimasukkan sebagai
ingatannya. Bisa juga pengalaman tersebut diperoleh secara sengaja yaitu
apabila seseorang dengan sengaja masukkan pengalan-pengalaman dan pengetahuan
kedalam psikisnya. Contoh : dari kecil sudah belajar qiroatil Qur’an.
·
Memory span → banyaknya materi yang
dapat diingat atau dapat dimasukkan hingga cukup baik untuk diingat
kembali.
·
Fungsi Meyimpan
Memory traces (jejak-jejak memory) → jejak-jejak
diri dalam diri seseorang untuk sementara disimpan dalam ingatan yang pada
suatu waktu dapat ditimbulkan kembali.
Contoh : tadi pagi kita menaruh kuncil mobil dalam saku jaket, lalu ketika
hendak berangkat kita ingat bahwa kunci itu ada di saku jaket.
Interval → jarak waktu antara memasukkan dan
menimbulkan kembalin apa yang dipelajari.
Interval dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Lama
Interval → lamanya waktu antara waktu pemasukkan bahan (act of learning) sampai
ditimbulkan kembali bahan itu (act of remembering). Contoh: ketika kita ditanya
materi IPA kelas 4sd pastilah kita sudah banyak yang terlupa. Ini kerana
panjangnya lama intervalnya.
2. Isi
Interval → berkaitan dengan aktifitas-aktifitas yang mengisi interval. Contoh :
hari ini makul pertama adalah sosiologi materi berikutnya adalah psikologi
umum. Setelah kuliah kita ditanya soal materi sosiologi tadi pagi, ada
kemungkinan terdapat pertanyaan yang tidak mampu kita jawab. Karena dalam
selang waktu pembelajaran sosiologi dan kita ditanya, kita melakukan aktifitas
lain seperti belajar psikologi umum, ke kantin, ngobrol denganteman,
facebookan, tidur dll.
·
Fungsi menimbulkan kembali
Recall (mengingat kembali) → pada mengingat kembali
orang dapat menimbulkan kembali apa yang diingat tanpa dibantu dengan adanya
objek sebagai stimulus untuk dapat mengingat kembali. Contoh : ketika
jalan-jalan di mall kita bertemu seseorang dan langsung dapat mengenali bahwa
dia teman kita SMA.
Recognize (mengenal kembali)→ menimbulkan kembali
apa yang diingat dengan dibantu adanya objek sebagai stimulus untuk dapat
mengingat kembali.
Eksplisit Memori
→ ingatan yang ditimbulkan setelah terjadi suatu kejadian dengan cara
disengaja.
Implisit memori → ingatan yang ditimbulkan setelah
terjadi suatu kejadian dengan cara tidak disengaja. Contoh : ketika seseorang
berbicara tanpa disadari orang akan ikut berbicara.
·
Kelupaan → kemampuan ingatan manusia itu
terbatas, tidak semua apa yang disimpan dalama ingatan akan dapat ditimbulkan
kembali.
·
Amnesia → individu sama sekali tidak dapt
mengingat apa-apa seakan akaningatannya kosong biasa terjadi akibat suatu kecelakaan.
Macam amnesia
1. Amnesia
anterograde → orang tidak dapat mengingat apa yang sekarang dialami
2. Amnesia
retrograde → orang tidak dapat mengingat apa yang dialami dahulu.
Kaitan
interval dengan kelupaan
1. Teori
Antropi → teori kelupaan yang menitik beratkan penyebab kelupaan terletak pada
lamanya interval.
2. Teori
interverensi → teori kelupaan yang menitik beratkan penyebab kelupaan pada isi
interval yang saling bercampur dan saling menganggu.
Macam interverensi
a. Interverensi
Proaktif → interverensi yang terjadi bahwa materi yang mendahului akan
mengganggu materi yang kemudian dan ini dapat menimbulkan kelupaan.
b. Interverensi
retroaktif → interverensi ini terjadi
karena bahwa materi yang dipelajari kemudian dapat menginterverensi materi
terdahulu.
E.
