BAB 2
PROSES EVOLUSI DAN ANEKA
WARNA MAKHLUK MANUSIA
Standar Kompetensi :
Memahami aneka warna makhluk manusia.
Kompetensi Dasar :
Menjelaskan makluk manusia antara
makluk lain, evolusi dan
ciri-ciri biologi, evolusi
primat dan manusia, aneka
warna manusia dan organismenya.
Indikator Pencapaian Kompetensi :
1. Menjelaskan
sistem klasifikasi semua makhluk di
dunia berdasarkan atas morfologinya.
2. Menjelaskan
proses evolusi biologis manusia
menghasilkan organisme bentuk baru
3. Menjelaskan
evolusi primat dan manusia
4. Menjelaskan
aneka warna makhluk manusia dan
organismenya
Tujuan Pembelajaran:
1. Mahasiswa dapat menjelaskan sistem klasifikasi semua makhluk
di dunia berdasarkan atas morfologinya.
2. M ahasiswa dapat menjelaskan proses evolusi biologis manusia menghasilkan
organisme bentuk baru
3. Menjelaskan
dapat menjelaskan evolusi primat dan manusia
4. Menjelaskan
dapat menjelaskan aneka warna
makhluk manusia dan organismenya
Materi Pokok:
1. Sistem Klasifikasi Makhluk di
Dunia Berdasarkan Morfologinya
Pada
pertengahan abad ke-19 Charles Darwin mengumumkan teori tentang proses evolusi
biologi. Menurut teori evolusi tersebut bentuk-bentuk hidup tertua di muka bumi
ini terdiri dari makhluk-makhluk satu sel yang sangat sederhana seperti
protozoa. Makhluk ini dalam jangka waktu beratus-ratus juta tahun lamanya
berkembang yang makin lama makin kompleks, dan terakhir berevolusi makhluk
seperti kera.
Para
ahli biologi telah membuat sistem klasifikasi semua makhluk di dunia
berdasarkan atas morfologinya. Manusia yang menyusui keturunannya
diklasifikasikan dengan kelas binatang menyusui atau Mammalia. Klas Mammalia
memiliki satu sub golongan atau suku yang disebut dengan suku Primat. Dalam suku primat terdapat semua jenis kera mulai dari
yang kecil sampai dengan kera besar. Pada umumnya binatang yang menyusui adalah
binatang yang cerdik (intelegen) mempunyai lebih banyak sifat yang berhubungan
dengan otak daripada binatang klas reptil atau binatang bertulang belakang. Para
ahli biologi menempatkan manusia ke dalam sub suku antropoid. Sistem
klasifikasi semua makhluk di dunia dapat dilihat pada bagan berikut:
Suku
|
Subsuku
|
Infrasuku
|
Keluarga
|
Jenis
|
Ras
|
|
|
|
|
|
|
Australoid
|
|
Mongoloid
|
||||||
Caucasoid
|
||||||
Homo
sapiens
|
Negroid
|
|||||
Neandertal
|
|
|||||
Hominidae
|
Pithecanthropus
|
|||||
Ramapithecus
|
|
|||||
Hominoid
|
Pongidae
|
|||||
Cercopithecoid
|
|
|||||
Anthropoid
|
Ceboid
|
|||||
|
|
|||||
Primat
|
||||||
|
Tarsii formes
|
|||||
Prosimii
|
Lorisiformes
|
|||||
|
Daubentonioid
|
|||||
Tupoid
|
||||||
Lemuroid
|
Bagan: Suku Primat dan Sub-sub
Golongannya (adaptasi Koentjaraningrat, 2006)
Manusia oleh ahli biologi diklasifikasikan
dalam bangsa (ordo) primat, sebuah kelompok yang meliputi kungkang, monyet dan
kera. Diklasifikasikan demikian karena atas dasar persamaan ciri-ciri anatomi,
fisiologi, struktur protein dan bahkan atas materi genetis. Manusia
sebagai bagian suku primat memiliki persamaan yang terbesar dengan kera.
Persamaan yang mendasari klasifikasi makhluk tersebut merupakan indikator
hubungan evolusi. Oleh karena itu dengan mempelajari anatomi, fisiologi dan
struktur molekul primat lain, kita dapat memahami secara lebih baik ciri-ciri
yang diwarisi dari nenek moyang dan ciri-ciri khas yang menjadi milik manusia.
