Unduh PPt fromSlide Share PLS Bersinergi
Rabu, 17 Mei 2017
Diskusi TBM bersama Bu Tirta (Warung Pasinaon Semarang)
Rabu, 17 Mei 2017 secara mendadak
aku tiba-tiba berada di gedung Kesenian Daerah Jepara. Semua ini berawal dari
postingan fb-ku hari itu yang berkisah tentang harapan perbukuan di Indonesia
dan mimpiku sendiri untuk mendirikan TBM. Akhirnya salah seorang kawan
mengajakku ikut diskusi TBM bersama Bu Tirta penggagas dan pendiri Warung
Pasinaon, Semarang. TBM terbaik tingkat nasional. Beliau adalah orang yang luar
biasa, penuh dedikasi, loyalitas dan berdaya juang tinggi.
Sore itu ketika aku sudah
mengkandangkan motor, aku tiba-tiba teringat ajakan Den Hasan (Rumah Belajar
Ilalang), motor kemudian kukeluarkan dan kulajukan ke DKD.
Masuk dari pintu depan, ku pikir
aku salah tanggal, karena DKD terlampau sepi. Namun dua orang yang berada di
gazebo memintaku masuk ke pintu samping. Motor-motor sudah berderet. Sekarang
pukul setengah empat lebih, di mana acara sebenarnya dimulai pukul 14.00.
Bismillah, aku kemudian masuk dan
bergabung dengan diskusi yang menyenangkan. Beberapa hal yang aku catat dalam
pertemuan tersebut adalah untuk mendirikan sebuah TBM setidaknya harus memiliki
syarat;
1.
Memiliki koleksi buku 600 eksemplar
2.
Memiliki profile, berupa nama TBM, struktur
organisasi, kegiatan, jadwal buka-tutup
3.
Meminta izin domisili ke kelurahan, dan kemudian
izin operasional TBM ke Dinas Pendidikan Kabupaten
Dan apabila TBM tersebut berniat
bekerja sama dengan mitra CSR maka hal yang harus dipenuhi adalah SK
Kemenkumham, akta notaris, NPWP dan no. Rekening.
Meski TBM diniatkan secara
mandiri dalam artian tidak tergantung pada program pemerintah, sepatutnya TBM
tetap menggabungkan diri ke Forum Taman Baca Masyarakat (FTBM). Karena dengan
bergabung forum tersebut TBM memiliki kesempatan untuk memperoleh bantuan buku
meski belum memiliki izin operasional, di forum tersebut akan ada teman dan
ilmu yang bisa diperoleh.
Sebenarnya banyak pihak yang bisa
membantu medonasikan buku seperti : donasi kemendikbud, 1001 buku, 1juta buku,
rumah riang, rumah ceria, gramedia maupun penerbit mayor lainnya. Pengajuan buku itu sendiri tidak mengharuskan
TBM memiliki izin operasional, tentunya setiap pihak memilki syarat dan
ketentuanya masing-masing.
Kebanyakan yang hadir sore itu
adalah mereka yang sudah memiliki TBM dan berkecimpung di dunia TBM, setidaknya
hanya ada tiga awam, termasuk aku sendiri. Sore itu juga kami bersepakat
membuat grups diskusi WA dengan nama Taman Baca Jepara.
Bu Tirta juga memberikan beberapa
tips tentang TBM
1. Jika punya
keinginan terjun ke pendampingan minat baca. Yang dibangun adalah komitment.
Jangan terburu2 mendapat buku yang banyak.
2. Meski
organik, bersinergi dengan FTBM juga diperlukan. Sehingga legalitas ijin
operasional mesti digarap bersama
3. Berjejaring
dengan komunitas lain. Yang memiliki semangat yang sama
Itu sedikit yang bisa aku
ceritakan, semoga bermanfaat. Semoga Allah memudahkan urusan dan menguatkan
para pejuang literasi serta menumbuhkan para pejuang literasi yang baru.
Semangat kawan J
Senin, 15 Februari 2016
LAPORAN OBSERVASI PROSES KEGIATAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN NONFORMAL ANGKASA KURSUS STIR MOBIL
LAPORAN
OBSERVASI
PROSES KEGIATAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN NONFORMAL
ANGKASA KURSUS STIR MOBIL
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Strategi Pembelajaran PNF
Dosen Pengampu Dr. Khomsun Nurhalim, M.Pd
Di susun oleh
1.