Belajar
·
Living is learning : hidup adalah
belajar, diman belajar merupakan hal yang sangat penting yang terjadi dimanapun
kapanpun.
·
Learning is process of progressive
behavior adaption : suatun proses yang belajar adanya sifat progresivitas
adanya tendensi kearah yang lebih sempurna / lebih sempurna daripada
sebelumnya.
·
Learning is a change in performance as a
result of practice : belajar membawa perubahan dalam performance dan perubahan
itu sebagai akibat dari latihan
·
Learning can be defined as any
relativity permanent change behavior which occurs as a result of practice or
experience : perubaha prilaku itu relative permanent karena latihan atau pengalaman.
·
Praktis (latihan) : belajar karena
latihan / perubahan perilaku diakibatkan oleh proses latihan
·
Experience (pengalaman) : perubahn
perilaku akibat belajar dari pengalaman.
·
Change in behavior or performance →
belajar merupakan suatu proses yang mengakibatkan adanya perubahan perilaku.
·
Overt behavior → (perilaku yang nampak)
perilaku yang ditimbulkan oleh stimulus yang diketahui tapi semata-semata
ditimbulkan oleh organism itu sendiri. Contoh : menangis
·
Inert behavior →(perilaku yang tidak
menampak). Prilaku yang ditimbulkan oleh stimulus yang jelas/prilaku reflektif.
Seperti psikomotorik
·
Actual behavior : perubahan perilaku
yang tampak/nyata.
·
Potensial behaviors : perubahan perilaku
yang tak tampak tapiakan tampak padalain
kesempatan.
·
Perubahan relative permanen → perubahan
akan bertaha dalam waktu relative lama.
·
Dependent variable : sesuatu yang
dipengaruhi atau perubahan yang dipengaruhi . (variable tergantung, atau terikat)
·
Independent variable : variable yang
tidak dipengaruhi. Missal: kecerdasan, pengajar.
·
Interviewing variable : penghubung/
pengkait dependent variable dan independent variable . contoh : proses belajar
·
Belajar sebagai suatu system :
masing-msaing factor (masukan mentah, instrument, lingkungan) belajar yang
mempengaruhi hasil belajar saling kait mengkait, apabila salah satu factor
tertanggu maka proses akan terganggu begitu pula hasilnya.
·
Beberapa Teori Belajar
a. Aliran
Behaviorisme
§ Teori
belajar assosiatif : yaitu perilaku yang dapat dibentuk dengan melalui
kebiasaan.
§ Teori
belajar fungsionalistik : perilaku yang dapat dibentuk melalui latihan / kesiapan.
Menurut Thorndike mengenal beberapa hukum.
a) Law
of readiness (hukum kesiapan) : belajar
memerlukan kesiapan, tanpa adanya kesiapan hasil belajar akan kurang memuaskan.
b) Law
of exercise (hukum latihan) : sering tidaknya latihan akan berpengaruh pada
hasil belajar, makin sering latihan hasil belajar makin baik.
c) Law
of effect (hukum effek) : tanpa adanya kesiapan belajar dan latihan hasilnya
tidak akan memuaskan.
·
Trial and error → dalam belajar
diperlukan adanya percobaan. Dan terkadang percobaan yang dialakukan mengalami
kesalahan. Dari kesalahan maka akan belajar dan perilaku pun akan berubah.
Contoh : karena ketika memasak kita sambil zmzan maka masakan jadi hangus, lain
kali ketika masak tidak sambil zmzan lagi.
b. Teori
Belajar Kognitif
§ Kohler.
Gestalt merupakan pendahulu aliran kognitiv
Insight : pemecahan masalah diperoleh dengan penuh pengertian/penuh
makna.
§ Jean
Piaget
v Asimilasi
: menyelaraskan antara struktur kognitif dengan lingkungan
v Akomodasi
: perubahan struktur kognitif karena tidak atau belum adanya skema tertentu.
Intelektual
growth : pertumbuha kecerdasan / perkembangan kecerdasan / perkembang pemahaman
§ Albert
Bandura (a socialbehavioristic approach/a social cognitive theory)
Reinforcement eksternal : perilaku yang berubah
karena dukungan, dorongan atau bantuan dari luar.