Berdasarkan studi ini menunjukkan bahwa banyak perbedaan antara manusia dengan
kera berdasarkan perbedaan tingkatan daripada perbedaan jenis.
2. Evolusi
Ciri-ciri Biologi
Evolusi
didefinisikan sebagai perubahan yang diwarisi dalam genotipe yang menjadi
efektif dalam kelompok gen suatu populasi. Gen adalah unit warisan yang
sebenarnya. Gen adalah bagian dari molekul DNA (deoxyribonucleic acid), molekul
yang kompleks yang menyerupai dua utali yang saling melilit.
Evolusi
terjadi melalui mutasi yang menghasilkan variasi keturunan, yang kemudian
dipengaruhi oleh arus genetik (genetic
drift), atau perubahan frekuensi gen secara kebetulan dalam suatu populasi,
lalu lintas (arus) gen, yaitu masuknya gen baru dari populasi lain, dan seleksi
alamiah (natural selection). Seleksi alamiah adalah mekanisme adaptasi evolusi
yang terjadi melalui reproduksi yang menimbulkan perbedaan karena
individu-individu yang mengandung gen dengan sifat adaptif mendapat lebih
banyak keturunan ketimbang yang tidak mengandungnya.
Evolusi
dapat berkembang menjadi jenis baru, atau dapat berkembang secara bercabang
sebagai jawaban atas mekanisme isolasi. Hal ini dapat terjadi pada populasi
yang terpisah-pisah yang membendung lalu lintas gen dari populasi yang satu ke
populasi yang lain, sehingga arus genetik dan seleksi dapat terjadi secara
berlainan. Proses evolusi ini dapat menyebabkan mula-mula timbulnya ras yang
berlainan dan kemudian jenis yang berbeda.
Satu
gen atau kombinasi dari beberapa gen menjadi beberapa gen yang menjadi penyebab
dari satu ciri lahir dari organisme, ada pula satu gen yang menjadi penyebab
dari adanya beberapa ciri lahir. Organisme yang baru terbentuk disebabkan adanya ciri-ciri gen yang kuat atau dominan,
sedangkan ciri-ciri gen yang tidak kuat atau resesif tidak akan tampak pada
organisme yang baru. Keanekaragaman primat yang dapat disaksikan sekarang
adalah akibat pengaruh kekuatan-kekuatan evolusi, yang menyebabkan mereka dapat
menyesuaikan diri kepada lingkungan dengan cara yang berbeda-beda.
Koentjaraningrat
(2006) menjelaskan proses evolusi menurut analisa ahli biologi dibagi dalam
tiga golongan:
(a). Proses mutasi: suatu gen yang telah lama diturunkan dari
angkatan ke angkatan pada suatu ketika saat gen itu dibentuk pada suatu zygote yang baru dapat berubah sedikit
sifatnya. Akibatnya terdapat ciri yang baru yang tidak ada pada nenek
moyangnya.
(b). Proses
seleksi dan adaptasi: suatu proses evolusi yang berasal dari sekitar alam. Gen
yang baru telah diseleksi oleh alam yang baru dan terbawa langsung dalam
organisme-organisme dari individu-individu dan kelompok.
(c). Proses
menghilangnya gen secara kebetulan.
Pada
pihak lain William A. Havilland (1985) menjelaskan proses evolusi sebagai
berikut:
(a). Keturunan:
mekanisme keturunan merupakan bahan baku evolusi, aspek-aspeknya adalah
pewarisan gen (DNA, gen, kromosom, pembelajan sel), pola keturunan (pewarisan
tipe golongan darah, poligen, yaitu ada dua gen atau lebih yang bekerjasama
dengan menimbulkan sifat fenotipe).
(b). Genetika
populasi: sekelompok individu yang dapat berkembangbiak secara berpasangan
antara sesamanya. Pada tingkat populasi ini terjadi seleksi alamiah, karena ada
anggota populasi yang meneruskan lebih banyak sifat, sedangkan anggota-anggota
lain kurang dari jatah mereka masing-masing. Selama generasi demi generasi,
populasi ini menunjukkan suatu tingkat adaptasi tertentu terhadap lingkungan,
disebabkan oleh mekanisme evolusi tersebut. Genetika populasi dipengaruhi oleh
stabilitas populasi, faktor-faktor perubahan, mutasi, penyimpangan genetis,
lalu lintas gen, seleksi alamiah. Salah satu akibat dari proses seleksi alamiah
adalah bertambahnya adaptasi sesuatu populasi terhadap lingkungannya.
Bentuk
proses evolusi dapat dibedakan atas:
(a). Evolusi
divergen: suatu proses evolusi yang terjadi karena populasi induk melahirkan
dua anak populasi atau lebih yang saling berbeda. Bertambahnya jumlah jenis,
yang terjadi karena populasi yang berbeda-beda mengalami isolasi dalam hal
reproduksi.
(b). Evolusi
linear/konvergen: suatu proses evoluasi yang terjadi karena dua organisme yang
secara filogenetis tidak ada hubungannya satu sama lain mengembangkan persamaan
–persamaan yang lebih besar. Perubahan yang terjadi sepanjang masa yang
menyebabkan lahirnya jenis, marga (genus) dan suku (familia) baru.
3. Evolusi Primat dan Manusia
Manusia
oleh para ahli biologi diklasifikasikan dalam bangsa (ordo) primat, sebuah
kelompok yang juga meliputi kungkang, loris, tersier, monyet, dan kera. Klasifikasi
ini berdaarkan persamaan ciri-ciri anatomi, fisiologi, struktur protein dan
materi genetis. Diantara primat, manusia menyerupai monyet, tetapi persamaan
terbesar ialah dengan kera.
Persamaan
yang mendasari klasifikasi hewan merupakan indikator hubungan evolusi. Oleh
karena itu dengan mempelajari anatomi, fisiologi dan struktur molekul primat
lain, dapat dipahami lebih baik ciri-ciri yang diwarisi dari nenek moyang dan
ciri-ciri khas yang menjadi milik manusia.
Asal
usul dan proses evolusi makhluk manusia secara khusus dipelajari dan diteliti
oleh sub ilmu dari antropologi biologi, yaitu ilmu paleoantropologi dengan
menggunakan sebagai bahan penelitian bekas-bekas tubuh manusia yang berupa fosil-fosil
yang terkandung dalam lapisan bumi.
Dengan
kemajuan di bidang ilmu paleoantropologi dan geologi dapat dijelaskan siapakah
nenek moyang manusia? Berikut divisualisasikan perbedaan konsepsi lama dan
konsepsi baru tentang hubungan manusia dengan primat-primat lain berdasarkan
evolusinya.
|
|||||||
Konsepsi
Lama Konsepsi
Baru
Bagan:
Konsepsi Lama Missing Link dan Konsepsi Baru Makhluk Induk
Berdasarkan
skema di atas dapat dijelaskan bahwa kera merupakan kerabat manusia yang paling
dekat, di dalamnya termasuk gibon, siamang, orangutan, gorila dan simpase.
Menurut struktur ginetik, biokimia dan anatomi simpanse dan gorila adalah yang
paling dekat dengan manusia.
|
Hubungan
Primat dengan Manusia
Primat
yang dianggap menurunkan jenis-jenis kera besar seperti orangutan, gorilla,
simpansze maupun manusia adalah seekor makhluk yang fosilnya berupa rahang
bawah di Saint Gaudens, Perancis Selatan, pada pertengahan abad yang lalu, yang
disebut “Dryopithecus”.
Makhluk
pendahuluan manusia di kawasan Asia Tenggara dalam jangka waktu yang panjang (2
juta – 200 tahun yang lalu) adalah
pithecanthropus. Makhluk pithecanthropus
berevolusi terus, isi otaknya menjadi lebih besar, beerapa organismenya seperti
tenggorokan, rongga mulut, lidah dan bibir berevolusi menjadi dapat membuat
variasi suara yang makin lama makin kompleks, bahkan memiliki suatu sistem
komunikasi yang kompleks untuk memenuhi kebutuhannya dalam pembagian kerja
dalam berburu yang kompleks. Paraahli geologi menemukan makhluk pithecanthropus
yang telah berevolusi ini dalam lapisan bumi yang muda, yakni Pleistosen Muda.
Di lembah Sungai Neander di kota Dusseldoef di Jerman dikenal dengan nama “Homo Neandertalensis”.
Homo Neandertal berevolusi dalam jangka
waktu yang panjang kira-kira 120.000 tahun menjadi manusia Homo sapiens yang sekarang ini. Penemuan fosil homo sapiens menurut
rasnya adalah:
a. Makhluk homo sapiens yang pertama menunjukkan
ciri-ciri ras Australoid adalah makhluk yang ditemukan di desa Wajak di lembah
sungai Brantas dekat Tulungagung Jawa Timur bagian Selatan dalam lapisan bumi
Pleistosen Muda. Fosil tersebut disebut Homo
Wajakensis, kira-kira 40.000 tahun yang lalu.
b. Makhluk
homo sapiens yang pertama menunjukkan
ciri-ciri ras Mongoloid di Asia Timur adalah
makhluk yang fosilnya ditemukan dekat gua Chou-Kou-Tien, yang disebut dengan Pithecanthropus Pekinensis, antara
40.000 – 30.000 tahun yang lalu.
c. Makhluk
homo sapiens yang pertama menunjukkan
ciri-ciri ras Kaukasoid di Perancis
adalah makhluk yang fosilnya ditemukan dekat desa Les Eyzies, yang disebut
dengan Pithecanthropus Cromagnon sebagai
nenek moyang penduduk Eropa sekarang, kira-kira 60.000 tahun yang lalu.
d. Makhluk
homo sapiens yang pertama menunjukkan
ciri-ciri ras Negroid adalah makhluk yang fosilnya ditemukan di Gurun Sahara di
dekat Asselar, 400 km sebelah Timur Laut Timbuktu yang disebut dengan Pithecanthropus Asselar kira-kira 14.000
tahun yang lalu. Ras Negroid kini
dinilai sebagai ras manusia yang paling muda.
Dalam
perkembangan homo sapiens dan
kebudayaan sebagai makhluk manusia divisualisasikan sebagai berikut:
|
4. Aneka Warna Manusia
Makhluk
manusia yang tersebar di seluruh muka bumi dan yang hidup di dalam segala macam
lingkungan alam, menunjukkan suatu aneka warna fisik yang tampak nyata. Ciri
lahir seperti warna rambut, warna kulit, bentuk muka, dan sebagainya menyebabkan
pengertian yang disebut “RAS”. Ras sebagai suatu golongan manusia yang
menunjukkan berbagai ciri tubuh yang tertentu dengan suatu frekuensi yang
besar. Dengan kata lain “ras” merupakan
keberadaan manusia yang dibedakan atas dasar: (a). tampilan fisik, (b). tipe/golongan keturunan, (c). pola
keturunan, (d). semua kelakuan bawaan yang tergolong unik, berbeda dengan
penduduk asli.
Deskripsi
etnografi aneka warna kebudayaan difokuskan pada: kebudayaan-kebudayaan dengan
corak yang khas yang disebut dengan SUKU BANGSA atau ETNIK. Suku bangsa atau
etnik adalah suatu golongan manusia yg terikat oleh kesadaran dan identitas
akan kesatuan kebudayaan, yg seringkali dikuatkan dengan “bahasa”. Jadi suku
bangsa atau etnik merupakan kumpulan orang yang dibedakan terutama oleh
ciri-ciri kebudayaan/ bangsa, yang meliputi: (a). keunikan dalam perangai atau
budaya, (b). perasaan sebagai satu komunitas, (c). status keanggotaan bersifat
keturunan, (d). berdiam tempat tinggal tertentu.
Metode
untuk mengklaskan aneka ras manusia terutama memperhatikan ciri lahir atau
ciri-ciri morfologi, pada tubuh individu-individu berbagai bangsa di dunia.
Ciri-ciri morfologi dalam praktek merupakan ciri-ciri fenotipe, terdiri dari dua golongan, yaitu: (a). ciri-ciri
kualitatif (seperti warna kulit, bentuk rambut, dan sebagainya); (b). ciri-ciri
kuantitatif (seperti berat badan, ukuran tinggi badan, dan sebagainya).
Dalam
mengklasifikasikan ras-ras, sekarang dibangun dengan cara filogenetik, yaitu tidak hanya menggambarkan persamaan-persamaan
dan perbedaan-perbedaan antara ras-ras, juga menggambarkan hubungan-hubungan
asal-usul antara ras-ras serta percabangannya. Untuk itu diperlukan pengetahuan
mengenai ciri-ciri genotipe.
Ciri-ciri genotipe dapat diketahui pada gen yang tidak mudah dirubah oleh
pengaruh proses-proses mutasi, seleksi. Misalnya, gen untuk golongan darah A –
B – C; gen untuk tipe darah MN; gen untuk kemampuan mencium bau zat phenylthiocarbomide.
Pada
masa sekarang, sudah berkembang metode-metode untuk mengklasifikasikan ras
berdasarkan frekuensi golongan darah. Terdapat frekuensi tertentu dari satu
macam golongan darah akan tampak dalam daerah-daerah tertentu di muka bumi ini.
Misalnya, meskipun pada orang Sunda terdapat individu-individu dari
semuagolongan darah, namun ada suatu prosentase tinggi (kurang lebih 51%)
penduduk Jawa Barat yangberdarah O, penduduk Tokyo dari 30.000 individu yang
pernah diteliti, terdapat frekuensi tinggi dari darah golongan A dan B. Daerah-daerah dengan prosentase
golongan-golongan darah yang sama tersebut duhubungan dengan garis-garis di
atas peta (isogeneses). Selanjutnya dapat dibuat gambarandari bangsa-bangsa
yang dahulu berasal dari satu nenek moyang.
Klasifikasi
A.L Kroeber, penggolongan ras-ras di dunia adalah sebagai berikut:
(a). Australoid; (b). Mongoloid; (c).
Caucasoid; (d). Negroid; (e). Ras khusus (Bushman, Veddoid, Polynesian, Ainu).
5. Organisma Manusia
Makhluk
manusia adalah makhluk yang hidup berkelompok, mempunyai organisme yang secara
biologis sangat kalah kemampuan fisiknya dengan jenis biantang berkelompok yang
lain. Manusia telah berevolusi lebih maju dibanding dengan binatang. Otak
manusia telah dikembangkan oleh bahasa, tetapi perkembangan bahasa juga
ditentukan oleh kemampuan akal, yaitu kemampuan untuk membentuk gagasan dan
konsep yang makin lama, makin tajam untuk memilih alternatif tindakan yang
menguntungkan bagi kelangsungan hidup manusia. Bahasa menyebabkan manusia dapat
belajar konsep yang konkrit dan abstrak tanpa mengalami sendiri peristiwa
tersebut.
Manusia
memanfaatkan akalnya untuk membentuk identitas diri dan kesadaran kepribadian
diri sendiri, serta dapat lepas dari keterikatan lingkungan alam. Akhirnya,
dengan kemampuan akal budinya kehidupan organisme manusia berbeda dengan
kehidupan binatang. Akal budi manusia mampu mengembangkan sistem-sistem, yaitu:
sistem perkembangan vokal atau bahasa, sistem pengetahuan, sistem organisasi
sosial, siatem peralatan hidup dan teknologi, sistem mata pencaharian, sistem
religi, sistem kesenian, yang selanjutnya disebut kebudayaan.
Perkembangan
kebudayaan tidak ditentukan oleh sistem gen, berbeda dengan kemampuan organisme
binatang. Contohnya, kemampuan serangga untuk membuat berbagai macam sarang
yang terpola indah, telah ditentukan oleh gen serangga secara turun tumurun.
Sebaliknya manusia harus mempelajari kebudayaannya sejak lahir, sepanjang
rentang kehidupannya sehingga mampu mengembangkan kreatifitasnya, karya manusia
satu dengan manusia lain saling berbeda.
Evaluasi:
1.
Jelaskan sistem klasifikasi makhluk di dunia
berdasarkan morfologinya
2. Jelaskan tiga golongan proses evolusi menurut
analisa ahli biologi
3. Gambarkan konsepsi
lama missing link dan konsepsi baru makhluk induk nenek moyang manusia.
4. Gambarkan klasifikasi
A.L Kroeber, penggolongan ras-ras di dunia.
5. Berikan
ilustrasi contoh konkrit manusia telah berevolusi lebih maju dibanding dengan
binatang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar