Pages - Menu

Selasa, 15 Juli 2014

LAPORAN OBSERVASI OBSERVASI KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA WEDUNG KECAMATAN WEDUNG KABUPATEN DEMAK TAHUN 2013/2014



TUGAS KELOMPOK
Disusun guna memenuhi tugas Pemberdayaan Masyarakat

Dosen Pengampu :
Dr. Sawa Suryana M.Pd


LAPORAN OBSERVASI
OBSERVASI KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA WEDUNG KECAMATAN WEDUNG KABUPATEN DEMAK TAHUN 2013/2014

Disusun Oleh :
Wahyu Adzimah 1201412039
Noor Salamah 1201412046

PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
SEMARANG
2014


BAB I
GAMBARAN UMUM DESA

A.    Keadaan Geografi
Kecamatan Wedung merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Demak. Sebelah utara wilayah ini berbatasan dengan Kabupaten Jepara, sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Mijen, sebelah selatan berbatasan dengan Kecematan Bonang, serta sebelah barat berbatasan dengan Laut Jawa.
Secara administratif luas wilayah Kecamatan Wedung adalah 98.76 km­­­­­2, terdiri atas 20 desa. Sebagai daerah agraris yang pendudukya hidup dari pertanian, wilayah Kecamatan Wedung terdiri atas lahan sawah yang mencapai luas 5.580 Ha, dan selebihnya adalah lahan kering. Di Desa Wedung sendiri luas wilayahnya 9,85 Km­­2, luas tanah sawah 530.30 Ha dan luas tanah kering 45470 Ha. Luas tanah bengkok 62.59 Ha dan Kas Desa 32.57 Ha. (Sumber: Monografi Kecamatan Wedung)
B.Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk kecamatan Wedung berdasarkan hasil registrasi penduduk 2009 adalah sebanyak 80.109 orang terdiri atas 38.924 laki-laki dan 41.185 perempuan. Jumlah penduduk ini berkurang sebanyak 718 orang atau sekitar 0, 88 persen dari tahun sebelumnya. Secara berurutan, penduduk terbanyak terdapat di desa Wedung dengan jumlah penduduk 9.952 orang. sedang penduduk terkecil terdapat di desa Kendalasem sebanyak 1.541 orang. Pada tahun 2012 jumlah penduduk di Desa Wedung 8.991 jiwa dengan jumlah laki-laki 4.443 dan perempuan 4.543 (BPS Kabupaten Demak).



C.    Mata Pencaharian
Penduduk usia 10 tahun keatas menurut mata pencaharian di Desa Wedung pada tahun 2009-2011

§ Petani Sendiri                1616
§ Buruh Tani                        361
§ Nelayan                                     2464
§ Pengusaha                             5
§ Buruh Industri                 193
§ Buruh Bangunan                96
§ Pedagang                       300
§ Angkutan                         30
§ PNS/ABRI                      57
§ Pensiunan                        11
§ Lainnya                          234

(Sumber: Mongrafi Kecamatan Wedung)

D.    Fasilitas Sosial yang ada di Desa Wedung
SEKOLAH

§  Taman Kanak-kanak         2
§  SDN/Inpres                       4
§  SLTP                                 1
§  SLTA dan SMKS             1
§  MI                                     2
§  MTs                                   1
§  MA                                    0
§  TPQ                                   4

(Sumber: UPTD Dik Nas Dik Pora Kecamatan Wedung dan Kantor Depag Kab. Demak)
PRASARANA KESEHATAN

Hanya terdapat satu poliklinik dan satu rumah bersalin. (Sumber: Puskesmas Kecamatan Wedung)

TEMPAT IBADAH
Mushola     sebanyak 21 unit dan 4 unit Masjid. (Sumber: KUA Kecamatan Wedung)
SARANA PEMERINTAHAN
Terdapat satu Balai Desa dan satu Kantor Desa.




E.Tingkat Pendidikan Penduduk
Berdasarkan table penduduk usia 10 tahun ke atas menurut pendidikan yang ditamatkan pada tahun 2012 penduduk Desa Wedung:
§  Tidak/Belum Sekolah              1.176
§  Belum Tamat SD                    942
§  Tidak Tamad SD                     1.040
§  SD                                           3.642
§  SLTP                                       347
§  SLTA                                      210
§  AKADEMI/PT                       117
(Sumber: Monografi Kecamatan Wedung)

BAB II
JENIS DAN PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA

A.    Pembangunan Jalan Penghubung Dusun Gojoyo
Dusun Gojoyo terletak sekitar 5,5 km dari arah barat pusat Desa Wedung, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah. Rata-rata masyarakat Dusun Gojoyo terbilang miskin dan terisolir dari segala akses, baik perekonomian, pendidikan, kesehatan, maupun sosial dan budaya. Untuk menuju ke tempat ini diperlukan waktu lama dan biaya mahal, tapi dapat ditempuh melalui jalur darat dan jalur air, yang letaknya kebetulan saling berdampingan. Kondisi jalur darat sangat jelek dan susah dijangkau. Sekitar 300 meter jalur itu berupa jalan berbatu dan perkerasan beton satu lajur dengan lebar 75 cm. Sedangkan 2.968,4 meter sisanya masih berupa tanah dasar, yang tidak dapat dilewati pada musim penghujan. Kesulitan ini bertambah, karena jika menempuh jalur air, diperlukan waktu sekitar 45 menit, belum termasuk waktu menunggu penumpang perahu (jukung) sampai penuh atau tanpa menunggu penumpang penuh, kita harus mengeluarkan uang Rp 10.000 - Rp 25.000. Keadaan ini menjadi hambatan bagi pengembangan pendidikan, kesehatan, sosial dan budaya serta peningkatan kesejahteraan masyarakat. Mujab, salah satu warga menuturkan, seringkali kejadian ibu melahirkan di atas jukung, saking tidak ada angkutan lain yang lebih cepat untuk menuju kota. Masyarakat hanya dapat memimpikan jalan darat yang menghubungkan warga ke jalan raya, yang bisa dilintasi setiap waktu. Impian itu belum terwujud, padahal sudah tiga kali pembangunan jalan dilaksanakan dari anggaran APBD Kabupaten Demak dan Anggaran Desa Wedung. Ini karena memang untuk pembuatan jalan tersebut membutuhkan biaya yang sangat besar. Namun, sejak masuknya Program Penanggulangan Kemiskinan Terpadu (PAKET) P2KP ke wilayah ini, warga Gojoyo pun dapat jalan penghubung yang dapat dilalui sepeda motor sampai jalan raya.
Pada saat proses pembangunan ruas jalan Ngojoyo – Ngawen pun, grandong pernah terjerumus ke sungai, bahkan kuda yang menarik gerobak untuk melangsir material dari tepi jalan raya menuju lokasi pun tidak bisa berjalan karena jalurnya sulit dilewati. Grandong dan gerobak tersebut seakan saksi bisu betapa sulit dan beratnya pelaksanaan kegiatan pembuatan jalan penghubung itu. Pembangunan jalan beton tersebut menghabiskan biaya sebesar Rp199.972.200, yang terdiri atas Rp85 juta dari dana  APBD, Rp95 juta dana PAKET P2KP, dan sisanya adalah swadaya masyarakat. Koordinator BKM Wedung, Desa Wedung Kaspur mengatakan, masyarakat Gojoyo sangat bergembira dengan pembangunan jalan beton tersebut, walau baru rupa berupa satu jalur selebar 75 cm.
Hal senada disampaikan Kepala SD di Gojoyo, yang sekaligus Koordinator Pakem Baruna Jaya H. Hasbi Husaini, SPd. Ia menuturkan, para guru yang mengajar di Gojoyo ikut bersuka cita dengan adanya jalan beton, karena menghemat waktu dan biaya. Kehadiran jalan beton ini diyakini akan mendorong warga Gojoyo untuk meningkatkan pendidikan, kesehatan, perekonomian dan kesejahteraan. (Tim PAKET KMP P2KP-2, PNPM Mandiri Perkotaan; Firstavina)
a.       Tujuan Program
Mempermudah akses transportasi dusun Gojoyo
b.      Target keluaran program
Mengefisiensikan waktu tempuh dan biaya transportasi yang menghubungkan desa Gejoyo dengan desa lainnya.
c.       Target Sasaran Program
Jalan penghubung dusun Gejoyo yang masih jelek
d.      Hasil capaian program
Jalan beton  yang menghubungkan desa Gejoyo dengan desa lainny
e.       Biaya program
Total biaya pembangunan jalan adalah Rp199.972.200, yang terdiri atas Rp.85 juta dari dana  APBD, Rp95 juta dana PAKET P2KP, dan sisanya adalah swadaya masyarakat
f.       Faktor pendukung dan penghambat
Akses jalan yang jelek cukup menghambat moda transportasi yang mengangkut bahan material pembangunan. Namun di balik itu dukungan dari segenap warga menjadi modal dan dukungan demi tercapainya tujuan program.