Reinforcement internal : perilaku yang berubah
karena dukungan, dorongan dari dalam diri individu.
Social learning teori → perubahan atau pembentukan
perilaku dengan observasi model/contoh.
F.
Berfikir
Berfifkir merupakan
proses kognitif yang berlangsung antara stimulus dan respons. Apabila suatu
stimulus menimbulkan respon yang membawa reword (penghargaan) maka hubungan
antara stimulus dan respon akan jadi kuat. Goal directed yaitu berfikir tentang
sesuatu untuk memperoleh suatu pemecahan masalah untuk mendapatkan sesuatu yang
baru. Bahasa dan berfikir memiliki kaitan yang erat, dengan bahasa manusia
dapat menciptakan ratusan bahkan ribuan symbol-simbol yang memungkinkan manusia
untuk berfikir begitu sempurna disbanding makhluk lain. Dalam berfikir sering
kita gunkan cognitive map yaitu berfikir menggunkan gambaran atau bayangan yang
merupakan visual map. Penegrtian atau konsep merupakan kontruksi simbolik yang
menggambarkan ciri atau beberapa ciri umum suatu objek / kejadian. Dengan
kemampuan ini manusia mengadakan klasiifkasi terhadap suatu objek. Contoh
membedakan kursi dan shofa.
a. Macam
pengertian/konsep ;
§ Pengertian
sederhana→ pengertian yang dibatsi oleh cirri atau atribut tunggal. Contoh
merah.
§ Pengertian
kompleks → pengertian atau konsep yang tidak dibatasi oleh atribut atau cirri
tunggal. Contoh :
§ Konsep
konjungtif → konsep yang dibatasi adanya kaitan dua atau lebih sifat atau cirri
yang membentuk konsep tersebut. Contoh :
gorilla merupakan makhluk seperti kera, tapi lebih besar.
§ Konsep
disjungsi → konsep yang dibatasi dengan tiap ciri atau sifat yang membawa objek
dalam kelas dari konsep. Misalnya konsep alat telekomunikasi, bisa handphond,
android, facebook, dll
b. Berdasarkan
cara memperoleh
§ Konsep
disengaja → usaha sengaja untuk memperoleh suatu pengertian, kadang disebut
pengertian ilmiah.
§ Konsep
tidak disengaja → pengertian yang didapatkan dengan tidak sengaja, diperoleh
sambil lalu melalui pengalaman.
c. Problem
solving
Directed yang mencari pemecahan dan dipacu untuk
memperoleh pemecahan tersebut. Problem terjadi jika terdapat kesenjangan antara
Das Sein (kenyataan yang ada) dengan Das Sollen (harapan, apa yang seharusnya).
d. Hipotesis
Hipo → lemah, tesis → kebenaran, jadi hipotesis
adalah jawaban sementara yang lemah sehingga harus dibuktikan secara empiris
kebenarannya. Contoh : buah durian keliahatannya sudah mask, pasti hari ini
akan jatuh buahnya.
e. Kesimpulan
Macam cara menarik kesimpulan :
1. Kesimpulan
analogi : berdasarkan kesamaan dari suatu keadaan / peristiwa dengan keadaan
lain. Contoh : pinggul bergoyang, daun bergoyang. Berbeda makna.
2. Kesimpulan
induktif : ditarik dari hal yang khusus
ke umum. Contoh :
P1. emas
tidak berkarat, mutiara tidak berkarat, intan tidak berkarat, perak tidak berkarat.
P2. emas
mutiara intan perak adalah logam mulia.
K.
Jadi semua logam mulia tidak berkarat.
3. Kesimpulan
deduktif : ditarik dari hal yang umum ke
hal yang khusus. Contoh :
P1. Asus,
axio, thosiba, Hp, Lenovo, acer adalah merk Laptop
P2. Semua
merk laptop bisa rusak
K. Asus,
axio, thosiba, Hp, Lenovo, acer bisa rusak
Silogisme
→ penarikan kesimpulan tidak langsung artinya menggunakan perantara.
Macam
silogisme ;
1. Silogisme
Kategoris : kebenaran mutlak dari
premis
2. Silogisme
Hipotesis : kebenaran yang
mestidibuktikan secara empiris
3. Silogisme
Alternatif : memlihi salah Satu
Kesalahan
pada silogisme
1. Kesalahan
formal : kesalahan pada bentuk,
urutan, kontruksi
2. Kesalahan
material: kesalahan pada isi atau materi.
f. Berfikir
Kreatif
Berfikir kreatif adalah berfikir untuk
menciptakan sesuatu yang baru, sering kali datang secara tiba-tiba.
G.
Intelegensi
a. Pengertian
Intelegensi
Stern → daya menyesuaikan diri dengan keadaan baru
menggunkan alat-alat berfikir menurut tujuannya. Orang yang intelegensinya
tinggi adalah yang cepat dalam menyelesaikan suatu masalah.
Thorndike → respons yang diberikan sesuai terhadap
suatu stimulus. Orang yang berintelegensi tinggi adalah orang yang responnya
baik dan sesuai dengan stimulus.
Terman → hal-hal yang konkrit, ability, yang
berkaitan dengan hal yang abstak. Orang yang berintelgensi tinggi adalah orang
berfikir secara abstrak.
b. Factor
Intelegensi
1. General
factor : selalu didapati pada setiap performance
2. Special
factor : mengenai bidang-bidang tertentu
Rumus
: P = G + S
Common
factor → factor sesuatu kelompok tertentu.
Factor primer menurut Thurstone
1. Spatial
Relation (S) → mempersepsi gambar menyangkut jarak.
2. Perceptual
Speed (P) → kecepatan dan ketepatan dalam memberikan judging.
3. Verbal
Comprehension (V) → menyangkut pemahaman kosa kata
4. Word
Fluency (W) → kecepatan berkaitan dengan kata-kata, anagram
5. Number
Falicity (N) → kecepatan dan ketepatan dalam berhitung
6. Accociative
Memory (M) →berkaitan dengan ingatan tertuam yangberpasang-pasangan
7. Induction
(I) → memperoleh prinsip atau hukum
Three
dimensional theory
1. Dimensi
operasi → aspek kognisi, ingatan, berfikir devergen production, berfikir
konvergen, dan evaluasi
2. Dimensi
produk →aspek unit, kelas, hubungan,
system, transformasi, dan implikasi
3. Diemnsi
isi → aspek figure, simbolik, sematik, dan behavior
Berfikir
devergen : berkaitan denga berfikir kreatif, memiliki banyak alternative
pemecahan masalah.
Berfikir
konvergen → berkaitan dengan pemacahn masalah denga jawaban satu tunggal.
Fluid
intelegensi → kemampuan mencerminkan potensi intelegensi yang independent
dengan sosialisasi dan pendidikan.
Crystallized
intelegensi → lebih mencerminkan aspek budaya termasuk pendidika formal yang
dipadu dengan pengetahuan dan keterampilan.
c. Teori
orientasi process
Teori yang berorientasi atas bagaiman proses
intelktual dalam memecahkan suatu masalah. Information processing theory mengemukakan
bahwa intelegensi akan diukur dari fungsi-fungsi seperti sensori, koding,
iangatan, dan kemampuan mental.
d. Pengungkapan
intelegensi
Perbedaan Intelegensi Kualitatif : pada dasarnya
intelgensi setiap individu itu berbeda. Sedang perbedaanintelgensi secara
kuantitatif adalah karena materi yang dikirim atau perbedaan proses belajar.
H.
Perasaan dan emosi
a. Perasaan
adalah keadaan/ state individu sebagai akibat dari persepsi terhadap stimulus
baik eksternal maupun internal.
b. Tiga
dimensi perasaan menurut Wundt
1. Excited
feeling → perasaan yang dialami individu dosertaiadanya perilaku ataupun
perbuatan yang tampak.
2. Expected
feeling → suatu perasaan yang dapat dialami oleh individu sebagai sesuatu yang
belum nyata atau masih dalam pengahrapan.
3. Release
feeling → perasaan yang dialami
seseorang karena sesuatu yang telah nyata.
c. Jenis
perasaan
1. Perasaan
presens : perasaan yang timbul denagn keadaan yang sekarang nyata dihadapi
yaitu berhubungan dengan situasi yang actual.
2. Emosi
menjangkau maju : perasaan dalam kejadian-kejadian yang akan datang jadi masih
dalam pengharapan.
3. Emosi
waktu lalu : timbul karena melihat kita melihat kejadian-kejadian yang telah
lalu.
Empat
macam tingkatan dalam perasaaan
1. Perasaan
tingkat sensoris → didasarkan atas kesadaran yang berhubungan dengan stimulus
pada kejasmanian. Contoh : sakit, panas, dingin
2. Perasaan
kehidupan vital → bergantung pada keadaan perasaan jasmani keseluruh. Contoh :
segar, bugar, lelah.
3. Perasaan
psikis atau kejiwaan → perasaan senang, susah, takut, bahagia dsgb
4. Perasaan
kepribadian → yang berhubungan dengan keseluruhan pribadi. Contoh : harga diri,
putus asa, puas dsbg.
Bigot
dkk (1950) mengkalsifikasikan perasaan sebagai berikut
1. Perasaan
keindraan : menyangkut alat indra.contoh : pahit, manis, lapar, haus
2. Perasaan
psikis atau kejiwaan
a. Perasaan
intelektual
b. Perasaan
kesusilaan
c. Perasaan
keindahan atau estetika
d. Perasaan
kemasyarakatan atau sosial
e. Perasaan
harga diri
f. Perasaan
ke-Tuhanan
d. Emosi
merupakan reaski yang kompleks yang mengandung aktivitas dengan derajat yang
tinggi dan adanya perubahan dalam kejasmaniaanya serta dengan perasaan yang
kuat. Emosi lebih intens daripada perasaan kerena dalam emosi terdapat perubahan
kejasmaniaan atau perubahan perilaku sampai hubungan dengan lingkungan jadi
terganggu.
Masking → keadaan seseorang yang dapat
menyembunyikan atau dapat menutupi emosi yang dialaminya.
Modulasi → tidak dapat meredam secara tuntas
mengenai gejala kejasmaniannya, tetapi hanya dapat menguarangi saja.
Simulasi → orang tidak mengalami emosi , tetapi ia
seolah-olah mengalamai emosi dengan menampakkan gejala-gejala kejasmaniaan
Teori-teori emosi
1. Hubungan
emosi dengan gejala kejasmaniaan
Lie detector/polygraph diciptakan atas dasar
pendapat adanya hubunganan antara emosi yang dialami oleh individu dengan
perubaha-perubahan kejasmaniannya.
Teori sentral dalam emosi
a) Teori
James-lange
b) Teori
cannon-bard
c) Teori
schachter-singer
2. Teori
hubungan antar emosi.
Emosi itu berbeda dalam tiga dimensi yaitu
intensitas, kesamaan (similarity), dan polritas atau pertentangan (polarity)
yang saling berhubungan. (plutchik).
3. Teori
emosi berkaitan dengan motivasi
Emosi menimbulkan energy untuk motivasi. (Tomkins)
4. Teori
emosi berkaitan dengan kognitif.
Emosi yang dialami merupakan hasil penafsiran atau
evaluasi mengenai informasi yang datang dari situasi lingkungan dan dari dalam.
e. Mood
atau suasana hati → berlangsung relative lama dari emosi tetapi intensnya kurang
disbanding dengan emosi.
f. Tempramen
→ keadaan psikis seseorang yang lebih permanen daripada mood, karena itu
tempramen lebih merupakan predisporsi yang ada pada diri individu merupakan
aspek kepribadian seseorang apabila
dibanding dengan mood.
I.
Motif
Motif adalah dorongan
yang datang dari dalam untuk berbuat. Hal – hal yang memperngaruhi motif yang
mengarah pada tujuan tertentu disebut motivasi. Motivasi memilikitigas aspek
yaitu ;
1. Keadaan
terdorong dalam diri organism (a driving state) yaitu kesiapan bergerak karena
kebutuhan.
2. Perilaku
yang timbul dan terarah karena keadaan ini
3. Goal
atau tujuan yang dijutu oleh perilaku tersebut.
a. Motif sebagai explanasi, prediksi dan inferensi.
Inferensi → motif dapat diketahui atai terinferensi
dari prilaku
Explanasi → orang mempunyai alat yang baik untuk
mengadakan explanasi mengenai prilaku
Prediksi → membantu seseorang memprediksi mengenai
prilaku.
b. Lingkaran
motivasi
Motivasi timbul, memicu perilaku tertuju pada
tujuan, tujuan tercapai, motivasi berhenti. Siklus ini akan terus berputar
apabila ada suatu kebutuhan lagi.
c. Teori
motif
1. Teori
insting
2. Teori
dorongan
3. Teori
insentif
4. Teori
atribusi
5. Teori
kognitif
d. Jenis
motif
1. Motif
fisiologis → berakar pada keadaan jasmani, berkaitan dengan kebutuhan untuk melangsungkan
eksistensinya sebagai makhluk hdup.
2. Motif
social → motif yang kompleks, bersumber dari banyak perilaku dan perbuatan
manusia, dipelajari dalam kelompok social.
Motif sosialdapat dibedakan atas 3 yaitu ;
a. Motif
berprestasi
b. Motif
berafiliasi
c. Motif
kekuasaan
3. Teori
kebutuhan murray → 20 daftar kebutuhan yang pada umumnya mendorong manusia
berprilaku.
·
Merendahkan diri
·
Berprestasi
·
Afiliasi→ berteman
·
Agresi
·
Otonomi
·
Counteraction → usaha mengatasi
kegagalan
·
Pertahanan
·
Hormat
·
Dominasi
·
Ekshibisi
·
Penolakan
·
Infavodance → menghindari usaha yang
memalukan
·
Member bantuan
·
Teratur
·
Bermain
·
Menolak
·
Sentience → mencari kesenangan terhadap
impresi melalui alat indra.
·
Seks
·
Bantuan
·
Mengerti
e. Emergency
motif
Motif yang bergantung pada keadaan disekitar atau
diluar lingkungan. Contoh : hujan
f. Frustasi
dan Konflik
Frustasi → keadaan dimana individu tidak dapat
mencapai tujuannya dan individu tidak mengetahui secara baik mengapa tujuannya
tidak dapat tercapai.
Konflik → halangan atau kendala yang menghadang
pencapaian suatu tujuan. Yang merupakan salah satu menyebab timbulnya frustasi.
g. Bimbang
atau ragu
Seakan akan individu berayun dari pol satu ke pol
yang lain, terjadi karena masing-masing objek atau motif mempunyai nilai yang
sama atau hampir sama. Akan tetapi individu diharuskan untuk memilih salah satu
objek.
h. Need
hirarki (teori Abraham)
Terima kasih, sangat bermanfaat
BalasHapussama2 ...
Hapusgua nyari materi bukan sripsi
BalasHapusdan ini memang bukan skripsi, tapi rangkuman dari sebuah buku :)
Hapusmantab terimakasih,,,,
BalasHapusSama2, semoga bermanfaat :)
HapusTerima kasih ilmu nya
BalasHapusterimah kasih baik sekali
BalasHapushttp://http%3A%2F%2Fblog.binadarma.ac.id%2Fyantox_ska.wordpress.com
Cmn sgini ya bab nya
BalasHapusAw, this was a really nice post. And a genuine effort to make a really good website Is a Turkey visa US citizens is necessary ? Yes, of course all the US citizens need a Turkish visa or evisa to enter Turkey. It is a necessary Turkish travel document.
BalasHapuskartal alarko carrier klima servisi
BalasHapuspendik daikin klima servisi
tuzla toshiba klima servisi
tuzla beko klima servisi
çekmeköy lg klima servisi
ataşehir lg klima servisi
ataşehir alarko carrier klima servisi
çekmeköy daikin klima servisi
ataşehir daikin klima servisi