Noor
Salamah 1201412046
2.
Agus
Solehuddin 1201412059
3.
Irene
Puspita Dewi 1201412063
4.
Kurnia
Adi Wibowo 1201412070
PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pembelajaran merupakan suatu proses pengaturan belajar yang
dilakukan oleh pendidik. Komponen yang diatur yaitu tujuan belajar, bahan
belajar, kegiatan belajar mengajar, metode, alat, sumber pelajaran, dan
evaluasi. Pembelajaran merupakan hal yang krusial bagi peserta didik, karena
dari pembelajaran lah yang menentukan apakah peserta didik mampu menerima
materi secara penuh atau tidak. Kita mengenal ada dua macam strategi
pembelajaran. Pertama pedagogi, strategi ini biasa di gunakan di dalam proses
pembelajaran pendidikan formal. Kedua andragogi, startegi ini biasa digunakan
di dalam proses pembelajaran pendidikan nonformal. Demi melihat lebih dalam dan
nyata proses pembelajaran dalam pendidikan nonformal, maka dilakukankah
observasi. Tempat yang kami pilih adalah AngkasA Kursus Stir Mobil. Berlokasi
di dekat simpang tujuh Unnes, merupakan tempat yang amat startegis karena
begitu banyak dan seringnya dilalui orang.
1.2
Rumusan
1. Bagaimana sistem input pembelajaran di AngkasA Kursus Stir
Mobil?
2. Bagaimana sistem proses pembelajaran di AngkasA Kursus Stir
Mobil?
3. Bagaimana sistem output pembelajaran di AngkasA Kursus Stir
Mobil?
1.3
Tujuan
1. Memahami sistem input pembelajaran di AngkasA Kursus Stir Mobil
2. Memahami sistem proses pembelajaran di AngkasA Kursus Stir Mobil
3. Memahami sistem output pembelajaran di AngkasA Kursus Stir Mobil
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Proses Input
Proses input pemebelajaran terdiri
dari perekrutan peserta didik, perekrutan pendidik, pemilihan bahan belajar,
pemilihan alat belajar, pemilihan sumber belajar serta perumusan kurikulum
pembelajaran.
1.
Perekrutan
Peserta Didik
AngkasA Kursus Stir Mobil tidak melakukan iklan yang mempromosikan
lembaganya misalnya dengan menyebarkan pamflet ke sebagian besar mahasiswa
Unnes / masyarakat, tidak ada baliho besar, tidak ada web resmi yang ada hanya
papan nama Kurus dan x-banner paket belajar di depan kantor. Lalu AngkasA akan
menunggu ada calon peserta didik datang mendaftar. Selain itu AngkasA memiliki
cara cerdas untuk menarik peserta didik yaitu dengan cara menjalin kerjasama
dengan pihak Himpro Teknik Mesin. Bentuk kerjasama ini adalah bagi calon
peserta didik yang mendaftar ke AngkasA melalui Himpro Teknik Mesin maka akan
diberikan diskon. Tentu saja banyak mahasiswa yang tertarik, terlebih di dalam
jurusan teknik mesin ada materi tentang mesin mobil.
2.
Perekrutan
Pendidik
Eko Budiarjo, salah satu diantara empat tutor yang mengajar di
Angkasa. Ia mulai menjadi tutor sejak tiga tahun yang lalu yaitu satu tahun
setelah AngkasA berdiri yaitu tahun 2011. Lahir di Semarang, 05 September 1966.
Beralamat di Bangetayu Kulon Rt 05 Rw 02 Genuk. Khusus mengjar stir mobil.
Baground pendidikannya adalah lulusan S1 Universitas Negeri Yokyakarta pada
tahun 1999. Pernah mengikuti kursus Autocad di Jakarta dan kursus pelatihan
stir mobil di Ceribum. Di lihat dari latar belakang pendidikan beliau pantaslah
kiranya beliau direkrut sebagai tutor stir mobil karena beliau sudah pernah
mengikuti kursus stir mobil.
3.
Sumber
Belajar
Sebagai lembaga kursus Stir mobil fasilitas yang tersedia sebagai
sumber belajar di AngkasA di antaranya adalah dua mobil senia dan petunjuk
rambu-rambu lalu lintas.
4.
Kurikulum
Ada banyak paket belajar di AngkasA diantarnya adalah :
a.
Paket
Coba : 3 x 1 jam Rp. 200.000
berisi paket standart dan teknik dasar mengemudi.
b.
Paket
Standart : 5 x 1 jam Rp. 300.000
berisi rute standart,teknik dasar mengemudi dan souvenir
c.
Paket
Bisa : 3 x 1 jam dan dapat SIM
A / C Rp. 800.000 berisi rute bebas pilihan, dan teknik mengemudi
d.
Paket
SIM : 5 x 1 Jam dan dapat SIM
A/C Rp. 900.000 berisi rute bebas pilihan dan teknik mengemudi
2.2
Proses Pembelajaran
Menurut Yuni Astiningsih salah satu peserta didik di AngkasA sejak
bulan Desember 2013 lalu menuturkan bahwa ia mengetahui informasi tentang
AngkasA Kursus Stir Mobil dai Himpro Teknik Mesin. Yuni merupakan mahasiswa
pendidikan teknik mesin semester enam asal Grobogan. Ia termotivasi ikut kursus
karena di semester ini mata kuliah yang ia ambil ada yang terkait dengan teknik
mesin mobil. Jadi menurutnya dengan ia bisa mengemudikan mobil sendiri ia akan
bisa merasakan suatu perbedaan pada mesin mobil ketika ia sedang belajar
membongkar pasang mesin mobil. Paket belajar yang Yuni ambil adalah paket
standart 5x1 jam dengan total biaya Rp. 300.000 berisi rute standart, teknik
dasar mengemudi dan souvenir. Hingga kini baru dua jam yang ia ambil. Jam
pembelajaran pertama pada tanggal 23 Desember 2013 dengan rute gerbang
Unnes-rusunawa. Jam pembelajaran kedua pada tanggal 11 Maret 2014 dengan rute
Kalisegoro-gerbang Unnes. Menurut Yuni fasilitas yang disediakan sudah memadai
tururnya pun baik. Hal initerlihat dari tersedianya dua mobil senia yang masih
dalam kondisi bagus serta bagaimana tutor tersebut berusaha mengajak ngobrol
dan bergurau peserta didik agar tidak tegang. Selama dua kali pertemuan
tersebut materi yang sudah diajarkan adalah bagaimana caranya memindahkan
gigi/transmisi, bagaimana cara menstabilkan dan menginjak gas, bagaimana
caranya menginjak kopling serta bagaimana caranya mengarahkan kemudi yang pas.
Teori tentang materi tersebut hanya di berikan kurang lebih selama 15 menit
selebihnya adalah belajar praktek. Adapun strategi pembelajaran yang di pilih
adalah strategi andragogi. AngkasA memiliki empat tutor, yang tak selalu
keempat tuto ini mengajar peserta didik yang sama. Inilah permasalahannya, tiap
tutor memiliki gaya mengemudi yang berbeda dan tentu saja ini akan sedikit
menyulitkan adaptasi peserta didik sebagai pengemudi pemula. Sebagai pembelajar
orang dewasa peserta didik tentu membuthkan penghargaan, di AngkasA bentuk
penghargaanya adalah dengan tutor memuji peserta didik yang telah melakukan
sesuatu hal yang benar dan tidak pernah memaki ketika peserta didik
melakukaukan hal yang salah. Menurut Yuni pembelajaran di AngkasA menyengkan. Untuk menjadi tutor yang baik Pak Eko
memberikan tips agar tutor berusaha menyelami karakter peserta didik dengan
cara diajak ngobrol dan bergurau. Beliau juga mengaku mengalami suka duka
selama menjadi tutor, sukanya beliau jadi banyak teman baik dari kalangan
mahasiswa, karyawan Unnes maupun masyarakat sedangkan dukanya adalah ketika
mobil yang di kemudikan oleh peserta didik tidak sengaja menyerempet mobil lain
atau pengguna jalan lain.
2.3
Proses Output
Proses output meliputi evaluasi dan kelulusan. Setidaknya kurang
lebih ada 300 peserta didik yang telah lulus dari AngkasA Kursus Stir Mobil
dihitung sejak lembaga ini berdiri. Bagi peserta didik yang belum mencapai
kompetensi yaitu teknik dasar mengemudi maka tidak akan lulus dan di harapkan
untuk bisa mengulang. Apabila peserta didik telah lulus maka ia akan memperoleh
sertifikat sebagai bukti ia telah mampu mengemudikan mobil.
BAB III
PENUTUP
Demikianlah laporan observasi ini kami buat untuk memenuhi tugas
mata kuliah Strategi Pembelajaran Pendidikan Nonformal. Saran kami adalah agar
dibentuk kelompok peserta didik. Diharapkan dengan sistem ini maka adaptasi
peserta didik dapat lebih baik karena
hanya akan meniru gaya satu tutor, dan tidak membuat peserta didik bingung. Sekian
laporan observasi dari kami, semoga bermanfaat.
Lampiran 1
Identitas Narasumber
A.
Identitas Diri Peserta Didik
1.
Nama :
Yuni Astiningsih
2.
TTL :
Grobogan, 09 Juni 1993
3.
Alamat : Ds. Jeketro rt 03 rw 2 kec. Gubug kab. grobogan
4.
Pekerjaan : mahasiswa
5.
Prodi/sem : pendidikan teknik mesin/6
B.
Proses Belajar Mengajar
1.
Mengikuti kursus sejak kapan?
Sejak
bulan desember
2.
Tahu AngkasA Kursus Stir Mobil
darimana?
Informasinya
dari himpro teknik mesin
3.
Apa motivasi ikut kursus?
Karena
dijurusan saya ada makul yang bersangkutan dengan mobil
4.
Berapa biaya yang dikeluarkan untuk
kursus?
250,
aslinya 300 karena daftar lewat himpro sedangkan himpro sudah bekerja sama
dengan Angkasa maka diskon 50rb.
5.
Sudah berapa kali anda ikut kursus
di AngkasA?
Sudah
2 jam, tinggal 3 jam. Dihabiskan dalam waktu tak terbatas.
1.
23 Desember
2.
11 Maret
6.
Bagaimana menurut anda fasilitas di
AngkasA?
Bagus,
mobil, rambu-rambu,
7.
Apakah sudah memadai untuk kursus?
Sudah
memadai, karena lebih banyak kursus di arahkan praktik ke mobil
8.
Bagaimana menurut anda sikap
pendidik terhadap anda?
Bagus,
cukup sabar dan mencoba membuat peserta tidak tegang. Tidak tegang- ngajak
ngobrol, bercanda dengan ngobrol kan jadi enggak tegang
9.
Adakah kendala yang anda alami
selama mengikuti kursus?
Ada,
mencari jadwal yang pas yang bisa dicocokkan dengan jadwal kita.
Pernah
suatu ketika, ada pembatalan jam pelajaran namun itu kerena ada situasi
mendesak yaitu hujan deras.
Ada
kesulitan belajar dari diri sendiri, bentuknya tidak fokus, adanya rasa takut
dan khawatir.
10. Rute
mana saja yang pernah anda ambil selama proses pembelajaran?
1.
gerbang unnes-rusunnawa
2.
kalisegoro-gerbang unnes
11. Sampai
seberapa jauh anda menguasi materi kursus?
10%,
materi
1.
Cara memindahkan gigi/transmisi
2.
Cara mengatur kstabilan dan
menginjak gas
3.
Cara menginjak kopling
4.
Mengarahkan kemudi yang pas
12. Bagaimana
menurut anda sistem pembelajaran di kursus?
Menyenangkan,penghargaan
sebatas ucapan ya bagus.
Identitas
Tutor
1.
Nama : Eko Budiarjo
2.
TTL : Semarang, 05
September 1966
3.
Alamat : Bangetayu Kulon Rt 02
Rw 05 Genuk
4.
Pekerjaan : Tutor
5.
Mengajar
: Stir Mobil
6.
Pendidikan
Terakhir : S1 Universitas Yogyakarta
1999
7.
Pendidikan
lain : kursus autocad dan kursus
stir mobil
Identitas
kepala lembaga/yang mewakili
1.
Nama
: Djoko
2.
TTL : Semarang, 28
Februari 1978
3.
Alamat : Srondol
Kulon Rt 01 Rw 05
4.
Pekerjaan :
Administrasi
5.
Pendidikan
Terkahir : SMA Purusutama Semaranag
6.
Pendidikan
Lain : Kursus Stir Mobil
Lampiran 2
Foto
|
|
|
||||||
|
|
|||||||||||
|
Langganan:
Postingan (Atom)