B.     Program Pembangunan Gedung TK Desa Sklenting 2 lokal
a.         Tujuan Program
Agar masyarakat Desa Seklenting tidak menempuh jarak sejauh 7km untuk memeperoleh pendidikan.
b.         Target Keluaran Program
Meningkatakan kesadaran Desa Seklenting tentang pentingnya pendidikan.
c.         Target Sasaran Program
Anak-anak Desa Seklenting.
d.        Hasil Capaian Program
Mengefisiensikan jarak tempuh kepada sumber belajar, menfasilitasi anak-anak desa agar kebutuhan belajar mereka tercukupi.
e.         Biaya Program
PNPM                  : Rp. 120.003.000,-
Swadaya              : Rp. 15.000.000,-
f.          Faktor Pendukung dan Penghambat
Jarak yang sulit ditempuh oleh kendaraan roda empat, sehingga tidak melalui jalur laut.
C.    Program Posyandu 7 lokal
a.       Tujuan Program
Meningkatakan pelayanan kesehatan dan kualitas hidup.
b.      Target Keluaran Program
Meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup warga Desa Wedung
c.       Target Sasaran Program
7 lokal yang tersebar di Desa Wedung
d.      Hasil Capaian Program
Imunisasi dan pemberian makanan sehat kepada warga
e.       Biaya Program
PNPM      : Rp. 20.300.000,-
Swadaya  : Rp. 1.000.000,-
f.       Faktor Pendukung dan Penghambat
Program ini dapat terlaksana dengan baik karena mendapat dukungan dari warga.

D.    Program Pelatihan Boga
a.  Tujuan Program
Memberikan keterampilan memasak kepada para Ibu Rumah Tangga
b. Target Keluaran Program
Meningkatkan perekonomian masayarakat Desa Wedung.
c.  Target Sasaran Program
     Ibu Rumah Tangga
d. Hasil Capaian Program
Ibu PKK terlatih membuat aneka masakan dari bahan yang tersedia di desa.
e.  Biaya Program
PNPM         : Rp. 9.822.000,-
Swadaya     : Rp. 500.000,-
f.  Faktor Pendukung dan Penghambat
Program ini dapat terlaksana dengan baik karena mendapat dukungan dari warga. Hambatannya terletak pada ketersediaan sumber daya yang ada serta ide/inovasi agar produk dapat diterima pasar.
E.     Program Pembangunan Gedung Madin
a.       Tujuan Program
Menfasilitasi proses belajar mengajar Madrasah Diniyah
b.      Target Keluaran Program
Meningkatkan Pendidikan
c.       Target Sasaran Program
Lokasi di RW 04 Desa Wedung
d.      Hasil Capaian Program
Terciptanya kader bangsa
e.       Biaya Program
PNPM                  : Rp. 15.000.000,-
APBN                  : Rp. 110.250.000,-
f.       Faktor Pendukung dan Penghambat
Program ini dapat terlaksana dengan baik karena mendapat dukungan dari warga.
F.     Program Pembangunan Gedung TK Budi Susilo
a.       Tujuan Program
Menambah sarana prasarana pendidikan
b.      Target Keluaran Program
Proses belajar mengajar dapat belajar dengan maksimal
c.       Target Sasaran Program
Gedung tak terpakai
d.      Hasil Capaian Program
Adanya bangunan fisik yang dapat menfasilitasi proses belajar mengajar siswa
e.       Biaya Program
Swadaya  : Rp. 10.530.000,-
PNPM      : Rp. 110.345.000,-
f.       Faktor Pendukung dan Penghambat
Program ini dapat terlaksana dengan baik karena mendapat dukungan dari warga.
G.    Program Pembangunan Gedung SD Wedung 2 rw 08
a.       Tujuan Program
Menambah sarana prasarana pendidikan
b.      Target Keluaran Program
Proses belajar mengajar dapat belajar dengan maksimal
c.       Target Sasaran Program
Gedung lama SD Wedung 2
d.      Hasil Capaian Program
Adanya bangunan fisik yang dapat menfasilitasi proses belajar mengajar siswa
e.       Biaya Program
PNPM                  : Rp. 220.000.000,-
f.       Faktor Pendukung dan Penghambat
Program ini dapat terlaksana dengan baik karena mendapat dukungan dari warga.




H.    Program Pembangunan Gedung SD Wedung 1
a.       Tujuan Program
Menambah sarana prasarana pendidikan
b.      Target Keluaran Program
Proses belajar mengajar dapat belajar dengan maksimal
c.       Target Sasaran Program
Gedung Lama SD Wedung 1
d.      Hasil Capaian Program
Adanya bangunan fisik yang dapat menfasilitasi proses belajar siswa secara maksimal
e.       Biaya Program
PNPM                  : Rp. 125.000.000,-
f.       Faktor Pendukung dan Penghambat
Program ini dapat berjalan dengan baik karena mendapat dukungan warga
I.       Program Pembangunan Gedung Balai Desa Wedung
a.       Tujuan Program
Menambah sarana prasarana desa Wedung
b.      Target Keluaran Program
Terdapatnya fasilitas gedung yang dapat menjadi tempat rapat, pertemuan, pelatihan atau acara yang lain.
c.       Target Sasaran Program
Tanah di kawasan balai desa
d.      Hasil Capaian Program
Bangunan fisik serba guna
e.       Biaya Program
PNPM                  : Rp. 10.530.000,-
APBN                  : Rp. 110.345.000,-
f.       Faktor Pendukung dan Penghambat
Adanya dukungan dari warga merupakan faktor pendukung program sedangkan kader pemberdaya yang labil dan tidak tetap mejadi faktor penghambat program.

BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
A.    Simpulan
Terdapat beragam jenis program pemberdayaan masyarakat baik itu yang bersifat fisik (pembangunan jalan, gedung dll) maupun nonfisik (pelatihan) di Desa Wedung Kecamatan Wedung Kabupaten Demak. Adapun macam-macam program pemberdayaan masyarakat di desa Wedung dintaranya adalah ; pembangunan jalan Gejoyo, pembnagunan gedung SD1 dan 2 Wedung, pelatihan boga bagi ibu-ibu, pembangunan posyandu dsbg. Secara umum faktor yang menghambat pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat di Desa Wedung secara umum terletak pada kader PNPM-MPd yang sering gonta-ganti karena kader di desa Wedung bersifat sukarela, tidak ada gaji bagi para kader pegiat pemberdayaan masyarakat. Sedangkan faktor yang mendukung pelaksanaan program adalah adanya dukungan penuh dari desa demi tercapainya tujuan program dan kemajuan desa.
B.     Saran
Karena proses pemberdayaan masyarakat di Desa Wedung mengalami hambatan disebabkan oleh kader pemberdaya yang sering bergonta-ganti. Nampaknya hal ini perlu mendapat perhatian lebih. Perhatian itu dapat berupa pemberian reword kepada mereka yang dengan tulus ikhlas mengambdikan diri untuk desanWedung. Reword ini tak selalu berupa material (uang, gaji) bisa juga bersifat nonmaterial misalnya status sosial mereka akan naik.


Lampiran Foto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar